thank you
Bangun dari tempat tidur dan melihat jam dan menunjukan pukul 5 pagi, bagi Chris ini adalah rekor karna jarang sekali dia bangun jam segini. Dan sekarang dia sedang mencari – cari pacarnya dimana dia apa sudah pulang tapi kok tidak pamit dengannya. Dia pun berjalan ke arah balkonnya dan tampak seorang wanita yang tengah menyeduh tehnya sambil melihat pemandangan luar. Chris langsung memeluknya dari belakang Sharon sedikit kaget karna tiba – tiba ada seorang yang memeluknya dari belakang
“Good morning” ucap Chris dengan mengecup pipinya
“Morning too, tumben kamu udah bangun?” tanya Sharon
“Aku juga gatau tiba – tiba aja bangun terus liat kamu kok gaada, kirain kamu udah pulang”
“Belom kok, mau sarapan sekarang??”
“Entaran ya lagi pengen peluk kamu..” ucap Chris sambil mengeratkan pelukannya dan menaruh dagunya di pundak pacarnya ini
Chris merasa sangat nyaman dan hangat saat dia bersama dengan pacarnya ini. Hubungan mereka bisa dibilang sudah sangat lama tapi mengapa mereka tidak menikah saja?, itu yang dipikirkan oleh nyoya Bang atau ibunya Chris. Sama – sama mapan tapi mengapa tidak menikah?, dan ternyata mereka berdua mempunyai alasan Chris yang menunggu Sharon untuk siap menikah dengannya dan Sharon belum siap untuk menikah dia sedikit trauma dengan keadaan orang tuanya yang cerai.
Dan untung saja Chris setia menunggu, kadang Sharon ingin mengakhiri hubungannya dan menyuruh Chris untuk segera mencari pasangan yang siap untuk menikah dengannya tapi lagi – lagi Chris menolak itu. Lebih baik Chris menunggu daripada mencari yang baru karna mencari yang seperti Sharon ini sangat susah.
Bagi Chris, Sharon adalah segalanya, dunianya, dan juga semestanya. Tapi kadang Chris berpikir apakah Sharon menganggap Chris seperti dia?. Sering dia sekali mendapatkan teguran oleh tuan Bang untuk segera menikah dan mempunyai keturunan, supaya saat nanti cucunya ini akan menggantikan posisi Chris sebagai direktur diperusahaanya. Tapi Chris selalu bilang “Pa anakmu ini masih muda jadi jangan terlalu cemas memikirkan keturunan” namanya juga orang tua selalu cemas memikirkan anaknya bukan??.
Sekarang mereka sedang ada di dapur, Chris melihat Sharon yang sedang memasak. Dia menatap punggung pacarnya dengan tersenyum. Pikirannya sudah mulai menjelajar
“Rasanya aku ingin menikahinya sekarang juga”
“Kalau aku sudah menikah dengannya, dia akan sering memasak untukku bukan??”
“Saat kita mempunyai anak dia akan menggendongnya sambil memasak”
Semua itu adalah hasil dari pikiran Chris saat melihat Sharon memasak, padahal hanya memasak tapi pikirannya sudah begitu bagaimana kalau Sharon melakukan hal lain
“Dimakan..” ucap Sharon dengan menaruh piring yang berisi nasi goreng
“Harum.. pasti ini enak”
“Apa sih Chris udah ayo makan”
Akhirnya mereka berdua pun makan bersama. Tiba – tiba ada yang menggangu pikiran Sharon
“Chris..”
“Hum iya sayang kenapa??”
“Aku boleh tanya?”
“Boleh… tinggal tanya aja tumben minta ijin dulu, ada apa sayang??”
Sharon masih belom menjawabnya
“Hei kok malah diem, ada yang ganggu pikiran kamu ya? Bilang aja sayang gapapa kok…” ucap Chris dan mengusap tangannya
“Kalo semisal aku gamau nikah kamu bakalan ninggalin aku nggak?”
Chris yang mendengar pertanyaan “itu” lagi terkekeh pelan
“Sharon sayang aku udah bilang ini berapa kali sih sama kamu…
aku nggak bakalan ninggalin kamu dan aku setia nungguin kamu untuk siap menikah sama aku”
“Tapi kan orang tua kam..”
“Udah kamu gausa mikirin apa kata mereka ya… aku bakalan tetep nungguin kamu kok”
“Chris maaf yaa” ucap Sharon sambil menundukan kepalanya
“Iya gapapa sayang” Chris menghampiri Sharon dan memeluknya
Chris mengusap – usap punggunya “Gausa dipikirin lagi ya”
Sharon hanya membalas anggukan
“I love you Chris..”
“I love you too my princess”
3 tahun kemudian…
Chris yang sedari melihat ke cermin, apakah tuxedo ini cocok dengannya? Atau haruskah dia ganti dengan yang lain
“Chris apa nggak capek berdiri di depan cermin kayak gitu?” tanya Sana
“Aku gugup…”
Sana pun mengahampiri Chris
“Ngapain kamu gugup? Cocok kok kamu pakai tuxedo itu terlihat tampan?” ucap Sana
“Benarkah?”
Sana membalas dengan anggukan
“Udah ayo keluar semua pada nungguin kamu”
Akhirnya mereka berdua keluar dan duduk di tempat yang sudah disediakan. Tibalah pengantin wanita dan pria datang berjalan menuju altar
“Sharon sungguh cantik ya Chris?” tanya Sana
“Iyaa tapi kamu lebih cantik…”
“Apa sih bisa aja kamu itu” Sana menepuk pelan pergelangan tanganya
Sekarang mereka berdua datang ke pernikahan Sharon dengan Mark teman Chris di masa kuliahnya. Chris melihat mereka berdua terlihat bahagia dan tentu saja itu membuat hatinya ikut senang. Chris melihat ke arah Sana dan secara tiba – tiba Chris memegang tangannya Sana pun membalas nya dengan menggandeng tangan Chris
“Melihatmu bahagia di hari bahagiamu ini membuat hatiku ini ikut senang meskipun itu bukan aku yang ada disebelahmu…” ucap Chris di dalam hatinya sambil menatap ke arah Sharon
… kamu tidak perlu menghawatirkanku disini karna aku sudah bahagia bersamanya” dan beralih menatap Sana
“Wanita disebelahku ini adalah penggantimu meskipun tidak sama denganmu tapi saat aku bersamanya aku merasa bahagia dengan caranya yang unik membuatku ingin masuk didunianya”
“Dan juga Thank you for being in my life Sharon…” Chris tersenyum menatap ke arah Sharon sambil mengusap tangan Sana