honeynight

Dimalam yang sunyi ada seorang wanita yang sedari tadi berguling – guling di atas kasurnya. Dia merasa bosan dan beberapa kali membuka hp tapi notif yang ditunggu pun tidak muncul. Setelah menunggu beberapa jam akhirnya dia memutuskan untuk menghubungi pacarnya ini.

tring tring..

“Hallo..” jawab si pria

“Babe.. kamu masih lama ya..”

“Habis ini udah kok, kangen ya?”

“Perlu dijawab??”

“Ngambek nih??”

“Gaktau”

“Pasti sekarang lagi manyun – manyun nih…” terdengar suara kekehan si pria

“Apaan si Chris aku tutup nih!!”

“Hahaha yaudah kamu tutup aja, aku habis ini pulang kok”

“Kamu udah makan??” tanyanya

“Belomm, boleh nggak bikini aku sop lagi pengen makan sop buatanmu”

“Boleh kok, yaudah kalo kesini hati – hati nggak usah ngebut ngerti??”

“Iya sayang.. aku tutup dula ya”

“Iya..”

tut

Setelah mengakhiri sesi perbincangan di telfon, Sharon bangun dari tempat tidurnya dan berjalan menuju ke dapur. Dia melihat bahan – bahan dikulkas dan untungnya kemarin dia habis belanja bulanan jadi bahan untuk membuat sop masih ada. Oh iya kita belom perkenalan, jadi wanita ini bernama Sharon dan sekarang umurnya sudah menginjak 25 tahun dia juga seorang ballerina terkenal di kotanya. Dan dia mempunyai pacar bernama Chris yang usia juga sama. Sebenarnya mereka itu satu kampus tapi tidak mengenal satu sama lain dan sejak pertemuan tidak sengaja mereka di café temannya yang bernama Bambam ini. Awalnya si canggung tapi lama – lama mereka mulai terbiasa,dan entah sejak kapan Sharon mulai terpikat oleh Chris. Bagaimana tidak tertarik Chris itu benar – benar tipe semua wanita, baik, sopan,dewasa, tampan lagi siapa yang tidak terpikat olehnya. Tapi ada saatnya Sharon menutupi perasaannya ini karena salah satu temannya ini ternyata dekat dengan Chris. Sharon pun cerita ke Bambam mengenai perasaanya ini tidak disangka Bambam malah tertawa pikir Sharon apa yang lucu? Dia lagi bersedih cintanya bertepuk sebelah tangan malah temannya ini tertawa apa itu tidak jahat?. Setelah tertawa dan Bambam ini cerita kalau Chris juga suka padanya. Aku sangat terkejut, mana mungkin seorang Chris menyukai seorang gadis sepertiku aku pikir Bambam berbohong.

Flasback…

Tapi pada saat itu kita ingin menonton film dan disaat adegan pemeran pria menyatakan cinta kepada pemeran wanita tiba – tiba Chris berbisik

“Shar kalau aku nembak kamu disini gimana?”

Aku enak – enak minum langsung tersedak karena terlalu kagetnya, Chris dengan sigapnya menepuk pelan punggungku.

“Kamu gapapa?” tanyanya

“Masih bisa ngomong gitu sehabis bisik – bisik tadi???? gak sehat lo Chris sumpah” batin Sharon

“Sharon??”

“A-ahh g-gapapa kok Chris”

“Kaget ya aku habis ngomong gitu?”

“Iya..” Sharon langsung menunduk karna malu mungkin sekarang mukanya sudah memerah Pipi Sharon ditangkup dengan kedua tangan Chris supaya dia bisa melihat dengan jelas wajahnya.

“Kamu tadi belom jawab? Jadi gimana??”

“G-gatau”

“Kok gatau si??”

“Um… mau…” kata Sharon dengan nada pelan dan dia langsung memalingkan wajahnya

“Apa aku nggak denger??”

“Mau Chris mau ih nyebelin kamu”

“Hahaha kamu lucu banget si..” Chris langsung menyubit pipi Sharon

“Gimana ya aku bilangnya, Sharon mungkin ini mendadak banget tapi kamu mau nggak jadi pacarku??” kata Chris dengan memegang tangannya

Posisi mereka masih melihat film tapi untung saja bioskop yang mereka tempati tidak terlalu ramai

“Mau..”

Tanpa babibu Chris langsung memeluk Sharon dengan erat, Sharon juga membalas pelukan itu

Makasih ya..” kata Chris

“Aku yang harusnya makasih”

Flashback selesai..

Ya begitulah cuplikan mereka bisa jadian,Sharon kalau mengingat – ingat masa sebelum pacaran kadang suka malu sendiri. Setelah sop sudah matang dia pun mematikan kompor dan tiba – tiba ada suara pintu, dia langsung lari dan memeluk pacarnya untung saja Chris bisa menahannya kalo tidak bisa jatuh mereka

** “Sekangen itu ya kamu hm??”** Sharon tidak menjawab malah menenggelamkan mukanya di dada bidang Chris dan menghirup parfum kesukaannya

“Babe.. dilepas dulu aku mandi dulu ya..”

Gaboleh!!” balas Sharon

“Kok gaboleh si?”

“Masih kangen!”

Chris terkekeh melihat pacarnya dimode manja gini dia juga mengusap rambutnya.

“Aku mandi dulu ya.. nanti dilanjutin lagi ya..” Chris mencium pucuk rambut Sharon

“Mmm.. tapi jangan lama – lama ya..”

“Iya sayang iya”

Sharon dengan pasrah dia melepaskan pelukannya

“Kamu tunggu dulu aja di meja makan nanti kita makan bareng”

Sharon hanya membalas anggukan. Beberapa menit kemudian Chris keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju arah dapur dan melihat pacarnya sedang meniriskan sopnya ke dalam mangkok. Sharon terkejut tiba – tiba Chris memeluknya dari belakang

“Argh! Aduh Chris untung ini mangkoknya nggak jatuh, kebiasaan banget suka ngaggetin” kata Sharon

“Hehe maaf”

“Udah lepas ayo sekarang makan”

Chris melepaskan pelukannya dan berjalan menuju tempat meja makan. Mereka duduk dan langsung menyantap makanannya. Chris makan dengan lahap sedangkan daritadi Sharon menatap pacarnya ini. Sungguh dia sangat merindukan pria didepannya ini. Chris mempunyai kesibukan sebagai produser music untung saja Sharon sangat mengerti keadaannya. Setelah mereka mengahabiskan makanannya Sharon membereskan piring – piring kotor. Saat mau membersihakannya Chris melingkarkan tangannya ke pinggang Sharon

“Gausah dilanjutin… ayo tidur..”

“Aduh Chris nanggung banget ini lo..”

Chris mencoba segala cara tapi tidak berhasil membujuknya, dia pun menyerah dan langsung pergi menuju kamar. Sharon udah paham pasti sekarang Chris lagi ngambek, dicepat – cepat memberaskan dapurnya dan setelah itu ke kamarnya. Saat membuka pintu Sharon terkekeh melihat Chris menutupi dirinya dengan selimut. Sharon langsung naik ke kasur dan memeluk Chris dari belakang

“Ngambek nih ceritanya??” tanya Sharon

“Gatau”

“Hm gatau nih, yaudah kalo gitu aku mau tidur kamar sebelah aja deh..”

Sharon melepaskan pelukannya dan saat ingin bangun malah ditarik oleh Chris ke pelukannya

“Udah disini aja” kata Chris

Chirs mulai memperat pelukannya, dia sangat merindukan bau khas pacarnya ini dan tidak lupa menghujani ciuman di helai rambutnya

“Chris udah gausa nyium gitu ih”

“Kenapa?”

“Aku belom keramas hehe”

“Gapapa baunya masih enak kok”

“Mau langsung tidur apa gimana?” tanya Chris

“Aku mau cerita tadi itu..”

Sharon pun memulai ceritanya, cerita tentang masalah pekerjaannya. Chris pun masih setia mendengarkan ceritanya sambil menyesir pelan rambut Sharon. Setelah selesai bercerita Sharon nanya ke Chris

“Sekarang kamu, gimana tadi?”

“Hm not bad gatau besok gimana”

“Gaboleh gitu harus tetep semangat ngerti?”

“Iya semangat nyari uang terus habis itu ngelamar kamu gitu kan?”

“Ih nggak gitu juga..”

“Oh berati gamau ini??”

“Ya mau sih..”

“Argh.. kamu lucu banget si..” Chris malah mengeratkan pelukannya sangking gemasnya

“Cwishh aggu gabwisssa nafhas..”

“Ah maaf – maaf sayang” Chris langsung melonggarkan pelukannya

“Terus gimana gamau cerita tadi gimana?”

“Iya tadi itu..”

Chris sudah cerita panjang kali lebar tapi

“Terus itu..” Chris menatap pacarnya tertidur lelap dalam pelukannya dan lengan kekarnya menjadi bantalnya

“Lah udah tidur, keliatan capek banget kamu..” Chris sambil menyisir rambutnya yang menutupi wajahnya

“Yaudah good night babe..” dan mencium dahi Sharon

Dimalam yang sunyi ada seorang wanita yang sedari tadi berguling – guling di atas kasurnya. Dia merasa bosan dan beberapa kali membuka hp tapi notif yang ditunggu pun tidak muncul. Setelah menunggu beberapa jam akhirnya dia memutuskan untuk menghubungi pacarnya ini.

tring tring..

“Hallo..” jawab si pria

“Babe.. kamu masih lama ya..”

“Habis ini udah kok, kangen ya?”

“Perlu dijawab??”

“Ngambek nih??”

“Gaktau”

“Pasti sekarang lagi manyun – manyun nih…” terdengar suara kekehan si pria

“Apaan si Chris aku tutup nih!!”

“Hahaha yaudah kamu tutup aja, aku habis ini pulang kok”

“Kamu udah makan??” tanyanya

“Belomm, boleh nggak bikini aku sop lagi pengen makan sop buatanmu”

“Boleh kok, yaudah kalo kesini hati – hati nggak usah ngebut ngerti??”

“Iya sayang.. aku tutup dula ya”

“Iya..”

tut

Setelah mengakhiri sesi perbincangan di telfon, Sharon bangun dari tempat tidurnya dan berjalan menuju ke dapur. Dia melihat bahan – bahan dikulkas dan untungnya kemarin dia habis belanja bulanan jadi bahan untuk membuat sop masih ada. Oh iya kita belom perkenalan, jadi wanita ini bernama Sharon dan sekarang umurnya sudah menginjak 25 tahun dia juga seorang ballerina terkenal di kotanya. Dan dia mempunyai pacar bernama Chris yang usia juga sama. Sebenarnya mereka itu satu kampus tapi tidak mengenal satu sama lain dan sejak pertemuan tidak sengaja mereka di café temannya yang bernama Bambam ini. Awalnya si canggung tapi lama – lama mereka mulai terbiasa,dan entah sejak kapan Sharon mulai terpikat oleh Chris. Bagaimana tidak tertarik Chris itu benar – benar tipe semua wanita, baik, sopan,dewasa, tampan lagi siapa yang tidak terpikat olehnya. Tapi ada saatnya Sharon menutupi perasaannya ini karena salah satu temannya ini ternyata dekat dengan Chris. Sharon pun cerita ke Bambam mengenai perasaanya ini tidak disangka Bambam malah tertawa pikir Sharon apa yang lucu? Dia lagi bersedih cintanya bertepuk sebelah tangan malah temannya ini tertawa apa itu tidak jahat?. Setelah tertawa dan Bambam ini cerita kalau Chris juga suka padanya. Aku sangat terkejut, mana mungkin seorang Chris menyukai seorang gadis sepertiku aku pikir Bambam berbohong.

Flasback…

Tapi pada saat itu kita ingin menonton film dan disaat adegan pemeran pria menyatakan cinta kepada pemeran wanita tiba – tiba Chris berbisik

“Shar kalau aku nembak kamu disini gimana?”

Aku enak – enak minum langsung tersedak karena terlalu kagetnya, Chris dengan sigapnya menepuk pelan punggungku.

“Kamu gapapa?” tanyanya

“Masih bisa ngomong gitu sehabis bisik – bisik tadi???? gak sehat lo Chris sumpah” batin Sharon

“Sharon??”

“A-ahh g-gapapa kok Chris”

“Kaget ya aku habis ngomong gitu?”

“Iya..” Sharon langsung menunduk karna malu mungkin sekarang mukanya sudah memerah Pipi Sharon ditangkup dengan kedua tangan Chris supaya dia bisa melihat dengan jelas wajahnya.

“Kamu tadi belom jawab? Jadi gimana??”

“G-gatau”

“Kok gatau si??”

“Um… mau…” kata Sharon dengan nada pelan dan dia langsung memalingkan wajahnya

“Apa aku nggak denger??”

“Mau Chris mau ih nyebelin kamu”

“Hahaha kamu lucu banget si..” Chris langsung menyubit pipi Sharon

“Gimana ya aku bilangnya, Sharon mungkin ini mendadak banget tapi kamu mau nggak jadi pacarku??” kata Chris dengan memegang tangannya

Posisi mereka masih melihat film tapi untung saja bioskop yang mereka tempati tidak terlalu ramai

“Mau..”

Tanpa babibu Chris langsung memeluk Sharon dengan erat, Sharon juga membalas pelukan itu

Makasih ya..” kata Chris

“Aku yang harusnya makasih”

Flashback selesai..

Ya begitulah cuplikan mereka bisa jadian,Sharon kalau mengingat – ingat masa sebelum pacaran kadang suka malu sendiri. Setelah sop sudah matang dia pun mematikan kompor dan tiba – tiba ada suara pintu, dia langsung lari dan memeluk pacarnya untung saja Chris bisa menahannya kalo tidak bisa jatuh mereka

** “Sekangen itu ya kamu hm??”** Sharon tidak menjawab malah menenggelamkan mukanya di dada bidang Chris dan menghirup parfum kesukaannya

“Babe.. dilepas dulu aku mandi dulu ya..”

** Gaboleh!!”** balas Sharon

** “Kok gaboleh si?”**

“Masih kangen!”

Chris terkekeh melihat pacarnya dimode manja gini dia juga mengusap rambutnya.

“Aku mandi dulu ya.. nanti dilanjutin lagi ya..” Chris mencium pucuk rambut Sharon

“Mmm.. tapi jangan lama – lama ya..”

“Iya sayang iya”

Sharon dengan pasrah dia melepaskan pelukannya

“Kamu tunggu dulu aja di meja makan nanti kita makan bareng”

Sharon hanya membalas anggukan. Beberapa menit kemudian Chris keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju arah dapur dan melihat pacarnya sedang meniriskan sopnya ke dalam mangkok. Sharon terkejut tiba – tiba Chris memeluknya dari belakang

“Argh! Aduh Chris untung ini mangkoknya nggak jatuh, kebiasaan banget suka ngaggetin” kata Sharon

“Hehe maaf”

“Udah lepas ayo sekarang makan”

Chris melepaskan pelukannya dan berjalan menuju tempat meja makan. Mereka duduk dan langsung menyantap makanannya. Chris makan dengan lahap sedangkan daritadi Sharon menatap pacarnya ini. Sungguh dia sangat merindukan pria didepannya ini. Chris mempunyai kesibukan sebagai produser music untung saja Sharon sangat mengerti keadaannya. Setelah mereka mengahabiskan makanannya Sharon membereskan piring – piring kotor. Saat mau membersihakannya Chris melingkarkan tangannya ke pinggang Sharon

“Gausah dilanjutin… ayo tidur..”

“Aduh Chris nanggung banget ini lo..”

Chris mencoba segala cara tapi tidak berhasil membujuknya, dia pun menyerah dan langsung pergi menuju kamar. Sharon udah paham pasti sekarang Chris lagi ngambek, dicepat – cepat memberaskan dapurnya dan setelah itu ke kamarnya. Saat membuka pintu Sharon terkekeh melihat Chris menutupi dirinya dengan selimut. Sharon langsung naik ke kasur dan memeluk Chris dari belakang

“Ngambek nih ceritanya??” tanya Sharon

“Gatau”

“Hm gatau nih, yaudah kalo gitu aku mau tidur kamar sebelah aja deh..”

Sharon melepaskan pelukannya dan saat ingin bangun malah ditarik oleh Chris ke pelukannya

“Udah disini aja” kata Chris

Chirs mulai memperat pelukannya, dia sangat merindukan bau khas pacarnya ini dan tidak lupa menghujani ciuman di helai rambutnya

“Chris udah gausa nyium gitu ih”

“Kenapa?”

“Aku belom keramas hehe”

“Gapapa baunya masih enak kok”

“Mau langsung tidur apa gimana?” tanya Chris

“Aku mau cerita tadi itu..”

Sharon pun memulai ceritanya, cerita tentang masalah pekerjaannya. Chris pun masih setia mendengarkan ceritanya sambil menyesir pelan rambut Sharon. Setelah selesai bercerita Sharon nanya ke Chris

“Sekarang kamu, gimana tadi?”

“Hm not bad gatau besok gimana”

“Gaboleh gitu harus tetep semangat ngerti?”

“Iya semangat nyari uang terus habis itu ngelamar kamu gitu kan?”

“Ih nggak gitu juga..”

“Oh berati gamau ini??”

“Ya mau sih..”

“Argh.. kamu lucu banget si..” Chris malah mengeratkan pelukannya sangking gemasnya

“Cwishh aggu gabwisssa nafhas..”

“Ah maaf – maaf sayang” Chris langsung melonggarkan pelukannya

“Terus gimana gamau cerita tadi gimana?”

“Iya tadi itu..”

Chris sudah cerita panjang kali lebar tapi

“Terus itu..” Chris menatap pacarnya tertidur lelap dalam pelukannya dan lengan kekarnya menjadi bantalnya

“Lah udah tidur, keliatan capek banget kamu..” Chris sambil menyisir rambutnya yang menutupi wajahnya

“Yaudah good night babe..” dan mencium dahi Sharon

Dimalam yang sunyi ada seorang wanita yang sedari tadi berguling – guling di atas kasurnya. Dia merasa bosan dan beberapa kali membuka hp tapi notif yang ditunggu pun tidak muncul. Setelah menunggu beberapa jam akhirnya dia memutuskan untuk menghubungi pacarnya ini.

tring tring..

“Hallo..” jawab si pria

“Babe.. kamu masih lama ya..”

“Habis ini udah kok, kangen ya?”

“Perlu dijawab??”

“Ngambek nih??”

“Gaktau”

“Pasti sekarang lagi manyun – manyun nih…” terdengar suara kekehan si pria

“Apaan si Chris aku tutup nih!!”

“Hahaha yaudah kamu tutup aja, aku habis ini pulang kok”

“Kamu udah makan??” tanyanya

“Belomm, boleh nggak bikini aku sop lagi pengen makan sop buatanmu”

“Boleh kok, yaudah kalo kesini hati – hati nggak usah ngebut ngerti??”

“Iya sayang.. aku tutup dula ya”

**“Iya..” **

tut

Setelah mengakhiri sesi perbincangan di telfon, Sharon bangun dari tempat tidurnya dan berjalan menuju ke dapur. Dia melihat bahan – bahan dikulkas dan untungnya kemarin dia habis belanja bulanan jadi bahan untuk membuat sop masih ada. Oh iya kita belom perkenalan, jadi wanita ini bernama Sharon dan sekarang umurnya sudah menginjak 25 tahun dia juga seorang ballerina terkenal di kotanya. Dan dia mempunyai pacar bernama Chris yang usia juga sama. Sebenarnya mereka itu satu kampus tapi tidak mengenal satu sama lain dan sejak pertemuan tidak sengaja mereka di café temannya yang bernama Bambam ini. Awalnya si canggung tapi lama – lama mereka mulai terbiasa,dan entah sejak kapan Sharon mulai terpikat oleh Chris. Bagaimana tidak tertarik Chris itu benar – benar tipe semua wanita, baik, sopan,dewasa, tampan lagi siapa yang tidak terpikat olehnya. Tapi ada saatnya Sharon menutupi perasaannya ini karena salah satu temannya ini ternyata dekat dengan Chris. Sharon pun cerita ke Bambam mengenai perasaanya ini tidak disangka Bambam malah tertawa pikir Sharon apa yang lucu? Dia lagi bersedih cintanya bertepuk sebelah tangan malah temannya ini tertawa apa itu tidak jahat?. Setelah tertawa dan Bambam ini cerita kalau Chris juga suka padanya. Aku sangat terkejut, mana mungkin seorang Chris menyukai seorang gadis sepertiku aku pikir Bambam berbohong.

Flasback…

Tapi pada saat itu kita ingin menonton film dan disaat adegan pemeran pria menyatakan cinta kepada pemeran wanita tiba – tiba Chris berbisik

“Shar kalau aku nembak kamu disini gimana?”

Aku enak – enak minum langsung tersedak karena terlalu kagetnya, Chris dengan sigapnya menepuk pelan punggungku.

“Kamu gapapa?” tanyanya

“Masih bisa ngomong gitu sehabis bisik – bisik tadi???? gak sehat lo Chris sumpah” batin Sharon

“Sharon??”

“A-ahh g-gapapa kok Chris”

“Kaget ya aku habis ngomong gitu?”

“Iya..” Sharon langsung menunduk karna malu mungkin sekarang mukanya sudah memerah Pipi Sharon ditangkup dengan kedua tangan Chris supaya dia bisa melihat dengan jelas wajahnya.

“Kamu tadi belom jawab? Jadi gimana??”

“G-gatau”

“Kok gatau si??”

“Um… mau…” kata Sharon dengan nada pelan dan dia langsung memalingkan wajahnya

“Apa aku nggak denger??”

“Mau Chris mau ih nyebelin kamu”

“Hahaha kamu lucu banget si..” Chris langsung menyubit pipi Sharon

“Gimana ya aku bilangnya, Sharon mungkin ini mendadak banget tapi kamu mau nggak jadi pacarku??” kata Chris dengan memegang tangannya

Posisi mereka masih melihat film tapi untung saja bioskop yang mereka tempati tidak terlalu ramai

“Mau..”

Tanpa babibu Chris langsung memeluk Sharon dengan erat, Sharon juga membalas pelukan itu

Makasih ya..” kata Chris

** “Aku yang harusnya makasih”**

Flashback selesai..

Ya begitulah cuplikan mereka bisa jadian,Sharon kalau mengingat – ingat masa sebelum pacaran kadang suka malu sendiri. Setelah sop sudah matang dia pun mematikan kompor dan tiba – tiba ada suara pintu, dia langsung lari dan memeluk pacarnya untung saja Chris bisa menahannya kalo tidak bisa jatuh mereka

** “Sekangen itu ya kamu hm??”** Sharon tidak menjawab malah menenggelamkan mukanya di dada bidang Chris dan menghirup parfum kesukaannya

“Babe.. dilepas dulu aku mandi dulu ya..”

** Gaboleh!!”** balas Sharon

** “Kok gaboleh si?”**

“Masih kangen!”

Chris terkekeh melihat pacarnya dimode manja gini dia juga mengusap rambutnya.

“Aku mandi dulu ya.. nanti dilanjutin lagi ya..” Chris mencium pucuk rambut Sharon

“Mmm.. tapi jangan lama – lama ya..”

“Iya sayang iya”

Sharon dengan pasrah dia melepaskan pelukannya

“Kamu tunggu dulu aja di meja makan nanti kita makan bareng”

Sharon hanya membalas anggukan. Beberapa menit kemudian Chris keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju arah dapur dan melihat pacarnya sedang meniriskan sopnya ke dalam mangkok. Sharon terkejut tiba – tiba Chris memeluknya dari belakang

“Argh! Aduh Chris untung ini mangkoknya nggak jatuh” kata Sharon

“Hehe maaf”

“Udah lepas ayo sekarang makan”

Chris melepaskan pelukannya dan berjalan menuju tempat meja makan. Mereka duduk dan langsung menyantap makanannya. Chris makan dengan lahap sedangkan daritadi Sharon menatap pacarnya ini. Sungguh dia sangat merindukan pria didepannya ini. Chris mempunyai kesibukan sebagai produser music untung saja Sharon sangat mengerti keadaannya. Setelah mereka mengahabiskan makanannya Sharon membereskan piring – piring kotor. Saat mau membersihakannya Chris melingkarkan tangannya ke pinggang Sharon

“Gausah dilanjutin… ayo tidur..”

“Aduh Chris nanggung banget ini lo..”

Chris mencoba segala cara tapi tidak berhasil membujuknya, dia pun menyerah dan langsung pergi menuju kamar. Sharon udah paham pasti sekarang Chris lagi ngambek, dicepat – cepat memberaskan dapurnya dan setelah itu ke kamarnya. Saat membuka pintu Sharon terkekeh melihat Chris menutupi dirinya dengan selimut. Sharon langsung naik ke kasur dan memeluk Chris dari belakang

“Ngambek nih ceritanya??” tanya Sharon

“Gatau”

“Hm gatau nih, yaudah kalo gitu aku mau tidur kamar sebelah aja deh..”

Sharon melepaskan pelukannya dan saat ingin bangun malah ditarik oleh Chris ke pelukannya

“Udah disini aja” kata Chris

Chirs mulai memperat pelukannya, dia sangat merindukan bau khas pacarnya ini dan tidak lupa menghujani ciuman di helai rambutnya

“Chris udah gausa nyium gitu ih”

“Kenapa?”

“Aku belom keramas hehe”

“Gapapa baunya masih enak kok”

“Mau langsung tidur apa gimana?” tanya Chris

“Aku mau cerita tadi itu..”

Sharon pun memulai ceritanya, cerita tentang masalah pekerjaannya. Chris pun masih setia mendengarkan ceritanya sambil menyesir pelan rambut Sharon. Setelah selesai bercerita Sharon nanya ke Chris

“Sekarang kamu, gimana tadi?”

“Hm not bad gatau besok gimana”

“Gaboleh gitu harus tetep semangat ngerti?”

“Iya semangat nyari uang terus habis itu ngelamar kamu gitu kan?”

“Ih nggak gitu juga..”

“Oh berati gamau ini??”

“Ya mau sih..”

“Argh.. kamu lucu banget si..” Chris malah mengeratkan pelukannya sangking gemasnya

“Cwishh aggu gabwisssa nafhas..”

“Ah maaf – maaf sayang” Chris langsung melonggarkan pelukannya

“Terus gimana gamau cerita tadi gimana?”

“Iya tadi itu..”

Chris sudah cerita panjang kali lebar tapi

“Terus itu..” Chris menatap pacarnya tertidur lelap dalam pelukannya dan lengan kekarnya menjadi bantalnya

“Lah udah tidur, keliatan capek banget kamu..” Chris sambil menyisir rambutnya yang menutupi wajahnya

“Yaudah good night babe..” dan mencium dahi Sharon

Dimalam yang sunyi ada seorang wanita yang sedari tadi berguling – guling di atas kasurnya. Dia merasa bosan dan beberapa kali membuka hp tapi notif yang ditunggu pun tidak muncul. Setelah menunggu beberapa jam akhirnya dia memutuskan untuk menghubungi pacarnya ini.

tring tring..

“Hallo..” jawab si pria

“Babe.. kamu masih lama ya..”

“Habis ini udah kok, kangen ya?”

“Perlu dijawab??”

** “Ngambek nih??” **

** “Gaktau” **

** “Pasti sekarang lagi manyun – manyun nih…” ** terdengar suara kekehan si pria

** “Apaan si Chris aku tutup nih!!”**

** “Hahaha yaudah kamu tutup aja, aku habis ini pulang kok” **

** “Kamu udah makan??” ** tanyanya

** “Belomm, boleh nggak bikini aku sop lagi pengen makan sop buatanmu” **

** “Boleh kok, yaudah kalo kesini hati – hati nggak usah ngebut ngerti??”**

** “Iya sayang.. aku tutup dula ya”**

** “Iya..” **

tut

Setelah mengakhiri sesi perbincangan di telfon, Sharon bangun dari tempat tidurnya dan berjalan menuju ke dapur. Dia melihat bahan – bahan dikulkas dan untungnya kemarin dia habis belanja bulanan jadi bahan untuk membuat sop masih ada. Oh iya kita belom perkenalan, jadi wanita ini bernama Sharon dan sekarang umurnya sudah menginjak 25 tahun dia juga seorang ballerina terkenal di kotanya. Dan dia mempunyai pacar bernama Chris yang usia juga sama. Sebenarnya mereka itu satu kampus tapi tidak mengenal satu sama lain dan sejak pertemuan tidak sengaja mereka di café temannya yang bernama Bambam ini. Awalnya si canggung tapi lama – lama mereka mulai terbiasa,dan entah sejak kapan Sharon mulai terpikat oleh Chris. Bagaimana tidak tertarik Chris itu benar – benar tipe semua wanita, baik, sopan,dewasa, tampan lagi siapa yang tidak terpikat olehnya. Tapi ada saatnya Sharon menutupi perasaannya ini karena salah satu temannya ini ternyata dekat dengan Chris. Sharon pun cerita ke Bambam mengenai perasaanya ini tidak disangka Bambam malah tertawa pikir Sharon apa yang lucu? Dia lagi bersedih cintanya bertepuk sebelah tangan malah temannya ini tertawa apa itu tidak jahat?. Setelah tertawa dan Bambam ini cerita kalau Chris juga suka padanya. Aku sangat terkejut, mana mungkin seorang Chris menyukai seorang gadis sepertiku aku pikir Bambam berbohong.

Flasback…

Tapi pada saat itu kita ingin menonton film dan disaat adegan pemeran pria menyatakan cinta kepada pemeran wanita tiba – tiba Chris berbisik

“Shar kalau aku nembak kamu disini gimana?”

Aku enak – enak minum langsung tersedak karena terlalu kagetnya, Chris dengan sigapnya menepuk pelan punggungku.

“Kamu gapapa?” tanyanya

“Masih bisa ngomong gitu sehabis bisik – bisik tadi???? gak sehat lo Chris sumpah” batin Sharon

“Sharon??”

“A-ahh g-gapapa kok Chris”

“Kaget ya aku habis ngomong gitu?”

“Iya..” Sharon langsung menunduk karna malu mungkin sekarang mukanya sudah memerah Pipi Sharon ditangkup dengan kedua tangan Chris supaya dia bisa melihat dengan jelas wajahnya.

“Kamu tadi belom jawab? Jadi gimana??”

“G-gatau”

“Kok gatau si??”

“Um… mau…” kata Sharon dengan nada pelan dan dia langsung memalingkan wajahnya

“Apa aku nggak denger??”

“Mau Chris mau ih nyebelin kamu”

“Hahaha kamu lucu banget si..” Chris langsung menyubit pipi Sharon

“Gimana ya aku bilangnya, Sharon mungkin ini mendadak banget tapi kamu mau nggak jadi pacarku??” kata Chris dengan memegang tangannya

Posisi mereka masih melihat film tapi untung saja bioskop yang mereka tempati tidak terlalu ramai

“Mau..”

Tanpa babibu Chris langsung memeluk Sharon dengan erat, Sharon juga membalas pelukan itu

Makasih ya..” kata Chris

** “Aku yang harusnya makasih”**

Flashback selesai..

Ya begitulah cuplikan mereka bisa jadian,Sharon kalau mengingat – ingat masa sebelum pacaran kadang suka malu sendiri. Setelah sop sudah matang dia pun mematikan kompor dan tiba – tiba ada suara pintu, dia langsung lari dan memeluk pacarnya untung saja Chris bisa menahannya kalo tidak bisa jatuh mereka

** “Sekangen itu ya kamu hm??”** Sharon tidak menjawab malah menenggelamkan mukanya di dada bidang Chris dan menghirup parfum kesukaannya

** “Babe.. dilepas dulu aku mandi dulu ya..”**

** “Gaboleh!!”** balas Sharon

** “Kok gaboleh si?”**

** “Masih kangen!”**

Chris terkekeh melihat pacarnya dimode manja gini dia juga mengusap rambutnya.

** “Aku mandi dulu ya.. nanti dilanjutin lagi ya..”** Chris mencium pucuk rambut Sharon

** “Mmm.. tapi jangan lama – lama ya..”**

** “Iya sayang iya”**

Sharon dengan pasrah dia melepaskan pelukannya

** “Kamu tunggu dulu aja di meja makan nanti kita makan bareng”**

Sharon hanya membalas anggukan. Beberapa menit kemudian Chris keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju arah dapur dan melihat pacarnya sedang meniriskan sopnya ke dalam mangkok. Sharon terkejut tiba – tiba Chris memeluknya dari belakang

“Argh! Aduh Chris untung ini mangkoknya nggak jatuh” kata Sharon

“Hehe maaf”

“Udah lepas ayo sekarang makan”

Chris melepaskan pelukannya dan berjalan menuju tempat meja makan. Mereka duduk dan langsung menyantap makanannya. Chris makan dengan lahap sedangkan daritadi Sharon menatap pacarnya ini. Sungguh dia sangat merindukan pria didepannya ini. Chris mempunyai kesibukan sebagai produser music untung saja Sharon sangat mengerti keadaannya. Setelah mereka mengahabiskan makanannya Sharon membereskan piring – piring kotor. Saat mau membersihakannya Chris melingkarkan tangannya ke pinggang Sharon

“Gausah dilanjutin… ayo tidur..”

“Aduh Chris nanggung banget ini lo..”

Chris mencoba segala cara tapi tidak berhasil membujuknya, dia pun menyerah dan langsung pergi menuju kamar. Sharon udah paham pasti sekarang Chris lagi ngambek, dicepat – cepat memberaskan dapurnya dan setelah itu ke kamarnya. Saat membuka pintu Sharon terkekeh melihat Chris menutupi dirinya dengan selimut. Sharon langsung naik ke kasur dan memeluk Chris dari belakang

“Ngambek nih ceritanya??” tanya Sharon

“Gatau”

“Hm gatau nih, yaudah kalo gitu aku mau tidur kamar sebelah aja deh..”

Sharon melepaskan pelukannya dan saat ingin bangun malah ditarik oleh Chris ke pelukannya

“Udah disini aja” kata Chris

Chirs mulai memperat pelukannya, dia sangat merindukan bau khas pacarnya ini dan tidak lupa menghujani ciuman di helai rambutnya

“Chris udah gausa nyium gitu ih”

“Kenapa?”

“Aku belom keramas hehe”

“Gapapa baunya masih enak kok”

“Mau langsung tidur apa gimana?” tanya Chris

“Aku mau cerita tadi itu..”

Sharon pun memulai ceritanya, cerita tentang masalah pekerjaannya. Chris pun masih setia mendengarkan ceritanya sambil menyesir pelan rambut Sharon. Setelah selesai bercerita Sharon nanya ke Chris

“Sekarang kamu, gimana tadi?”

“Hm not bad gatau besok gimana”

“Gaboleh gitu harus tetep semangat ngerti?”

“Iya semangat nyari uang terus habis itu ngelamar kamu gitu kan?”

“Ih nggak gitu juga..”

“Oh berati gamau ini??”

“Ya mau sih..”

“Argh.. kamu lucu banget si..” Chris malah mengeratkan pelukannya sangking gemasnya

“Cwishh aggu gabwisssa nafhas..”

“Ah maaf – maaf sayang” Chris langsung melonggarkan pelukannya

“Terus gimana gamau cerita tadi gimana?”

“Iya tadi itu..”

Chris sudah cerita panjang kali lebar tapi

“Terus itu..” Chris menatap pacarnya tertidur lelap dalam pelukannya dan lengan kekarnya menjadi bantalnya

“Lah udah tidur, keliatan capek banget kamu..” Chris sambil menyisir rambutnya yang menutupi wajahnya

“Yaudah good night babe..” dan mencium dahi Sharon

Angel or Devil

Di malam yang sunyi ini, ada sepasang suami istri memasuki sebuah rumah besar. Saat masuk mereka benar – benar takjub dengan dalam rumah ini. Bagaimana tidak takjub banyak hamper semua isi rumah berbalut warna putih dan emas yang memiliki kesan sangat mewah dan juga lantainya terbuat dari marmer,oh ya satu lagi sepertinya pemilik rumah ini sangat suka mengoleksi senjata api. Awalnya sang istri dari pria tua ini agak takut dengan keadaan ini tapi pria tua menenagkannya dan berkata “semua akan baik – baik saja percayalah padaku”. Kini mereka dipandu oleh salah satu bodyguard untuk menemui bos nya. Ketika mereka masuk disambut lagi dengan kemewahan yang ada ruangan yang berbalut warna hitam dan lampu gatung yang sangat cantik, saat sang bodyguard keluar pria paruh baya ini memutarkan kursi kerja nya ke arah mereka.

“Selamat datang, silahkan duduk” sambut hangat pria ini dan mengampiri mereka yang duduk di sofa mewahnya. Mereka langsung saja duduk

“Kalian datang kesini ada apa?” tanya pria ini

“Kita mau minta bantuan kepada anda” balas pria tua

“Kalian sungguh ingin meminta bantuan dariku??”

“Iya tuan”

“Jangan panggil aku tuan, panggil aku Sky”

“Apa tidak sopan bila saya memanggil anda dengan nama saja?”

“Terserah kau saja”

“Oke sekarang kalian ingin aku membantu apa?”

“Jadi begini tuan perusahaan kami sebentar lagi akan bangkrut, saya sudah mencari dana ke bank tapi tidak ada yang menerima dan saya tidak mempunyai pilihan lagi untuk meminta bantuan kepada anda”

“Kalian ingin aku memberi dana dan menutupi semua utang – utangmu?”

“Iya tuan, apakah anda bersedia?”

“Sebentar saya ingin bertanya, katanya kalian sudah memiliki anak?”

“Iya tuan, anak kami perempuan”

“Siapa namanya?”

“Lucy tuan”

Sky menundukan kepala dan tersenyum jahat dan berkata “Cantik”

“Oke aku akan memberikan dana berapa pun yang kalian minta”

“Terima kasih tuan terima kasih” pria tua ini bersujud dihadapan Sky dan memegang tanganya

“Sudah kamu duduk lagi sana” Sky berjalan ke arah meja kerjanya dan mengambil sebuah kertas yang berisi cek

“Sebelum saya memberikan uangnya, bagaimana kalau kita bikin perjanjian”

“Boleh tuan”

“Isi perjanjian adalah aku akan memberikanmu uang dan suatu saat nanti aku akan mengambil imbalan itu dalam bentuk apapun, paham?”

“Paham tuan” si pria tua ini mentandatangani kertas di atas materai

“Oke aku akan memberi kalian dana sebesar 50 miliyar, apa itu kurang?” tanya Sky

“Ah tidak tuan itu sudah sangat cukup”

Sky langsung menandatangani cek tersebut

“Ini gunakan sebaik mungkin mengerti?”

“Mengerti tuan”

“Tuan kalau saya boleh tau imbalan apa yang anda minta dari kami?” tanya istri pria tua

“Tentu itu adalah rahasia tunggu saja 5 tahun kedepan” dengan tersenyum menyeringai

“Kalo begitu tuan kita pamit undur diri” pria tua dan istrinya membungkukkan badannya dan keluar dari ruangan

Setelah mereka keluar Sky berjalan menuju balkonnya dan menatap sepasang suami istri meninggalkan rumahnya

“Tunggu aku Lucy sayang..”


5 tahun kemudian..

Waktu berlalu sangat cepat sekarang perusahaan pria tua ini semakin besar dan dia juga sampai membuka cabang di luar negri. Ada seorang wanita yang berjalan menuju ruangan besar dari perushaan ini

“Ayahh!!...” wanita ini memeluk sang ayah

**“Lucy kamu ngapain kesini nak?” **

“Masak aku nggak boleh kesini?” melepaskan pelukannya dan memanyunkan mulutnya

“Boleh sayang jangan manyun – manyun gitu jelek nanti” sang ayah menepuk pelan kepala anaknya ini

“Ih ayah nyebelin” balas Lucy

Sekarang dia keluar dari ruang kerja ayahnya setelah lama berbincang. Iya benar nama dari wanita ini adalah Lucy berumur 25 tahun dan juga dia seorang model papan atas, siapa yang tidak mengenalinya? Wanita yang sangat cantik, ramah, dan lemah lembut ini. Dia anak satu – satunya dari pemilik Hwang Crop, sebenarnya dia tidak perlu bekerja karna hasil kekayaan sang ayah sangat mengalir seperti aliran sungai yang deras. Tapi Lucy sangat ingin menjadi model karna itu adalah cita – cita saat masih kecil. Dan sekarang dia sudah menggapai cita – citanya dan sukses di karir modelnya.

Saat dia ingin pulang, sedari tadi ada yang melihatnya. Ah dia pikir hanya fansnya tapi kok lama – lama dia mengikutinya, dia langsung lari menuju mobilnya dan menjalankan dia melaju dengan cepat supaya orang itu tidak mengikutinya. Saat dia melihat kaca spionnya tidak ada orang yang mengikutinya lagi dia meresa sangat lega. Sampailah dirumah megah dan besar seperti istana ini dan warna putih emas yang mendominasi rumah ini, setelah sampai didepan kunci mobil diberikan kepada sopir untuk diparkirkan di garasi mobil. Lucy masuk rumah dan disambut oleh pembantu dirumahnya.

“Selamat sore nona”

“Sore bu” membalasnya dengan tersenyum

“Anda ditunggu oleh nyonya di ruang makan”

“Ah iya bu terima kasih”

Lucy berjalan kea rah ruang makan dan melihat bundanya sedang memotong – motong bunga untuk diletakkan di vas cantik miliknya. Lucy memeluk bundanya dari belakang

“Bunda…” dan mencium pipi bundanya

“Ah kamu bikin bunda kaget aja, sini duduk deket bunda” balas bunda

“Bunda nggak pernah bosen ya sama kegiatan ini”

“Namanya juga hobi dek, gimana photoshootnya?”

“Bisa dibilang seru bisa dibilang nggak juga”

“Bosen kamu? Bunda kan udah bilang buat berhenti aja”

“Bukan gitu bun, ih aku cuman agak capek aja”

“Capek? Biar bu Sonia bikini kamu teh ya..”

“Bu Sonia…”

Yang dipanggil langsung datang “Iya nyonya??”

“Tolong bikinkan Lucy teh madu ya”

“Baik nyonya”

Bu Sonia langsung pergi ke dapur dan membuatkan Lucy teh

“Kamu makan malam disini kan?” tanya bunda

“Iya bun aku makan disini”

“Yauda sekarang kamu ke atas ganti baju ya..”

Lucy hanya membalas anggukan Saat ini dia berjalan ke arah kamarnya yang berada di lantai 2, ketika dibuka dia merindukan suasana kamarnya ini. Perlu kalian tau Lucy ini sudah tidak tinggal dengan orang tua mereka dan tinggal diappartement miliknya. Dia langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badannya ini. Beberapa menit kemudian dia keluar dan berganti baju santai, ketika sudah dia keluar dan turun menuju dapur karena sekarang sudah jam makan malam. Bisa dilihat sekarang di meja makan hanya ada ayah dan bundanya, Lucy benar – benar menyayangi mereka. Lucy memeluk ayahnya dari belakang

“Udah cantik aja anak ayah”

“Iya dong yah” Lucy melepaskan pelukannya dan duduk disebelah ayahnya

“Dek kamu beneran nggak mau nikah?”

“Enggak yah males banget, terus juga buat apa toh aku bisa ngehasil uang sendiri”

“Ya nggak gitu juga dek, menikah itu bukan masalah finansial aja tapi cinta kasih sayang”

“Mmm tapi aku masih umur berapa yah udah disuruh nikah aja”

“Udah – udah sekarang makan yuk” kata bunda dan para asisten menyuguhkan banyak makanan ke meja ini

Saat mereka asik dengan makan, tiba – tiba ada yang masuk

“Kalian sedang makan ya..” kata pria ini

Ayah dan bunda kaget dan langsung berdiri, ayah berjalan menuju si pria ini

“Tuan apa yang membuat anda ke sini??”

“Memang aku nggak boleh kesini? Ini kan juga rumahku?”

“Rumahku??” batin Lucy

“Ah iya tuan, anda sudah makan? Kebetulan kita sedang makan malam”

“Apakah aku boleh bergabung?”

“Tentu saja boleh tuan mari” ayah mengantarkan Sky ke ruang meja makan

Bunda mengambilkan makanan dan memberikannya pada Sky “ ini tuan dimakan”

“Terima kasih”

“Bunda dia siapa?” bisik Lucy

“Dia yang sudah membantu ayahmu”

Dan Lucy membalas anggukan dan melanjutkan makannya

“Makanan rumahmu sangat enak” kata Sky

“Ah terima kasih tuan” balas bunda

Setelah selesai makan Sky menaruh sendoknya dan mengambil sapu tangan untuk membersihkan sisa makanan yang ada di sekitar mulutnya

“Aku kesini bukan hanya untuk makan saja”

“Tanpa basa – basi aku hanya ingin mengambil imbalanku, kalian tidak lupakan?”

Mereka kecuali sedikit terkejut oleh perkataan Sky

“A-ah itu tuan kita tidak lupa” balas ayah

“Bagus kalo gitu aku mau mengambilnya”

“Kalau boleh saya tau imbalan apa yang anda inginkan??” tanya ayah

“Dia..” dengan menunjuk ke arah Lucy

Lucy sangat terkejut dia yang tidak tahu apa – apa, tiba – tiba ditunjuk menjadi “imbalan”

“Maksud anda apa??” tanya Lucy

“Apa orang tua mu tidak pernah bilang ke kamu masalah ini?” Sky tanya balik ke Lucy

“Ayah bisa jelasin??” tanya Lucy

Ayah dan bunda hanya bisa diam

“Kalau mereka tidak mau bicara, biarkan aku yang menjelaskan”

“Jadi orang tuamu ini 5 tahun kemarin mendatangi rumahku dan meminta dana karna perusahaan ayahmu ini akan bangkrut, dan aku memberikannya tapi dengan perjanjian aku akan mengambil imbalanku dalam bentuk apapun itu”

Lucy yang tadinya berdiri sekarang terduduk lemas. Dia benar – benar kaget apa yang terjadi di masa lalu, mengapa orang tuanya yang dia sayangi ini malah berbuat seperti ini kepadanya

“Jadi aku akan mengambil anakmu yang cantik ini dan membawanya pulang”

Sky berdiri dan tiba – tiba ayah bersujud kepada Sky

“Tolongg.... jangan bawa anakku pergi anda boleh mengambil seisi rumah ini tapi jangan anakku”

Sky langsung menendang pria tua ini

brak

Bunda dan Lucy terkejut bergegas mengahampiri pria tua ini

“Oh maaf” kata Sky

“Kamu sengaja kan nendang ayahku!!” bentak Lucy

“Sayang kamu kok bentak aku kayak gini”

“Apaan si lo!!”

“Kamu nggak boleh nakal sama calon suami” kata Sky

“CALON SUAMI DARIMANA HA?!” suara Lucy semakin keras

Sky hanya tersenyum jahat melihat tingkah laku kesayangannya ini

“Sekarang mau lo apa?! Mending pergi darisini!!” bentak Lucy

“Mau ku? Aku mau kamu sayang..” dengan membelai pipi Lucy

Lucy langsung menapis tangannya “Mending lo jauh – jauh dari rumah ini eneg gue liatnya”

“Ayo ikut aku kerumah”

“GAK!”

“Oke kalo kamu mau gitu” Sky langsung memanggil para bodyguardnya dan menarik paksa Lucy

“LO APAAN SI LEPASIN GAK!!” Lucy berusaha melepaskan tangannya tapi tenaganya tidak sebanding dengan dua orang besar ini

“Tolongg jangan bawa anak sayaa…”

“Tuan… tolong jangan bawa anak saya, bawa saya saja”

Sky mengampiri pria tua dan berbisik “Selera gue bukan tua kayak lo” dengan tersenyum menyeringai

“Cepet bawa dia ke mobil”

“BUNDA AYAH TOLONG AKUUU!!!!!!” teriak Lucy

“TOLONG JANGAN BAWA ANAK SAYAAA”

Lucy langsung dimasukkan ke mobil dan mobil hitam ini menarik gas dan melaju ke rumah Sky. Setelah sampai dia ditarik paksa oleh dua orang besar ini

“TOLONG LEPASIN GUEEE!!!”

Sky yang daritadi mendengarkannya langsung menarik dagu Lucy “Percuma kamu teriak sekeras apapun nggak akan ada yang dengerin sayang..”

Dua orang ini membawa paksa Lucy ke sebuah kamar dan melemparnya ke kasur. Sky langsung mendekat ke arah Lucy semakin dekat sampai Sky bisa meresakan nafas Lucy

“Ngapain kamu tutup mata” Lucy langsung membuka matanya

“Oh iya kamu bakal tinggal disini selamanya ngerti, terus sampai kamu ada niatan kabur orang tua kamu nggak bakal selamat”

“And good night my princess” Sky tersenyum dan keluar sekaligus mengunci kamarnya

“Bun yah Lucy takut disini tolongin Lucy…” dia menundukan kepalanya di antara kakinya dan menangis semalaman.

Angel or Devil

Di malam yang sunyi ini, ada sepasang suami istri memasuki sebuah rumah besar. Saat masuk mereka benar – benar takjub dengan dalam rumah ini. Bagaimana tidak takjub banyak hamper semua isi rumah berbalut warna putih dan emas yang memiliki kesan sangat mewah dan juga lantainya terbuat dari marmer,oh ya satu lagi sepertinya pemilik rumah ini sangat suka mengoleksi senjata api. Awalnya sang istri dari pria tua ini agak takut dengan keadaan ini tapi pria tua menenagkannya dan berkata “semua akan baik – baik saja percayalah padaku”. Kini mereka dipandu oleh salah satu bodyguard untuk menemui bos nya. Ketika mereka masuk disambut lagi dengan kemewahan yang ada ruangan yang berbalut warna hitam dan lampu gatung yang sangat cantik, saat sang bodyguard keluar pria paruh baya ini memutarkan kursi kerja nya ke arah mereka.

“Selamat datang, silahkan duduk” sambut hangat pria ini dan mengampiri mereka yang duduk di sofa mewahnya. Mereka langsung saja duduk

“Kalian datang kesini ada apa?” tanya pria ini

“Kita mau minta batuan kepada anda” balas pria tua

“Kalian sungguh ingin meminta batuan dariku??”

“Iya tuan”

“Jangan panggil aku tuan, panggil aku Sky”

“Apa tidak sopan bila saya memanggil anda dengan nama saja?”

“Terserah kau saja”

“Oke sekarang kalian ingin aku membantu apa?”

“Jadi begini tuan perusahaan kami sebentar lagi akan bangkrut, saya sudah mencari dana ke bank tapi tidak ada yang menerima dan saya tidak mempunyai pilihan lagi untuk meminta bantuan kepada anda”

“Kalian ingin aku memberi dana dan menutupi semua utang – utangmu?”

“Iya tuan, apakah anda bersedia?”

“Sebentar saya ingin bertanya, katanya kalian sudah memiliki anak?”

“Iya tuan, anak kami perempuan”

“Siapa namanya?”

“Lucy tuan”

Sky menundukan kepala dan tersenyum jahat dan berkata “Cantik”

“Oke aku akan memberikan dana berapa pun yang kalian minta”

“Terima kasih tuan terima kasih” pria tua ini bersujud dihadapan Sky dan memegang tanganya

“Sudah kamu duduk lagi sana” Sky berjalan kea rah meja kerjanya dan mengambil sebuah kertas yang berisi cek

“Sebelum saya memberikan uangnya, bagaimana kalau kita bikin perjanjian”

“Boleh tuan”

“Isi perjanjian adalah aku akan memberikanmu uang dan suatu saat nanti aku akan mengambil imbalan itu dalam bentuk apapun, paham?”

“Paham tuan” si pria tua ini mentandatangani kertas di atas materai

“Oke aku akan memberi kalian dana sebesar 50 miliyar, apa itu kurang?” tanya Sky

“Ah tidak tuan itu sudah sangat cukup”

Sky langsung mentanda tangani cek tersebut

“Ini gunakan sebaik mungkin mengerti?”

“Mengerti tuan”

“Tuan kalau saya boleh tau imbalan apa yang anda minta dari kami?” tanya istri pria tua

“Tentu itu adalah rahasia tunggu saja 5 tahun kedepan” dengan tersenyum menyeringai

“Kalo begitu tuan kita pamit undur diri” pria tua dan istrinya membungkukkan badannya dan keluar dari ruangan

Setelah mereka keluar Sky berjalan menuju balkonnya dan menatap sepasang suami istri meninggalkan rumahnya

“Tunggu aku Lucy sayang..”


5 tahun kemudian..

Waktu berlalu sangat cepat sekarang perusahaan pria tua ini semakin besar dan dia juga sampai membuka cabang di luar negri. Ada seorang wanita yang berjalan menuju ruangan besar dari perushaan ini

“Ayahh!!...” wanita ini memeluk sang ayah

**“Lucy kamu ngapain kesini nak?” **

“Masak aku nggak boleh kesini?” melepaskan pelukannya dan memanyunkan mulutnya

“Boleh sayang jangan manyun – manyun gitu jelek nanti” sang ayah menepuk pelan kepala anaknya ini

“Ih ayah nyebelin” balas Lucy

Sekarang dia keluar dari ruang kerja ayahnya setelah lama berbincang. Iya benar nama dari wanita ini adalah Lucy berumur 25 tahun dan juga dia seorang model papan atas, siapa yang tidak mengenalinya? Wanita yang sangat cantik, ramah, dan lemah lembut ini. Dia anak satu – satunya dari pemilik Hwang Crop, sebenarnya dia tidak perlu bekerja karna hasil kekayaan sang ayah sangat mengalir seperti aliran sungai yang deras. Tapi Lucy sangat ingin menjadi model karna itu adalah cita – cita saat masih kecil. Dan sekarang dia sudah menggapai cita – citanya dan sukses di karir modelnya.

Saat dia ingin pulang, sedari tadi ada yang melihatnya. Ah dia pikir hanya fansnya tapi kok lama – lama dia mengikutinya, dia langsung lari menuju mobilnya dan menjalankan dia melaju dengan cepat supaya orang itu tidak mengikutinya. Saat dia melihat kaca spionnya tidak ada orang yang mengikutinya lagi dia meresa sangat lega. Sampailah dirumah megah dan besar seperti istana ini dan warna putih emas yang mendominasi rumah ini, setelah sampai didepan kunci mobil diberikan kepada sopir untuk diparkirkan di garasi mobil. Lucy masuk rumah dan disambut oleh pembantu dirumahnya.

“Selamat sore nona”

“Sore bu” membalasnya dengan tersenyum

“Anda ditunggu oleh nyonya di ruang makan”

“Ah iya bu terima kasih”

Lucy berjalan kea rah ruang makan dan melihat bundanya sedang memotong – motong bungan untuk diletakkan di vas cantik miliknya. Lucy memeluk bundanya dari belakang

“Bunda…” dan mencium pipi bundanya

“Ah kamu bikin bunda kaget aja, sini duduk deket bunda” balas bunda

“Bunda nggak pernah bosen ya sama kegiatan ini”

“Namanya juga hobi dek, gimana photoshootnya?”

“Bisa dibilang seru bisa dibilang nggak juga”

“Bosen kamu? Bunda kan udah bilang buat berhenti aja”

“Bukan gitu bun ih aku cuman agak capek aja”

“Capek? Biar bu Sonia bikini kamu teh ya..”

“Bu Sonia…”

Yang dipanggil langsung datang “Iya nyonya??”**_

“Tolong bikinkan Lucy teh madu ya”

“Baik nyonya”

Bu Sonia langsung pergi ke dapur dan membuatkan Lucy teh

“Kamu makan malam disini kan?” tanya bunda

“Iya bun aku makan disini”

“Yauda sekarang kamu ke atas ganti baju ya..”

Lucy hanya membalas anggukan Saat ini dia berjalan ke arah kamarnya yang berada di lantai 2, ketika dibuka dia merindukan suasana kamarnya ini. Perlu kalian tau Lucy ini sudah tidak tinggal dengan orang tua mereka dan tinggal diappartement miliknya. Dia langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badannya ini. Beberapa menit kemudian dia keluar dan berganti baju santai, ketika sudah dia keluar dan turun menuju dapur karena sekarang sudah jam makan malam Bisa dilihat sekarang di meja makan hanya ada ayah dan bundanya, Lucy benar – benar menyayangi mereka. Lucy memeluk ayahnya dari belakang

“Udah cantik aja anak ayah”

“Iya dong yah” Lucy melepaskan pelukannya dan duduk disebelah ayahnya

“Dek kamu beneran nggak mau nikah?”

“Enggak yah males banget, terus juga buat apa toh aku bisa ngehasil uang sendiri”

“Ya nggak gitu juga dek, menikah itu bukan masalah vinansial aja tapi cinta kasih sayang”

“Mmm tapi aku masih umur berapa yah udah disuruh nikah aja”

“Udah – udah sekarang makan yuk” kata bunda dan para asisten menyuguhkan banyak makanan ke meja ini

Saat mereka asik dengan makan, tiba – tiba ada yang masuk

“Kalian sedang makan ya..” kata pria ini

Ayah dan bunda kaget dan langsung berdiri, ayah berjalan menuju si pria ini

“Tuan apa yang membuat anda ke sini??”

“Memang aku nggak boleh kesini? Ini kan juga rumahku?”

“Rumahku??” batin Lucy

“Ah iya tuan, anda sudah makan? Kebetulan kita sedang makan malam”

“Apakah aku boleh bergabung?”

“Tentu saja boleh tuan mari” ayah mengantarkan Sky ke ruang meja makan

Bunda mengambilkan makanan dan memberikannya pada Sky “ ini tuan dimakan”

“Terima kasih”

“Bunda dia siapa?” bisik Lucy

“Dia yang sudah membantu ayahmu”

Dan Lucy membalas anggukan dan melanjutkan makannya

“Makanan rumahmu sangat enak” kata Sky

“Ah terima kasih tuan” balas bunda

Setelah selesai makan Sky menaruh sendoknya dan mengambil sapu tangan untuk membersihkan sisa makanan yang ada di sekitar mulutnya

“Aku kesini bukan hanya untuk makan saja”

“Tanpa basa – basi aku hanya ingin mengambil imbalanku, kalian tidak lupakan?”

Mereka kecuali sedikit terkejut oleh perkataan Sky

“A-ah itu tuan kita tidak lupa” balas ayah

“Bagus kalo gitu aku mau mengambilnya”

“Kalau boleh saya tau imbalan apa yang anda inginkan??” tanya ayah

“Dia..” dengan menunjuk ke arah Lucy

Lucy sangat terkejut dia yang tidak tahu apa – apa, tiba – tiba ditunjuk menjadi “imbalan”

“Maksud anda apa??” tanya Lucy

“Apa orang tua mu tidak pernah bilang ke kamu masalah ini?” Sky tanya balik ke Lucy

“Ayah bisa jelasin??” tanya Lucy

Ayah dan bunda hanya bisa diam

“Kalau mereka tidak mau bicara, biarkan aku yang menjelaskan”

“Jadi orang tuamu ini 5 tahun kemarin mendatangi rumahku dan meminta dana karna perusahaan ayahmu ini akan bangkrut, dan aku memberikannya tapi dengan perjanjian aku akan mengambil imbalanku dalam bentuk apapun itu”

Lucy yang tadinya berdiri sekarang terduduk lemas. Dia benar – benar kaget apa yang terjadi di masa lalu, mengapa orang tuanya yang dia sayangi ini malah berbuat seperti ini kepadanya

“Jadi aku akan mengambil anakmu yang cantik ini dan membawanya pulang”

Sky berdiri dan tiba – tiba ayah bersujud kepada Sky

“Tolongg jangan bawa anakku pergi anda boleh mengambil seisi rumah ini tapi jangan anakku”

Sky langsung menendang pria tua ini

brak

Bunda dan Lucy terkejut bergegas mengahampiri pria tua ini

“Oh maaf” kata Sky

“Kamu sengaja kan nendang ayahku!!” bentak Lucy

“Sayang kamu kok bentak aku kayak gini”

“Apaan si lo!!”

“Kamu nggak boleh nakal sama calon suami” kata Sky

“CALON SUAMI DARIMANA HA?!” suara Lucy semakin keras

Sky hanya tersenyum jahat melihat tingkah laku kesayangannya ini

“Sekarang mau lo apa?! Mending pergi darisini!!” bentak Lucy

“Mau ku? Aku mau kamu sayang..” dengan membelai pipi Lucy

Lucy langsung menapis tangannya “Mending lo jauh – jauh dari rumah ini eneg gue liatnya”

“Ayo ikut aku kerumah”

“GAK!”

“Oke kalo kamu mau gitu” Sky langsung memanggil para bodyguardnya dan menarik paksa Lucy

“LO APAAN SI LEPASIN GAK!!” Lucy berusaha melepaskan tangannya tapi tenaganya tidak sebanding dengan dua orang besar ini

“Tolongg jangan bawa anak sayaa…”

“Tuan… tolong jangan bawa anak saya, bawa saya saja”

Sky mengampiri pria tua dan berbisik “Selera gue bukan tua kayak lo” dengan tersenyum menyeringai

“Cepet bawa dia ke mobil”

“BUNDA AYAH TOLONG AKUUU!!!!!!” teriak Lucy

“TOLONG JANGAN BAWA ANAK SAYAAA”

Lucy langsung dimasukkan ke mobil dan mobil hitam ini menarik gas dan melaju ke rumah Sky. Setelah sampai dia ditarik paksa oleh dua orang besar ini

“TOLONG LEPASIN GUEEE!!!”

Sky yang daritadi mendengarkannya langsung menarik dagu Lucy “Percuma kamu teriak sekeras apa nggak ada yang dengerin sayang..”

Dua orang ini membawa paksa Lucy ke sebuah kamar dan melemparnya ke kasur. Sky langsung mendekat ke arah Lucy semakin dekat sampai Sky bisa meresakan nafas Lucy

“Ngapain kamu tutup mata” Lucy langsung membuka matanya

“Oh iya kamu bakal tinggal disini selamanya ngerti, terus sampai kamu ada niatan kabur orang tua kamu nggak bakal selamat”

“And good night my princess” Sky tersenyum dan keluar sekaligus mengunci kamarnya

“Bun yah Lucy takut disini tolongin Lucy…” dia menunduka kepalanya di antara kakinya dan menangis semalaman.

Angel or Devil

Di malam yang sunyi ini, ada sepasang suami istri memasuki sebuah rumah besar. Saat masuk mereka benar – benar takjub dengan dalam rumah ini. Bagaimana tidak takjub banyak hamper semua isi rumah berbalut warna putih dan emas yang memiliki kesan sangat mewah dan juga lantainya terbuat dari marmer,oh ya satu lagi sepertinya pemilik rumah ini sangat suka mengoleksi senjata api. Awalnya sang istri dari pria tua ini agak takut dengan keadaan ini tapi pria tua menenagkannya dan berkata “semua akan baik – baik saja percayalah padaku”. Kini mereka dipandu oleh salah satu bodyguard untuk menemui bos nya. Ketika mereka masuk disambut lagi dengan kemewahan yang ada ruangan yang berbalut warna hitam dan lampu gatung yang sangat cantik, saat sang bodyguard keluar pria paruh baya ini memutarkan kursi kerja nya ke arah mereka.

“Selamat datang, silahkan duduk” sambut hangat pria ini dan mengampiri mereka yang duduk di sofa mewahnya. Mereka langsung saja duduk

“Kalian datang kesini ada apa?” tanya pria ini

“Kita mau minta batuan kepada anda” balas pria tua

“Kalian sungguh ingin meminta batuan dariku??”

“Iya tuan”

“Jangan panggil aku tuan, panggil aku Sky”

“Apa tidak sopan bila saya memanggil anda dengan nama saja?”

“Terserah kau saja”

“Oke sekarang kalian ingin aku membantu apa?”

“Jadi begini tuan perusahaan kami sebentar lagi akan bangkrut, saya sudah mencari dana ke bank tapi tidak ada yang menerima dan saya tidak mempunyai pilihan lagi untuk meminta bantuan kepada anda”

“Kalian ingin aku memberi dana dan menutupi semua utang – utangmu?”

“Iya tuan, apakah anda bersedia?”

“Sebentar saya ingin bertanya, katanya kalian sudah memiliki anak?”

“Iya tuan, anak kami perempuan”

“Siapa namanya?”

“Lucy tuan”

Sky menundukan kepala dan tersenyum jahat dan berkata “Cantik”

“Oke aku akan memberikan dana berapa pun yang kalian minta”

“Terima kasih tuan terima kasih” pria tua ini bersujud dihadapan Sky dan memegang tanganya

“Sudah kamu duduk lagi sana” Sky berjalan kea rah meja kerjanya dan mengambil sebuah kertas yang berisi cek

“Sebelum saya memberikan uangnya, bagaimana kalau kita bikin perjanjian”

“Boleh tuan”

“Isi perjanjian adalah aku akan memberikanmu uang dan suatu saat nanti aku akan mengambil imbalan itu dalam bentuk apapun, paham?”

“Paham tuan” si pria tua ini mentandatangani kertas di atas materai

“Oke aku akan memberi kalian dana sebesar 50 miliyar, apa itu kurang?” tanya Sky

“Ah tidak tuan itu sudah sangat cukup”

Sky langsung mentanda tangani cek tersebut

“Ini gunakan sebaik mungkin mengerti?”

“Mengerti tuan”

“Tuan kalau saya boleh tau imbalan apa yang anda minta dari kami?” tanya istri pria tua

“Tentu itu adalah rahasia tunggu saja 5 tahun kedepan” dengan tersenyum menyeringai

“Kalo begitu tuan kita pamit undur diri” pria tua dan istrinya membungkukkan badannya dan keluar dari ruangan

Setelah mereka keluar Sky berjalan menuju balkonnya dan menatap sepasang suami istri meninggalkan rumahnya

“Tunggu aku Lucy sayang..”


5 tahun kemudian..

Waktu berlalu sangat cepat sekarang perusahaan pria tua ini semakin besar dan dia juga sampai membuka cabang di luar negri. Ada seorang wanita yang berjalan menuju ruangan besar dari perushaan ini

“Ayahh!!...” wanita ini memeluk sang ayah

**“Lucy kamu ngapain kesini nak?” **

“Masak aku nggak boleh kesini?” melepaskan pelukannya dan memanyunkan mulutnya

“Boleh sayang jangan manyun – manyun gitu jelek nanti” sang ayah menepuk pelan kepala anaknya ini

“Ih ayah nyebelin” balas Lucy

Sekarang dia keluar dari ruang kerja ayahnya setelah lama berbincang. Iya benar nama dari wanita ini adalah Lucy berumur 25 tahun dan juga dia seorang model papan atas, siapa yang tidak mengenalinya? Wanita yang sangat cantik, ramah, dan lemah lembut ini. Dia anak satu – satunya dari pemilik Hwang Crop, sebenarnya dia tidak perlu bekerja karna hasil kekayaan sang ayah sangat mengalir seperti aliran sungai yang deras. Tapi Lucy sangat ingin menjadi model karna itu adalah cita – cita saat masih kecil. Dan sekarang dia sudah menggapai cita – citanya dan sukses di karir modelnya.

Saat dia ingin pulang, sedari tadi ada yang melihatnya. Ah dia pikir hanya fansnya tapi kok lama – lama dia mengikutinya, dia langsung lari menuju mobilnya dan menjalankan dia melaju dengan cepat supaya orang itu tidak mengikutinya. Saat dia melihat kaca spionnya tidak ada orang yang mengikutinya lagi dia meresa sangat lega. Sampailah dirumah megah dan besar seperti istana ini dan warna putih emas yang mendominasi rumah ini, setelah sampai didepan kunci mobil diberikan kepada sopir untuk diparkirkan di garasi mobil. Lucy masuk rumah dan disambut oleh pembantu dirumahnya.

“Selamat sore nona”

“Sore bu” membalasnya dengan tersenyum

“Anda ditunggu oleh nyonya di ruang makan”

“Ah iya bu terima kasih”

Lucy berjalan kea rah ruang makan dan melihat bundanya sedang memotong – motong bungan untuk diletakkan di vas cantik miliknya. Lucy memeluk bundanya dari belakang

“Bunda…” dan mencium pipi bundanya

“Ah kamu bikin bunda kaget aja, sini duduk deket bunda” balas bunda

“Bunda nggak pernah bosen ya sama kegiatan ini”

“Namanya juga hobi dek, gimana photoshootnya?”

“Bisa dibilang seru bisa dibilang nggak juga”

“Bosen kamu? Bunda kan udah bilang buat berhenti aja”

“Bukan gitu bun ih aku cuman agak capek aja”

“Capek? Biar bu Sonia bikini kamu teh ya..”

“Bu Sonia…”

Yang dipanggil langsung datang “Iya nyonya??”**_

“Tolong bikinkan Lucy teh madu ya”

“Baik nyonya”

Bu Sonia langsung pergi ke dapur dan membuatkan Lucy teh

“Kamu makan malam disini kan?” tanya bunda

“Iya bun aku makan disini”

“Yauda sekarang kamu ke atas ganti baju ya..”

Lucy hanya membalas anggukan Saat ini dia berjalan ke arah kamarnya yang berada di lantai 2, ketika dibuka dia merindukan suasana kamarnya ini. Perlu kalian tau Lucy ini sudah tidak tinggal dengan orang tua mereka dan tinggal diappartement miliknya. Dia langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badannya ini. Beberapa menit kemudian dia keluar dan berganti baju santai, ketika sudah dia keluar dan turun menuju dapur karena sekarang sudah jam makan malam Bisa dilihat sekarang di meja makan hanya ada ayah dan bundanya, Lucy benar – benar menyayangi mereka. Lucy memeluk ayahnya dari belakang

“Udah cantik aja anak ayah”

“Iya dong yah” Lucy melepaskan pelukannya dan duduk disebelah ayahnya

“Dek kamu beneran nggak mau nikah?”

“Enggak yah males banget, terus juga buat apa toh aku bisa ngehasil uang sendiri”

“Ya nggak gitu juga dek, menikah itu bukan masalah vinansial aja tapi cinta kasih sayang”

“Mmm tapi aku masih umur berapa yah udah disuruh nikah aja”

“Udah – udah sekarang makan yuk” kata bunda dan para asisten menyuguhkan banyak makanan ke meja ini

Saat mereka asik dengan makan, tiba – tiba ada yang masuk

“Kalian sedang makan ya..” kata pria ini

Ayah dan bunda kaget dan langsung berdiri, ayah berjalan menuju si pria ini

“Tuan apa yang membuat anda ke sini??”

“Memang aku nggak boleh kesini? Ini kan juga rumahku?”

“Rumahku??” batin Lucy

“Ah iya tuan, anda sudah makan? Kebetulan kita sedang makan malam”

“Apakah aku boleh bergabung?”

“Tentu saja boleh tuan mari” ayah mengantarkan Sky ke ruang meja makan

Bunda mengambilkan makanan dan memberikannya pada Sky “ ini tuan dimakan”

“Terima kasih”

“Bunda dia siapa?” bisik Lucy

“Dia yang sudah membantu ayahmu”

Dan Lucy membalas anggukan dan melanjutkan makannya

“Makanan rumahmu sangat enak” kata Sky

“Ah terima kasih tuan” balas bunda

Setelah selesai makan Sky menaruh sendoknya dan mengambil sapu tangan untuk membersihkan sisa makanan yang ada di sekitar mulutnya

“Aku kesini bukan hanya untuk makan saja”

“Tanpa basa – basi aku hanya ingin mengambil imbalanku, kalian tidak lupakan?”

Mereka kecuali sedikit terkejut oleh perkataan Sky

“A-ah itu tuan kita tidak lupa” balas ayah

“Bagus kalo gitu aku mau mengambilnya”

“Kalau boleh saya tau imbalan apa yang anda inginkan??” tanya ayah

“Dia..” dengan menunjuk ke arah Lucy

Lucy sangat terkejut dia yang tidak tahu apa – apa, tiba – tiba ditunjuk menjadi “imbalan”

“Maksud anda apa??” tanya Lucy

“Apa orang tua mu tidak pernah bilang ke kamu masalah ini?” Sky tanya balik ke Lucy

“Ayah bisa jelasin??” tanya Lucy

Ayah dan bunda hanya bisa diam

“Kalau mereka tidak mau bicara, biarkan aku yang menjelaskan”

“Jadi orang tuamu ini 5 tahun kemarin mendatangi rumahku dan meminta dana karna perusahaan ayahmu ini akan bangkrut, dan aku memberikannya tapi dengan perjanjian aku akan mengambil imbalanku dalam bentuk apapun itu”

Lucy yang tadinya berdiri sekarang terduduk lemas. Dia benar – benar kaget apa yang terjadi di masa lalu, mengapa orang tuanya yang dia sayangi ini malah berbuat seperti ini kepadanya

“Jadi aku akan mengambil anakmu yang cantik ini dan membawanya pulang”

Sky berdiri dan tiba – tiba ayah bersujud kepada Sky

“Tolongg jangan bawa anakku pergi anda boleh mengambil seisi rumah ini tapi jangan anakku”

Sky langsung menendang pria tua ini

brak

Bunda dan Lucy terkejut bergegas mengahampiri pria tua ini

“Oh maaf” kata Sky

“Kamu sengaja kan nendang ayahku!!” bentak Lucy

“Sayang kamu kok bentak aku kayak gini”

“Apaan si lo!!”

“Kamu nggak boleh nakal sama calon suami” kata Sky

“CALON SUAMI DARIMANA HA?!” suara Lucy semakin keras

Sky hanya tersenyum jahat melihat tingkah laku kesayangannya ini

“Sekarang mau lo apa?! Mending pergi darisini!!” bentak Lucy

“Mau ku? Aku mau kamu sayang..” dengan membelai pipi Lucy

Lucy langsung menapis tangannya “Mending lo jauh – jauh dari rumah ini eneg gue liatnya”

“Ayo ikut aku kerumah”

“GAK!”

“Oke kalo kamu mau gitu” Sky langsung memanggil para bodyguardnya dan menarik paksa Lucy

“LO APAAN SI LEPASIN GAK!!” Lucy berusaha melepaskan tangannya tapi tenaganya tidak sebanding dengan dua orang besar ini

“Tolongg jangan bawa anak sayaa…”

“Tuan… tolong jangan bawa anak saya, bawa saya saja”

Sky mengampiri pria tua dan berbisik “Selera gue bukan tua kayak lo” dengan tersenyum menyeringai

“Cepet bawa dia ke mobil”

“BUNDA AYAH TOLONG AKUUU!!!!!!” teriak Lucy

“TOLONG JANGAN BAWA ANAK SAYAAA”

Lucy langsung dimasukkan ke mobil dan mobil hitam ini menarik gas dan melaju ke rumah Sky. Setelah sampai dia ditarik paksa oleh dua orang besar ini

“TOLONG LEPASIN GUEEE!!!”

Sky yang daritadi mendengarkannya langsung menarik dagu Lucy “Percuma kamu teriak sekeras apa nggak ada yang dengerin sayang..”

Dua orang ini membawa paksa Lucy ke sebuah kamar dan melemparnya ke kasur. Sky langsung mendekat ke arah Lucy semakin dekat sampai Sky bisa meresakan nafas Lucy

**“Ngapain kamu tutup mata” ** Lucy langsung membuka matanya

“Oh iya kamu bakal tinggal disini selamanya ngerti, terus sampai kamu ada niatan kabur orang tua kamu nggak bakal selamat”

“And good night my princess” Sky tersenyum dan keluar sekaligus mengunci kamarnya

“Bun yah Lucy takut disini tolongin Lucy…” dia menunduka kepalanya di antara kakinya dan menangis semalaman.

Angel or Devil

Di malam yang sunyi ini, ada sepasang suami istri memasuki sebuah rumah besar. Saat masuk mereka benar – benar takjub dengan dalam rumah ini. Bagaimana tidak takjub banyak hamper semua isi rumah berbalut warna putih dan emas yang memiliki kesan sangat mewah dan juga lantainya terbuat dari marmer,oh ya satu lagi sepertinya pemilik rumah ini sangat suka mengoleksi senjata api. Awalnya sang istri dari pria tua ini agak takut dengan keadaan ini tapi pria tua menenagkannya dan berkata “semua akan baik – baik saja percayalah padaku”. Kini mereka dipandu oleh salah satu bodyguard untuk menemui bos nya. Ketika mereka masuk disambut lagi dengan kemewahan yang ada ruangan yang berbalut warna hitam dan lampu gatung yang sangat cantik, saat sang bodyguard keluar pria paruh baya ini memutarkan kursi kerja nya ke arah mereka.

“Selamat datang, silahkan duduk” sambut hangat pria ini dan mengampiri mereka yang duduk di sofa mewahnya. Mereka langsung saja duduk

“Kalian datang kesini ada apa?” tanya pria ini

“Kita mau minta batuan kepada anda” balas pria tua

“Kalian sungguh ingin meminta batuan dariku??”

“Iya tuan”

“Jangan panggil aku tuan, panggil aku Sky”

“Apa tidak sopan bila saya memanggil anda dengan nama saja?”

“Terserah kau saja”

“Oke sekarang kalian ingin aku membantu apa?”

“Jadi begini tuan perusahaan kami sebentar lagi akan bangkrut, saya sudah mencari dana ke bank tapi tidak ada yang menerima dan saya tidak mempunyai pilihan lagi untuk meminta bantuan kepada anda”

“Kalian ingin aku memberi dana dan menutupi semua utang – utangmu?”

“Iya tuan, apakah anda bersedia?”

“Sebentar saya ingin bertanya, katanya kalian sudah memiliki anak?”

“Iya tuan, anak kami perempuan”

“Siapa namanya?”

“Lucy tuan”

Sky menundukan kepala dan tersenyum jahat dan berkata “Cantik”

“Oke aku akan memberikan dana berapa pun yang kalian minta”

“Terima kasih tuan terima kasih” pria tua ini bersujud dihadapan Sky dan memegang tanganya

“Sudah kamu duduk lagi sana” Sky berjalan kea rah meja kerjanya dan mengambil sebuah kertas yang berisi cek

“Sebelum saya memberikan uangnya, bagaimana kalau kita bikin perjanjian”

“Boleh tuan”

“Isi perjanjian adalah aku akan memberikanmu uang dan suatu saat nanti aku akan mengambil imbalan itu dalam bentuk apapun, paham?”

“Paham tuan” si pria tua ini mentandatangani kertas di atas materai

“Oke aku akan memberi kalian dana sebesar 50 miliyar, apa itu kurang?” tanya Sky

“Ah tidak tuan itu sudah sangat cukup”

Sky langsung mentanda tangani cek tersebut

“Ini gunakan sebaik mungkin mengerti?”

“Mengerti tuan”

“Tuan kalau saya boleh tau imbalan apa yang anda minta dari kami?” tanya istri pria tua

“Tentu itu adalah rahasia tunggu saja 5 tahun kedepan” dengan tersenyum menyeringai

“Kalo begitu tuan kita pamit undur diri” pria tua dan istrinya membungkukkan badannya dan keluar dari ruangan

Setelah mereka keluar Sky berjalan menuju balkonnya dan menatap sepasang suami istri meninggalkan rumahnya

“Tunggu aku Lucy sayang..”


5 tahun kemudian..

Waktu berlalu sangat cepat sekarang perusahaan pria tua ini semakin besar dan dia juga sampai membuka cabang di luar negri. Ada seorang wanita yang berjalan menuju ruangan besar dari perushaan ini

“Ayahh!!...” wanita ini memeluk sang ayah

**“Lucy kamu ngapain kesini nak?” **

“Masak aku nggak boleh kesini?” melepaskan pelukannya dan memanyunkan mulutnya

“Boleh sayang jangan manyun – manyun gitu jelek nanti” sang ayah menepuk pelan kepala anaknya ini

“Ih ayah nyebelin” balas Lucy

Sekarang dia keluar dari ruang kerja ayahnya setelah lama berbincang. Iya benar nama dari wanita ini adalah Lucy berumur 25 tahun dan juga dia seorang model papan atas, siapa yang tidak mengenalinya? Wanita yang sangat cantik, ramah, dan lemah lembut ini. Dia anak satu – satunya dari pemilik Hwang Crop, sebenarnya dia tidak perlu bekerja karna hasil kekayaan sang ayah sangat mengalir seperti aliran sungai yang deras. Tapi Lucy sangat ingin menjadi model karna itu adalah cita – cita saat masih kecil. Dan sekarang dia sudah menggapai cita – citanya dan sukses di karir modelnya.

Saat dia ingin pulang, sedari tadi ada yang melihatnya. Ah dia pikir hanya fansnya tapi kok lama – lama dia mengikutinya, dia langsung lari menuju mobilnya dan menjalankan dia melaju dengan cepat supaya orang itu tidak mengikutinya. Saat dia melihat kaca spionnya tidak ada orang yang mengikutinya lagi dia meresa sangat lega. Sampailah dirumah megah dan besar seperti istana ini dan warna putih emas yang mendominasi rumah ini, setelah sampai didepan kunci mobil diberikan kepada sopir untuk diparkirkan di garasi mobil. Lucy masuk rumah dan disambut oleh pembantu dirumahnya.

“Selamat sore nona”

“Sore bu” membalasnya dengan tersenyum

“Anda ditunggu oleh nyonya di ruang makan”

“Ah iya bu terima kasih”

Lucy berjalan kea rah ruang makan dan melihat bundanya sedang memotong – motong bungan untuk diletakkan di vas cantik miliknya. Lucy memeluk bundanya dari belakang

“Bunda…” dan mencium pipi bundanya

“Ah kamu bikin bunda kaget aja, sini duduk deket bunda” balas bunda

“Bunda nggak pernah bosen ya sama kegiatan ini”

“Namanya juga hobi dek, gimana photoshootnya?”

“Bisa dibilang seru bisa dibilang nggak juga”

“Bosen kamu? Bunda kan udah bilang buat berhenti aja”

“Bukan gitu bun ih aku cuman agak capek aja”

“Capek? Biar bu Sonia bikini kamu teh ya..”

“Bu Sonia…”

Yang dipanggil langsung datang “Iya nyonya??”**_

“Tolong bikinkan Lucy teh madu ya”

“Baik nyonya”

Bu Sonia langsung pergi ke dapur dan membuatkan Lucy teh

“Kamu makan malam disini kan?” tanya bunda

“Iya bun aku makan disini”

“Yauda sekarang kamu ke atas ganti baju ya..”

Lucy hanya membalas anggukan Saat ini dia berjalan ke arah kamarnya yang berada di lantai 2, ketika dibuka dia merindukan suasana kamarnya ini. Perlu kalian tau Lucy ini sudah tidak tinggal dengan orang tua mereka dan tinggal diappartement miliknya. Dia langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badannya ini. Beberapa menit kemudian dia keluar dan berganti baju santai, ketika sudah dia keluar dan turun menuju dapur karena sekarang sudah jam makan malam Bisa dilihat sekarang di meja makan hanya ada ayah dan bundanya, Lucy benar – benar menyayangi mereka. Lucy memeluk ayahnya dari belakang

“Udah cantik aja anak ayah”

“Iya dong yah” Lucy melepaskan pelukannya dan duduk disebelah ayahnya

“Dek kamu beneran nggak mau nikah?”

“Enggak yah males banget, terus juga buat apa toh aku bisa ngehasil uang sendiri”

“Ya nggak gitu juga dek, menikah itu bukan masalah vinansial aja tapi cinta kasih sayang”

“Mmm tapi aku masih umur berapa yah udah disuruh nikah aja”

“Udah – udah sekarang makan yuk” kata bunda dan para asisten menyuguhkan banyak makanan ke meja ini

Saat mereka asik dengan makan, tiba – tiba ada yang masuk

“Kalian sedang makan ya..” kata pria ini

Ayah dan bunda kaget dan langsung berdiri, ayah berjalan menuju si pria ini

“Tuan apa yang membuat anda ke sini??”

“Memang aku nggak boleh kesini? Ini kan juga rumahku?”

“Rumahku??” batin Lucy

“Ah iya tuan, anda sudah makan? Kebetulan kita sedang makan malam”

“Apakah aku boleh bergabung?”

“Tentu saja boleh tuan mari” ayah mengantarkan Sky ke ruang meja makan

Bunda mengambilkan makanan dan memberikannya pada Sky “ ini tuan dimakan”

“Terima kasih”

“Bunda dia siapa?” bisik Lucy

“Dia yang sudah membantu ayahmu”

Dan Lucy membalas anggukan dan melanjutkan makannya

“Makanan rumahmu sangat enak” kata Sky

“Ah terima kasih tuan” balas bunda

Setelah selesai makan Sky menaruh sendoknya dan mengambil sapu tangan untuk membersihkan sisa makanan yang ada di sekitar mulutnya

“Aku kesini bukan hanya untuk makan saja”

“Tanpa basa – basi aku hanya ingin mengambil imbalanku, kalian tidak lupakan?”

Mereka kecuali sedikit terkejut oleh perkataan Sky

“A-ah itu tuan kita tidak lupa” balas ayah

“Bagus kalo gitu aku mau mengambilnya”

“Kalau boleh saya tau imbalan apa yang anda inginkan??” tanya ayah

“Dia..” dengan menunjuk ke arah Lucy

Lucy sangat terkejut dia yang tidak tahu apa – apa, tiba – tiba ditunjuk menjadi “imbalan”

“Maksud anda apa??” tanya Lucy

“Apa orang tua mu tidak pernah bilang ke kamu masalah ini?” Sky tanya balik ke Lucy

“Ayah bisa jelasin??” tanya Lucy

Ayah dan bunda hanya bisa diam

“Kalau mereka tidak mau bicara, biarkan aku yang menjelaskan”

“Jadi orang tuamu ini 5 tahun kemarin mendatangi rumahku dan meminta dana karna perusahaan ayahmu ini akan bangkrut, dan aku memberikannya tapi dengan perjanjian aku akan mengambil imbalanku dalam bentuk apapun itu”

Lucy yang tadinya berdiri sekarang terduduk lemas. Dia benar – benar kaget apa yang terjadi di masa lalu, mengapa orang tuanya yang dia sayangi ini malah berbuat seperti ini kepadanya

“Jadi aku akan mengambil anakmu yang cantik ini dan membawanya pulang”

Sky berdiri dan tiba – tiba ayah bersujud kepada Sky

“Tolongg jangan bawa anakku pergi anda boleh mengambil seisi rumah ini tapi jangan anakku”

Sky langsung menendang pria tua ini

brak

Bunda dan Lucy terkejut bergegas mengahampiri pria tua ini

“Oh maaf” kata Sky

“Kamu sengaja kan nendang ayahku!!” bentak Lucy

“Sayang kamu kok bentak aku kayak gini”

“Apaan si lo!!”

“Kamu nggak boleh nakal sama calon suami” kata Sky

“CALON SUAMI DARIMANA HA?!” suara Lucy semakin keras

Sky hanya tersenyum jahat melihat tingkah laku kesayangannya ini

“Sekarang mau lo apa?! Mending pergi darisini!!” bentak Lucy

“Mau ku? Aku mau kamu sayang..” dengan membelai pipi Lucy

Lucy langsung menapis tangannya “Mending lo jauh – jauh dari rumah ini eneg gue liatnya”

“Ayo ikut aku kerumah”

“GAK!”

“Oke kalo kamu mau gitu” Sky langsung memanggil para bodyguardnya dan menarik paksa Lucy

“LO APAAN SI LEPASIN GAK!!” Lucy berusaha melepaskan tangannya tapi tenaganya tidak sebanding dengan dua orang besar ini

“Tolongg jangan bawa anak sayaa…”

“Tuan… tolong jangan bawa anak saya, bawa saya saja”

Sky mengampiri pria tua dan berbisik “Selera gue bukan tua kayak lo” dengan tersenyum menyeringai

“Cepet bawa dia ke mobil”

“BUNDA AYAH TOLONG AKUUU!!!!!!” teriak Lucy

“TOLONG JANGAN BAWA ANAK SAYAAA”

Lucy langsung dimasukkan ke mobil dan mobil hitam ini menarik gas dan melaju ke rumah Sky. Setelah sampai dia ditarik paksa oleh dua orang besar ini

“TOLONG LEPASIN GUEEE!!!”

Sky yang daritadi mendengarkannya langsung menarik dagu Lucy “Percuma kamu teriak sekeras apa nggak ada yang dengerin sayang..”

Dua orang ini membawa paksa Lucy ke sebuah kamar dan melemparnya ke kasur. Sky langsung mendekat ke arah Lucy semakin dekat sampai Sky bisa meresakan nafas Lucy

**“Ngapain kamu tutup mata” ** Lucy langsung membuka matanya

“Oh iya kamu bakal tinggal disini selamanya ngerti, terus sampai kamu ada niatan kabur orang tua kamu nggak bakal selamat”

“And good night my princess” Sky tersenyum dan keluar sekaligus mengunci kamarnya

“Bun yah Lucy takut disini tolongin Lucy…” dia menunduka kepalanya di antara kakinya dan menangis semalaman.

No tittle

Di awal bulan maret yang sendu dan didampingi turunnya hujan yang lumayan cukup deras, membuat wanita yang paruh baya ini sungguh bosan yang sedari tadi menatap keluar melalui jendela kamarnya ini. Anja iya itu adalah namanya cukup indah bukan? Nama dan wajah juga sama – sama indah, terkadang si wanita ini merasa gundah setiap langit yang tidak bersahabat ini. Awalnya dia ingin sekali keluar untuk mengurangi kesuntukan karna pekerjaan yang sangat menumpuk tapi tuhan malah berkata sebaliknya dan membuat air dari langit ini turun. Sekarang Anja hanya bisa melihat suasana hujan yang dingin ini.

Dan ada seorang laki – laki yang masuk ke kamarnya dengan membawa gelas berisi teh panas untuknya.

“Ini buat lo”kata pria ini

“Makasih yis”

“Masih hujan?”

“Iya gue udah bosen banget daritadi nungguin hujan nggak redah – redah”

“Ditunggu dulu nanti juga redah”

Anja hanya membalas anggukan dan pria sekaligus kakak ini keluar dari kamarnya. Dia mengambil gelas dan meminum teh nya sedikit, dan masih juga memandangi langit yang masih abu – abu ini. Terkadang datangnya hujan bagi Anja membawa kenangan lama yang masih dia simpan di dalam lubuk hatinya. Dia sangat merindukan seorang pria yang pernah masuk dalam kehidupannya, pernah membuatnya bahagia sampai ke langit dan rasanya tidak ingin turun, pernah membuatnya mabuk kasmaran. Tapi semuanya hanya kenangan belaka.

Mahesa iya Mahesa sungguh indah namanya sama seperti orangnya, mahkluk ciptaan tuhan yang paling indah bagi Anja. Hari demi hari dia merindukan sosok pria ini, merindukan tawanya, merindukan senyumannya, dan juga merindukan setiap kata yang dilontarkan untuk menyemangatinya dikala dia mengalami kesulitan. Sungguh rasanya ingin kembali ke masa lalu coba saja ada cara untuk membalikan waktu dia pasti aku kembali ke masa lalu, dan memperbaiki semuanya yang sudah rusak. Hubungan yang mereka jalani sudah tiga tahun lamanya dengan gampangnya dihancurkan oleh kesalahan Anja sendiri.

Mengapa dulu dia tidak mempercayai pacarnya oh bukan mantan pacarnya dan malah percaya dengan omong kosong seorang laki yang tidak dikenalnya? Sungguh bodoh bukan Anja?. Waktu masih jaman kuliah dia menerima pesan tidak dikenal dan mengatakan kalau Mahesa ini sedang selingkuh dan juga ada foto bukti, itu yang membuat Anja mempercayai pesan ini. Dia langsung pergi mencari Mahesa, mereka juga mengalami pertengkaran yang hebat, adu mulut yang cukup panas. Akhirnya Mahesa memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka. Anja yang mendengarkannya sangat terkejut. Apakah orang yang selama ini dia sayangi benar – benar main dibelakangnya? Atau ada maksut lain? Anja sampai sekarang pun masih belom mendapatkan jawaban yang pasti tentang putusnya hubungan ini.

Selang beberapa jam, hujan akhirnya redah dan dia pun bersiap untuk pergi menemui temannya yang sudah dari tadi menunggu di kafe. Setelah perjalanan yang cukup lama dikarenakan macetnya jalan dia pun sampai di kafe tersebut, mencari keberadaan temannya ini dan ya dia menemukannya

“Res maaf ya, biasa jalanan macet banget”

“Santai kali, lo duduk gih mau pesen apa? Biar gue pesenin” kata Resa

“Kayak biasa deh”

“Oke tunggu bentar ya”

Anja hanya membalas anggukan. Sambil menunggu dia pun melihat sesuatu seperti undangan pernikahan, apakah temannya ini akan menikah? Kalo iya sungguh bahagia bukan main Anja ini. Tapi dengan siapa temannya akan menikah? Kok dia tidak pernah bilang Anja pun berusahan melihat namanya dan tiba – tiba Resa temannya ini datang membawa pesanannya ini

“Ini Nja”

“Makasih ya Res”

“Eh lo mau nikah ya? Kok nggak pernah bilang ke gue si??” tanya Anja

Resa pun binggung apa maksud temannya ini

“Ha gue nikah? Halu kali lo”

“Lah tuh bukannya undang pernikahan ya?” tunjuk Anja

“Oh itu, itu sepupu gue mau nikah dan dia juga ngundang lo”

“Sepupu lo yang mana?”

“Manda”

“Oh Manda nikah sama sapa??”

“Udah nanti aja tanyanya mending lo makan deh”

Dan mereka pun langsung menyantap makanan mereka masing – masing, setelah selesai tidak lupa untuk berbincang – bincang masalah perkerjaan, dan juga sedikit bergosip namanya juga wanita tidak bisa kalo tidak bergosip. Resa pun bertanya kepada Anja

“Nja gimana lo sama Esa? Udah baikan?”

“Belom Res, gimana mau baikan kita aja jarang komunikasi”

“Terakhir komunikasi aja waktu kita lulus, emang kenapa?” tanya Anja

“Gapapa gue cuman tanya aja si”

“Lo nggak ada yang disembunyiin dari gue kan?” tanya Anja lagi

“Mmm gimana yan Nja mau jelasin gue binggung”

Perasaan Anja pun mulai tidak enak

“Jelasin pelan – pelan”

“Sebenernya Nja waktu kita lulus Esa kerumah gue, dia cerita banyak banget masalah lo sama dia dan waktu yang lo bilang kalo Esa selingkuh itu salah besar”

Anja mulai binggung ini maksudnya apa dia masih mencerna kata – kata temannya ini

“Maksud lo Res?”

“Foto itu kakak perempuan Esa yang udah lama tinggal di luar,dan waktu balik dia nggak ngabarin Esa dan langsung nemuin Esa dikampus”

Anja lagi – lagi masih terdiam

“Iya gue tau Esa nggak pernah cerita masalah kakaknya ini soalnya itu kakak tirinya”

Kondisi Anja benar – benar merasa bersalah yang terjadi di masa lalu. Ingin rasanya mencari keberadaannya dan meminta maaf tapi apa sudah telat untuk menyesali ini semua?

“Oh iya ini undangannya”

Anja menerima undangnya dan tertulis pernikahan atas nama manda dan mahesa, bentar ini bukan mahesa yang dia kenalkan? Semoga saja bukan

“Ini Mahesa sapa?” tanya Anja dengan ragu

“Mahesa Adhitama, Mahesa mantan lo”

Sudah hancur seketika hatinya,mengapa disaat dia menyesali semua kesalahanya dan ingin meminta maaf seketika harus mendengar bahwa dia akan menikah dengan seseorang? Sungguh malang bukan nasib Anja?. Ini mungkin yang dinamakan hukum karma tapi bukannya ini terlalu keji dan kejam bagi Anja? Sekarang dia menyesali semua dan sebenarnya dia ini masih sayang tapi mengapa dia dulu tidak percaya dengannya? Bodoh bukan?

Setelah mereka berpamitan, Anja langsung pulang kerumahnya dengan wajah yang sudah ditekuk. Untung saja dirumah tidak ada orang jadi dia masih bebas tidak ditanyai masalahnya sekarang. Saat dia memasuki kamar dia langsung melempar tasnya ke kasur dan duduk di sofa. Anja menatap ke arah langit – langit kamar dan meratapi penyesalannya. Dia mengambil undangan pernikahan dan melihatnya

“Ternyata udah bahagia ya”

“Coba kalo gue nggak percaya sama orang lain mungkin kita nggak ada kata putus”

“Gue kangen lo Sa bener – bener kangen, mungkin gue nggak bisa ngomong ini langsung tapi gue bener – bener minta maaf dan gue juga masih sayang lo”

“Tapi mau gimana lagi kan? Semoga lo bahagia”

“Gue seneng ngeliat lo bisa senyum meskipun bukan karna gue”

Don’t want to believe it Cause I’m fellin’ lately That I miss you badly Sometimes I wish That I could still call you mine Still call you mine Now all l’ve got is The stain on my blue jeans

No tittle

Di awal bulan maret yang sendu dan didampingi turunnya hujan yang lumayan cukup deras, membuat wanita yang paruh baya ini sungguh bosan yang sedari tadi menatap keluar melalui jendela kamarnya ini. Anja iya itu adalah namanya cukup indah bukan? Nama dan wajah juga sama – sama indah, terkadang si wanita ini merasa gundah setiap langit yang tidak bersahabat ini. Awalnya dia ingin sekali keluar untuk mengurangi kesuntukan karna pekerjaan yang sangat menumpuk tapi tuhan malah berkata sebaliknya dan membuat air dari langit ini turun. Sekarang Anja hanya bisa melihat suasana hujan yang dingin ini.

Dan ada seorang laki – laki yang masuk ke kamarnya dengan membawa gelas berisi teh panas untuknya.

“Ini buat lo”kata pria ini

“Makasih yis”

“Masih hujan?”

“Iya gue udah bosen banget daritadi nungguin hujan nggak redah – redah”

“Ditunggu dulu nanti juga redah”

Anja hanya membalas anggukan dan pria sekaligus kakak ini keluar dari kamarnya. Dia mengambil gelas dan meminum teh nya sedikit, dan masih juga memandangi langit yang masih abu – abu ini. Terkadang datangnya hujan bagi Anja membawa kenangan lama yang masih dia simpan di dalam lubuk hatinya. Dia sangat merindukan seorang pria yang pernah masuk dalam kehidupannya, pernah membuatnya bahagia sampai ke langit dan rasanya tidak ingin turun, pernah membuatnya mabuk kasmaran. Tapi semuanya hanya kenangan belaka.

Mahesa iya Mahesa sungguh indah namanya sama seperti orangnya, mahkluk ciptaan tuhan yang paling indah bagi Anja. Hari demi hari dia merindukan sosok pria ini, merindukan tawanya, merindukan senyumannya, dan juga merindukan setiap kata yang dilontarkan untuk menyemangatinya dikala dia mengalami kesulitan. Sungguh rasanya ingin kembali ke masa lalu coba saja ada cara untuk membalikan waktu dia pasti aku kembali ke masa lalu dan memperbaiki semuanya yang sudah rusak. Hubungan yang mereka jalani sudah tiga tahun lamanya dengan gampangnya dihancurkan oleh kesalahan Anja sendiri.

Mengapa dulu dia tidak mempercayai pacarnya oh bukan mantan pacarnya dan malah percaya dengan omong kosong seorang laki yang tidak dikenalnya? Sungguh bodoh bukan Anja?. Waktu masih jaman kuliah dia menerima pesan tidak dikenal dan mengatakan kalau Mahesa ini sedang selingkuh dan juga ada foto bukti, itu yang membuat Anja mempercayai pesan ini. Dia langsung pergi mencari Mahesa, mereka juga mengalami pertengkaran yang hebat, adu mulut yang cukup panas. Akhirnya Mahesa memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka. Anja yang mendengarkannya sangat terkejut. Apakah orang yang selama ini dia sayangi benar – benar main dibelakangnya? Atau ada maksut lain? Anja sampai sekarang pun masih belom mendapatkan jawaban yang pasti tentang putusnya hubungan ini.

Selang beberapa jam, hujan akhirnya redah dan dia pun bersiap untuk pergi menemui temannya yang sudah dari tadi menunggu di kafe. Setelah perjalanan yang cukup lama dikarenakan macetnya jalan dia pun sampai di kafe tersebut, mencari keberadaan temannya ini dan ya dia menemukannya

“Res maaf ya, biasa jalanan macet banget”

“Santai kali, lo duduk gih mau pesen apa? Biar gue pesenin” kata Resa

“Kayak biasa deh”

“Oke tunggu bentar ya”

Anja hanya membalas anggukan. Sambil menunggu dia pun melihat sesuatu seperti undangan pernikahan, apakah temannya ini akan menikah? Kalo iya sungguh bahagia bukan main Anja ini. Tapi dengan siapa temannya akan menikah? Kok dia tidak pernah bilang Anja pun berusahan melihat namanya dan tiba – tiba Resa temannya ini datang membawa pesanannya ini

“Ini Nja”

“Makasih ya Res”

“Eh lo mau nikah ya? Kok nggak pernah bilang ke gue si??” tanya Anja

Resa pun binggung apa maksud temannya ini

“Ha gue nikah? Halu kali lo”

“Lah tuh bukannya undang pernikahan ya?” tunjuk Anja

“Oh itu, itu sepupu gue mau nikah dan dia juga ngundang lo”

“Sepupu lo yang mana?”

“Manda”

“Oh Manda nikah sama sapa??”

“Udah nanti aja tanyanya mending lo makan deh”

Dan mereka pun langsung menyantap makanan mereka masing – masing, setelah selesai tidak lupa untuk berbincang – bincang masalah perkerjaan, dan juga sedikit bergosip namanya juga wanita tidak bisa kalo tidak bergosip. Resa pun bertanya kepada Anja

“Nja gimana lo sama Esa? Udah baikan?”

“Belom Res, gimana mau baikan kita aja jarang komunikasi”

“Terakhir komunikasi aja waktu kita lulus, emang kenapa?” tanya Anja

“Gapapa gue cuman tanya aja si”

“Lo nggak ada yang disembunyiin dari gue kan?” tanya Anja lagi

“Mmm gimana yan Nja mau jelasin gue binggung”

Perasaan Anja pun mulai tidak enak

“Jelasin pelan – pelan”

“Sebenernya Nja waktu kita lulus Esa kerumah gue, dia cerita banyak banget masalah lo sama dia dan waktu yang lo bilang kalo Esa selingkuh itu salah besar”

Anja mulai binggung ini maksudnya apa dia masih mencerna kata – kata temannya ini

“Maksud lo Res?”

“Foto itu kakak perempuan Esa yang udah lama tinggal di luar,dan waktu balik dia nggak ngabarin Esa dan langsung nemuin Esa dikampus”

Anja lagi – lagi masih terdiam

“Iya gue tau Esa nggak pernah cerita masalah kakaknya ini soalnya itu kakak tirinya”

Kondisi Anja benar – benar merasa bersalah yang terjadi di masa lalu. Ingin rasanya mencari keberadaannya dan meminta maaf tapi apa sudah telat untuk menyesali ini semua?

“Oh iya ini undangannya”

Anja menerima undangnya dan tertulis pernikahan atas nama manda dan mahesa, bentar ini bukan mahesa yang dia kenalkan? Semoga saja bukan

“Ini Mahesa sapa?” tanya Anja dengan ragu

“Mahesa Adhitama, Mahesa mantan lo”

Sudah hancur seketika hatinya,mengapa disaat dia menyesali semua kesalahanya dan ingin meminta maaf seketika harus mendengar bahwa dia akan menikah dengan seseorang? Sungguh malang bukan nasib Anja?. Ini mungkin yang dinamakan hukum karma tapi bukannya ini terlalu keji dan kejam bagi Anja? Sekarang dia menyesali semua dan sebenarnya dia ini masih sayang tapi mengapa dia dulu tidak percaya dengannya? Bodoh bukan?

Setelah mereka berpamitan, Anja langsung pulang kerumahnya dengan wajah yang sudah ditekuk. Untung saja dirumah tidak ada orang jadi dia masih bebas tidak ditanyai masalahnya sekarang. Saat dia memasuki kamar dia langsung melempar tasnya ke kasur dan duduk di sofa. Anja menatap ke arah langit – langit kamar dan meratapi penyesalannya. Dia mengambil undangan pernikahan dan melihatnya

“Ternyata udah bahagia ya”

“Coba kalo gue nggak percaya sama orang lain mungkin kita nggak ada kata putus”

“Gue kangen lo Sa bener – bener kangen, mungkin gue nggak bisa ngomong ini langsung tapi gue bener – bener minta maaf dan gue juga masih sayang lo”

“Tapi mau gimana lagi kan? Semoga lo bahagia”

“Gue seneng ngeliat lo bisa senyum meskipun bukan karna gue”

Don’t want to believe it Cause I’m fellin’ lately That I miss you badly Sometimes I wish That I could still call you mine Still call you mine Now all l’ve got is The stain on my blue jeans