rainy day.

Siang menjelang sore suasana hari ini sedikit berangin dan juga langit yang tadi berwarna biru lama – kelamaan menjadi abu – abu. Sedari tadi ada seorang wanita yang melihat ke arah jendela, apakah hari ini akan turun hujan? Dia sedikit khawatir dikarenakan dia lupa membawa payung entah sekarang dimana payungnya itu, sungguh bodoh bukan dirinya. Saat bel berbunyi dia langsung membereskan barangnya dan berlari sangat kencang, supaya dia tidak kehujanan saat di jalan menuju halte bus. Tapi tuhan berkehendak lain saat ingin keluar dari gedung sekolah hujan turun sangat deras jadi dia terpaksa menunggu.

“Argh! Napa sih udah turun hujan aja..” kata Yeji dengan menghentakan kakinya sebal

Satu persatu teman sekolahnya keluar dari gedung sekolah dan meninggalakan Yeji yang sendirian. Dia memutuskan untuk masuk ke dalam mungkin saja dikelasnya ada payung temannya atau siapapun itu. Saat berjalan menuju kelasnya dia mendengarkan suara isakan tangis entah siapa itu, sekujuk tubuhnya merinding

“Anjir itu sapa yang nangis bukannya sekolah udah kosong ya…” Yeji langsung lari dan segera menuju kelasnya

Setelah sampai di kelas, dia mencari payung di loker sapu dkk dan untung saja dewi fortuna bersamanya. Ada satu payung transparan entah itu punya siapa, Yeji langsung mengambilnya dan keluar dari kelasnya. Saat dia melawati lorong tadi sudah tidak ada suara itu lagi meski begitu dia masih merinding.

Ketika sampai di luar gedung dia membuka payungnya dan berjalan melewati turun hujan ini. Dan jangan lupa dia juga bermain air hujan dengan kakinya dan membuat sepatu hitamnya ini basah, namanya juga anak muda kan. Saat sampai di halte bus dia duduk dan melihat disebelahnya ada seorang laki – laki, sepertinya dia kenal tapi entah karna wajahnya tidak terlihat.

Beberapa menit kemudian bus pun datang, Yeji segera menutup payungnya dan berjalan menuju bus ini. Suasana bus sangat ramai apa mungkin ini efek dari turunnya hujan sampai – sampai bus ini sangat penuh. Tapi untung saja ada satu bangku kosong, dia berjalan dan duduk di dekat jendela. Tiba – tiba ada seorang laki – laki yang tadi langsung duduk disebelahnya Laki – laki ini membuka tudung jaketnya

“Loh Seungmin?” kata Yeji dengan terkejut, bagaimana tidak terkejut? Seorang yang duduk disebelahnya ini adalah crush nya. Setelah sekian lama akhirnya bisa satu bus sama crush

Yang punya nama langsung menoleh “Oh hai Ji..”

“GILA GUE DISAPA BALIK DONG!!!” batin Yeji

Suasana pun mulai canggung, Yeji ingin sangat berbincang dengannya tapi rasanya mulutnya tidak mau terbuka dan juga Seungmin yang sedari tadi sibuk dengan handphonenya

Entah mengapa rasanya Yeji sedikit panas padahal didalam bus ini sudah dingin, akhirnya dia membuka jendelanya tapi udaranya malah makin dingin. Dia berusaha menutup jendelanya tapi malah macet gamau jalan, Seungmin yang daritadi melihat kelakuannya membantu menutupnya. Bisa dibilang jarak mereka terlalu dekat sampai – sampai membuat wajah Yeji memerah

“MIN LO JANGAN DEKET- DEKET GITU NAPA BISA MLEYOT GUE NANTI” batin Yeji

Setelah berhasil menutup tiba – tiba bus berhenti mendadak otomatis mereka pun terjengkal dan tangan Seungmin menopang kepala Yeji supaya tidak terbentur oleh bangku depannya

“HUAA MAMA TOLONG YEJIII” lagi – lagi Yeji teriak dalam hati

“M-makasih y-yaa min..”

“Iya sama – sama”

Saat mereka ingin membenarkan posisinya malah orang – orang dari luar masuk dan jadi berdesak – desak didalam bus, dan terpaksa mereka duduk berdekatan. Suasana bus mendadak sangat ramai tapi tidak bagi mereka berdua malah menjadi sangat canggung.

“Mmm Min rumah di daerah sini ya? Kok aku baru liat kamu naik bus ini?” tanya Yeji dengan gugup

“Iya Ji aku barusan pindah rumah”

“Oh gitu..” sambil mengangguk

“Kayaknya kita satu komplek deh” kata Seungmin

“Hm?” Yeji menoleh ke arahnya

“Iya padahal kemarin aku kerumahmu lo, kamu gatau?” tanya Seungmin

“Ha? Masak sih aku gatau hehe maaf..” Yeji menggaruk tengkuk kepalanya

“Iya gapapa Ji”

Suasana pun kembali canggung kembali

Seungmin pun mengeluarkan kabel earphonenya dari kantong seragam dan memasangnya dikedua telinganya

“Mau dengerin juga??” mengambil earphone sebelah kanannya

“Mmm boleh..” Yeji mengambilnya dan memasang di telinganya

Mereka berdua pun menikmati lagu bersama, meskipun suasana ramai bagi mereka rasanya seperti di lading rumput yang sangat luas tenang dan damai. Setelah lagu pertama habis lagu berikutnya berputar

“Paris in the rain??” tanya Yeji

“Iyaa, kamu nggak suka?” balas Seungmin

“Suka kok!” sambil menunjukan eye smile

“Kamu lucu juga ya..” kata Seungmin

“HA?!” kata Yeji membuat seluruh penumpang bus menoleh ke arahnya

Yeji yang menyadarinya keadaan sekarang langsung membungkuk badannya dan menutupi mukanya dengan kedua tangannya rasanya dia ingin menghilang dari dunia kalo bisa mau pindah planet aja, dia benar – benar merutuki kebodohannya.

“Ji kamu ngapain?” tanya Seungmin dengan polosnya

Seungmin hanya membalas dengan anggukan dan mulai menatap layar handphone nya

“AAAAA GILA GUE GILA SUMPAH tadi si Seungmin bilang gue lucu kan??? Nggak salah denger kan gue???? apa gue salah denger yaa.. kek nya telinga gue harus diperiksa dehh” batin Yeji

Yeji berusaha menetralkan jantungnya yang sedari tadi berdetak kencang akhirnya dia menatap ke arah jendela dan bersenandung kecil, tanpa dia sadari Seungmin pun melihat kelakuan Yeji. Entah mengapa melihat kelakuan wanita ini membuat sudut bibirnya terangkat.

Bus pun berhenti di halte tujuan mereka, Yeji mulai berdiri dan disusul Seungmin. Saat Yeji mengeluarkan dompetnya dia lupa lagi tidak membawa kartu bus nya sempat dimarahi oleh sopir karna terlalu lama, dan akhirnya Seungmin berinisiatif untuk membayari Yeji.

Saat mereka keluar dari bus hujan pun redah, ketika mereka berjalan Yeji sedikit menundukan kepalanya karna malu atas kejadian tadi di bus

“ARGHH!!! Napa nasib gue jelek banget sih tadi kan gue jadi malu banget kalo deket – deket sama Seungmin” batin Yeji dengan menunduk

“Ji…”

Seungmin menoleh ke arah Yeji dan mendapat si wanita ini sedari tadi menundukan kepalanya sambil melamun entah apa yang dipikirkan sekarang “Yeji..” Seungmin memegang tangannya

Yeji terkejut dan langsung menoleh ke arah Seungmin “ A-aa kenapa min??”

“Kamu gapapa? Kok daritadi ngelamun terus?” tanya Seungmin

“Malu..”

“Malu kenapa?”

“Yang tadi” balas Yeji

“Ngapain malu wajar kok kalo kamu lupa bawa kartunya tapi lain kali jangan lupa bawa kartu takutnya gaada sapa – sapa buat bayarin kamu”

“I-ya min..”

Mereka pun masih berjalan karna jarak halte dengan rumah mereka lumayan jauh dan juga ditemani oleh udara dingin. Seungmin tau kalau Yeji kedinginan apa lagi dia memakai rok pendek, akhirnya dia melepaskan jaketnya dan memakaikannya ke Yeji. Yeji terkejut atas perilaku Seungmin ini

“Di pakek ya aku tahu kamu kedinginan” dengan tersenyum

Rasanya jantung Yeji mau copot aja daritadi dibuat salting mulu sama Seungmin dan jangan lupa wajahnya mulai memerah

“Makasih ya min” kata Yeji dengan suara kecil

Akhirnya mereka pun sampai didepan rumah Yeji dan juga melepaskan jaketnya

“Bawa aja dulu gapapa kok” kata Seungmin

“Beneran?” tanya Yeji

“Iya.. yaudah aku pulang dulu ya” dengan menepuk pelan ujung kepala Yeji

Yang ditepuk pun melotot matanya karna terkejut atas kelakuan Seungmin. Saat seungmin sudah menghilang dari pandangannya Yeji berlari masuk kerumahnya

“MAAA ANAKMU PENGEN NIKAHH!!!” teriak Yeji