Saturday night
Setelah berganti baju Anja keluar dari kamar dan menuruni setiap anak tangga. Saat dibawah di disuguhi pemandangan yang amat indah yaitu Esa, padahal Esa nggak ngapa – ngapain cuman duduk dan main hp tapi bagi Anja itu Esa itu indah banget kayak lukisa mahal cuman bisa dilihat nggak bisa digapai sekali digapai harus berusaha mendapatkannya. Anja langsung duduk disebelah kursi dekat Esa sambil menunggu Haris di kamar mandi. Dan Esa menyadari kalo daritadi ada yang melihatinya tapi sifat bodoamatnya lah yang menguasainya. Haris pun keluar dari kamar mandi dan menuju ruang tamu.
“Kita mau kemana si?” tanya Anja
“Mau ke angkringan belakang sekolah” jawab Haris
“Kenapa lo gamau nja?” tanya Aji
“Mau kok sapa bilang nggak, ayo cepet gue laper” jawab Anja
Mereka pun keluar dari rumah dan langsung pergi menuju angkringan, di setiap perjalan Anja hanya fokus melihat Esa, alasannya setiap melihat Esa hati Anja nyaman sekaligus mendebarkan. Akhirnya mereka pun sampai di angkringan. Anja memang tidak ada bosan – bosannya melihat Esa mungkin ini efek jatuh cinta jadi tidak ada kata bosan untuk ini.
“Lo cari tempat dulu Nja gue sama Aji mau rokok an dulu” kata Haris
“Jangan banyak – banyak gue bilangin mama nanti” jawab Anja
“Enggak cuman 1 batang, udah sana kasian Esa nungguin”
“Iya – iya, awas lo kalo banyak gue aduin beneran” ancam Anja
“Iyaaa dasar tukang cepu udah sana”
Di sisi lain
“Eh Ji pulang yuk” kata Haris
“Lah gimana si?? Kan kita mau malmingan” balas Aji
“Udah pulang aja main game sama gofood makanan”
“Oke kalo gitu, terus mereka gimana?”
“Gampang entar gue telfon si Anja”
drrt drrt
“Yis lo dimana si kok lama??” tanya Anja
“Eh Nja sorry sumpah perut gue sakit banget jadi gue ma Aji pulang duluan”
“LAH?!!! Terus kita gimana??”
“Lo makan aja berdua dulu entar kalo udah pulang oke”
“Sumpahh Yis lo gaseruuu” jawab Anja
“Hehe maaf, ntar bilangin si Esa gue pulang dulu”
“Hmmm”
“Gue tutup ya byee”
tut
“Kenapa Nja?” Tanya Esa
“M-mm itu si Ayis pulang duluan soalnya perutnya sakit”balas Anja
“Oalaa,terus gimana lo katanya mau makan?”
Anja hanya membalas anggukan
“Yauda gue pesenin dulu”
“Eh nggak usah Sa biar aku aja”
“Gapapa gue aja lo duduk sini” jawab Esa
Esa pun memesan makanan untuk mereka berdua, berbeda dengan Anja jantungnya serasa mau copot soalnya ini pertama kali dia makan sama doi padahal ini nggak direncanaain. Anja masih berusaha menormalkan jantungnya, tiba – tiba Esa datang dengan makanan mereka
“Ini Nja” Esa memberikan makanan ke Anja
“Iya makasih Sa”
Di saat mereka makan tidak ada sekata keluar dari mulut anak dua ini. Mereka benar – benar menikmati makanan ini, tapi di sisi lain ada seorang pria ini menatap perempuan di depannya ini
“Cantik juga” batin Esa
“Eh gue ngapain mikir kayak gini” batin Esa sambil memukul kepalanya
Anja pun menyadari pun bertanya “Kenapa Sa? Pusing?”
“A-aa enggak kok, udah selesai makannya?”
“Udahh, tapi aku boleh minta anter nggak sebelum pulang?”
“Kemana?”
“Ke indomaret aku lagi pengen es krim hehe” Anja juga menunjukan eye smilenya
“Gila manis banget” batin Esa sampai – sampai nih telinganya memerah
“Uhmm sa kamu gapapa?” tanya Anja
“G-apapa kok, yauda ayo balik”
Anja hanya membalas anggukan. Dan mereka keluar menuju ke tempat parkiran. Setelah si kuning hidup Anja menaikinya dan si kuning langsung melaju. Di perjalanan pun Anja menikmati suasana malam minggu ini terlihat ramai sekali benar –benar malam minggu yang sangat special bagi Anja. Dan Esa nggak sengaja melihat kea rah spion dan terpampang jelas wajah ceria si gadis ini, dalam keadaan tidak sadar Esa pun ikut tersenyum. Dan tibalah mereka ke indomaret.
“Eh Esa nggak usah turun biar aku aja yang beli” kata Anja
“Hm oke gue tunggu di sana” Esa menunjuk tempat duduk disekitaran indomaret
Anja berjalan ke indomaret, ketika masuk dia mencari eskrim yang di idamkan dari kemarin
“Nahh ini” Anja mengambil satu
“Esa mau nggak ya?? Gue beliin aja deh” kata Anja dan mengambil lagi eskrimnya
Setelah membayar dia keluar dan menuju tempat yang diduduki Esa
“Ini buat kamu” Anja memberikan eskrim ke Esa
“Makasih”
Mereka berdua asik memakan eskrim dan melihat pemandangan cantiknya cahaya lampu dimalam hari
“Cantik ya” kata Anja
“Apanya?” balas Esa
“Cahaya kota waktu malem”
“Hm iya”
Anja langsung menoleh ke arah Esa dan seketika menemukan noda eskrim di daerah mulutnya
“Esa kalo makan eskrim kayak anak kecil” Anja pun membersihkan noda dengan ibu jarinya
Esa kaget dan juga menoleh ke arah Anja
“Lah jantung gue kenapa ya?? Masak gue sakit tapi bokap ma nyokap gaada riwayat sakit jantung” batinnya dan juga memegang dadanya
“Esa gapapa?” tanya Anja dan melambaikan tangan ke arah wajahnya
“Haaa o-oo aku gapapa kok”
“Tapi itu kok dipegangin? Sakit? Esa yang tadi memegang menjadi menjauhkan tanganya
“Gapapa kok”
“Ooo yaudah ayo pulang takutnya Haris nanyain”
Setelah menghabiskan eskrim mereka langsung balik kerumah Anja