selamat ulang tahun
Di malam hari yang dingin, Chaeyoung sedang berjalan menuju cafe yang dekat dengan appartementnya. Dia melihat – lihat apa sang pacar sudah datang atau belom tapi ternyata belom jadi dia memutuskan untuk memesan minuman terlebih dahulu. Setelah selesai memesan dia langsung mencari tempat duduk yang setidaknya nyaman untuk mereka berdua. Entah mengapa sudah lewat satu jam dia menunggu tapi sang pacar masih saja belom datang, dia tau kalau pacarnya ini orang yang super sibuk.
Jadi dia menunggu dengan sabar, tiba – tiba ada suara pintu café terbuka dan ya akhirnya pacarnya sudah datang
“Cha maaf ya lama nunggu..” kata Changbin
“Iya gapapa, kamu mau pesen apa?biar aku pesenin”
“Ice latte aja deh”
“Oke tunggu bentar ya..”
Changbin membalas dengan anggukan
Setelah memesan, Chaeyong kembali dengan membawa ice latte pesanan Changbin
“Makasih ya sayang”
“Iya sama – sama”
“Eh kamu tumben banget ngajak aku kesini? Emang project kamu udah selesai ya?” tanya Chaeyong
“Sebenernya sih belom selesai tapi aku lagi kangen aja sama kamu” balas Changbin dengan mengelus pipinya
“Ih gombal banget”
“Loh beneran aku kangen kamu pakek banget, jangan – jangan kamu nggak kangen aku ya..” kata Changbin dengan sedih
“Ya kangen lah!! Tapi kamu sibuk pakek banget jadi mau gimana sih..”
“Maaf ya kalo akhir – akhir ini aku sibuk banget”
Chaeyong langsung memegang kedua tangannya dan berkata “Gapapa aku tau kok”
Rasanya suasana di sekitar mereka menjadi sedikit aneh, apa ini hanya perasaan Chaeyong saja?
“By..”
“Iya kenapa??” balas Chaeyoung
“Aku mau bilang sesuatu..”
Sudah diduga tidak mungkin pacarnya ini tiba – tiba mengajaknya ke sini tanpa alasan tapi perasaannya menjadi lebih tidak enak semoga saja ini hanya perasaanya saja
“Ih tinggal bilang aja sih kamu tuh”
“Kamu mau nggak kalo semisal kita LDR an?”
Ternyata perasaan tidak enaknya ini menjadi kenyataan, hal yang paling ditakuti oleh Chaeyong. Sebenarnya dia tidak apa – apa dengan kesibukannya karna si pacar ini adalah seorang produser music terkenal dikotanya tapi, kalau masalah LDR rasanya dia tidak bisa melakukannya
“Emangnya kamu mau kemana kok tiba – tiba banget?” tanya Chaeyoung
“Aku sama yang lain mau ke amerika kita ada project baru disana”
“Sampe kapan disana?”
“Mungkin 2 bulanan disana”
Chaeyoung yang tadi terlihat senang akhirnya bisa melihat pacarnya lagi mendadak sedih karna harus ditinggal karna pekerjaannya lagi. Apakah dia boleh egois? Dia sebenarnya sudah capek ada dihubungan ini tapi bodohnya tidak mau melepaskan orang ini karna dia masih mencintainya.
“Gimana kamu mau nggak??”
“Iya aku mau kok” dengan senyumannya yang penuh dengan kesakitan
“Yaudah aku pergi dulu ya.. daritadi si Chan udah ngomel – ngomel aja di grup” Changbin berdiri dan mencium pucuk rambutnya
Chaeyong hanya bisa melihat punggung pacarnya yang lama – lama menghilang dari pandangannya. Dan juga sudah dia duga kalau pacarnya lupa hari ini adalah hari ulang tahunnya, dia kira bakalan ada hadiah atau surprise mungkin? Tapi malah dia mendapatkan surpise yang tidak menyenangkan.
Terkadang dia ingin mengakhiri hubungan ini hanya saja hatinya selalu menolak untuk mengatakan itu. Chaeyoung berdiri dan segera meninggalkan tempat ini, dia berjalan dan melihat di sekelilingnya orang – orang terlihat bahagia bersama sang kekasihnya tapi mengapa Chaeyoung berbeda? Apa dia boleh merasa iri dengan orang lain? Dia juga ingin sekali se umur hidup bisa merasakan bahagia dan seluruh dunia iri dengannya.
Dia berjalan kaki menuju appartementnya dengan lesu seperti orang yang tidak mempunyai nyawa. Setelah memasuki lift di menekan angka 8 dan pintu lift tersebut tertutup. Hari dia lahir ke dunia harusnya hari yang bahagia karna ini hanya terjadi satu tahun sekali tapi hari ini mengapa terasa lebih sendu saat sampai kamar appartnya dia hanya ingin merebahkan badannya dan meratapi nasib yang malang ini.
Setelah pintu lift terbuka dia berjalan menuju appartnya, saat menekan nomor angka ini serasa berat baginya benar – benar perasaanya sekarang campur aduk. Pintu kamar pun terbuka tapi mengapa suasana appartnya sangat gelap sepertinya dia tidak meninggalkan dengan begini.
Dia pun mencari saklar lampu dan menghidupkannya. Dia sangat terkejut kenapa dirumahnya banyak sekali balon – balon, apa dirumahnya ada pencuri? Tapi ngapain pencuri bermain balon dirumahnya. Chaeyoung berjalan menuju dapur dan mengambil sebuah Teflon mungkin saja ada pencuri dia akan langsung memukulnya.
Saat dia mengendap – endap ke arah ruang tamu Teflon yang tadi dia pegang pun terjatuh dan seorang pria didepannya langsung mengambilnya
“Ngapain kamu bawa Teflon segala? Mau mukul aku??” tanya Changbin dengan menunjukan senyuman hangat
“Selamat ulang tahun sayang” Changbin merentangkan ke dua tangannya
Chaeyoung yang melihat itu langsung berlari dan memeluk pacarnya ini
“Hiks.. kirain kamu lupa..”Chaeyoung mulai meneteskan air matanya
“Mana mungkin aku lupa sama ulang tahun pacarku yang lucu ini..” Changbin mengelus – elus rambutnya dan menjatuhkan seribu ciuman dia pucuk kepalanya ini
“Kamu jahat hiks…”
“Iya aku jahat, maafin aku ya”
Chaeyoung tidak menjawab tapi suara tangisannya semakin keras
“Eh kok makin keras udah cup cup jangan nangis dong.. nanti baju aku basah”
“Hiks.. biarin hiks kamu jahat masak mau ninggalin aku hiks”
“Aku nggak kemana – mana kok”
“Katanya kamu ke amerika? Hiks”
“AHAHAHA enggak yang aku cuman prank kamu”
“Beneran??” Chaeyoung menatap Changbin
“Iya sayang”
“HUAAAA MAMA ABIN JAHAT SAMA CHACAAA” Chaeyoung memukul dada bidang Changbin
“AW AW SAKIT YANGG”
“IH BIARIN KAMU JAHAT BANGET SAMA AKU HIKS”
“Iya iya maaf maaf nggak ngulangin lagi udah ih pukulnya sakit semua badanku”
Chaeyoung menyudahi sesi memukul Changbin dan memuluknya kembali
“Abin jahat banget”
“Iya aku jahat banget sama kamu maafin ya sayangku cintaku”
Chaeyoung yang sedari tadi bersembunyi di dada bidang sang pacar hanya membalas dengan anggukan.
“Kamu ngerencanain ini semua?”
“Enggak dibantu sama anak – anak”
“Lah terus anak – anak kemana?”
“Keluar beliin kamu kue eh tapi kamu nya udah pulang duluan”
“Aaa gitu..”
Changbin melepaskan pelukannya dan dia mulai berlutut di depan Chaeyoung, dia binggung pacarnya ini mau ngapain
Changbin mengeluarkan sesuatu di saku celananya ternyata itu adalah sebuah kotak dan dibuka, Chaeyoung dibikin terkejut lagi
“Cha aku tau aku gabisa romantis tapi kamu mau nggak nikah sama aku?”
Gila rasanya Chaeyoung mau melebur aja ini pacarnya pinter banget bikin perasaannya kayak roller coster awalnya turun sekarang naik.
Sangking tidak bisa berkata – kata lagi Chaeyoung hanya membalas anggukan, Changbin yang tau bila pacarnya ini mengiyakan ajakannya dia langsung berdiri dan memasangkan sebuah cincin ke tangan cantiknya
“Cocok banget sama kamu..”
“Makasih ya sayang udah mau nerima aku, aku nggak janji tapi aku berusaha buat bikin kamu bahagia sama aku”
Changbin langsung memeluknya
“I love you beb more than u know”
“No i know u love me but i love u more...”