takut.
Lucy mencoba membuka kain yang menutupi lukisan ini perlahan dia buka. Dia melihat sosok adik dan kakak apa mungkin ini Sky dengan kakaknya. Tapi dia tidak pernah melihat kakaknya mungkin sudah tidak satu rumah, saat dia ingin membuka lagi ada suara pintu terbuka dia menoleh dan sosok pria melihat ke arahnya dengan tatapan marah.
“Ngapain kamu kesini” tanya Sky
Lucy hanya terdiam dan tidak berani melihat ke arah Sky
Sky mulai mendekat ke arah Lucy, dia tanpak gugup karna Sky semakin mendekatinya. Lucy berjalan mundur dan mundur dan dia terkejut saat tubuhnya menatap dinding. Sky sekarang mengurung Lucy dengan kedua tangannya.
“Aku tanya sekali lagi ngapain kamu disini?”
Sky masih belom mendapatkan jawabannya. Amarahnya mulai meluap
“Aku tanya ngapain kesini ha?!” Sky membentak Lucy
Lucy cukup terkejut dia mulai mengeluarkan air mata
“maaf...hiks”
“Aku tidak butuh kata maaf aku hanya bertanya ngapain kamu kesini?!!” tangan Sky meremat dagu wanita ini dan mengangkatnya supaya Sky bisa melihat wajahnya ini
“Aku hanya bosan...dan ingin jalan – jalan hiks”
“Tapi kenapa kamu berani sekali masuk keruangan ini ha?! tidak ada yang berani kesini sedangkan kamu dengan enaknya masuk!!”
“Aku juga tidak tahu apakah di pintu itu ada tanda larangan ha?!” Lucy menaikan suaranya
Sky dengan tidak sengaja menampar keras pipi Lucy
Plak
Lucy terkejut dan memegang pipinya yang panas. Sky langsung meninggalkan Lucy sendiri di ruangan ini.
Hiks..sakit hiks...” Lucy terjatuh lemas
Tiba – tiba ada seorang pembantu yang masuk dan lari menuju Lucy.
“Nona tidak apa – apa???”
Lucy hanya menangis dan tidak menjawab pertanyaan orang ini. Dengan sigap pembantu ini membantu Lucy untuk berdiri dan menuntunnya ke arah kamarnya. Setelah sampai di kamarnya pembantu ini membantu untuk mendudukinya dipinggiran tempat tidur miliknya
“Nona tidak apa – apa?”
“Sakit..”
“Biarkan saya obatkan” wanita tua ini mengambil kotak p3k di laci meja dekat tempat tidurnya. Setelah mengobati luka tamparan wanita tua ini ingin pergi tapi ditahan oleh Lucy
“Nama ibu siapa ya??” tanya Lucy
“Oh nama saya bik sumi nona”
Lucy hanya membalas anggukan
“Maaf ya non tuan memang suka kasar sama orang..”
“Kenapa bik sumi yang harus minta maaf, memang ini salahku karna masuk ruangan itu”
“Tapi kalau boleh tau itu ruangan apa ya bik??”
“Aduh non saya enggak berani menjawab biarkan tuan saja yang menjelaskannya”
“Mm gitu ya bik yaudah makasih ya bik sumi” balas Lucy dengan tersenyum
“Iya sama – sama non” Bik Sumi bangkit dan berjalan keluar dari kamarnya. Lucy berjalan menuju meja riasnya dan melihat wajahnya
“Aw..sakit” dia menyentuh lukanya
“Haha kasihan banget gue..” dia mulai bangkit dan berjalan ke balkon. Dan melihat sosok laki – laki masuk dalam mobil apakah itu Sky? tapi mau kemana dia ah sudahlah mengapa Lucy harus peduli dengannya.