honeynight

i miss you

26 Mei 2013

“Bunda aku berangkat sekolah dulu ya” ucap bocah laki – laki berumur 7 tahun

“Esaa bekal kamu ketinggalan nih”

“Oh iyaa Esa lupa makasih bundaa” balasnya dengan mengecup pipi bundanya

“Hati – hati ya”

Mahesa hanya balas anggukan dan dia keluar dari rumahnya. Saat ingin menutup pagarnya tiba – tiba ada sosok bocah perempuan di depan rumahnya ternyata dia sudah menunggu sejak tadi.

“WAAA! kaget aku” ucap Mahesa

“Pagi Esa hehe” balasnya

“Anja ngapain didepan rumahku? Kamu nggak berangkat sekolah?”

“Lagi nungguin kamu buat berangkat bareng”

“Hmmm okedeh ayooo”

Anja langsung menggandeng tangannya dan berjalan bersama. Jarak dari rumah mereka dan sekolahnya terbilang sangat dekat jadi mereka terkadang suka berjalan daripada diantar oleh orang tua nya. Dan juga kawasan rumah mereka ramai jadi para bunda mereka tidak khawatir.

Saat sampai disekolahnya Esa melepaskan gandengannya.

“Loh ngapain Sa kok dilepas?” ucap Anja

“Malu Nja, kamu nggak malu apa?”

“Enggak” Anja menggandengnya lagi

Mahesa hanya bisa pasrah dengan temannya ini. Sebenarnya mereka ini baru saja mengenal satu sama lain karna Anja adalah tetangga barunya. Awalnya dia tidak peduli kalau mempunyai tetangga tapi dengan beraninya Anja kerumahnya dan mengajak berkenalan, mau tak mau dia harus menuruti perempuan satu ini.

Tapi saat dilihat – lihat Anja ini juga cantik meskipun agak keras kepala. Terkadang juga Mahesa tertangkap basa saat dia melihat Anja

“Esaa ngapain liatin aku mulu? Aku cantik ya?” ucap Anja

“H-ha? E-enggak”

“Terus ngapain liatin Anja kek gitu? Esa suka ya sama Anja?”

“ENGGAK!”

Anja terkejut karna berteriak didepannya

Bel istirahat pun berbunyi

“Anak – anak sekalian jangan keluar kelas dulu yaa”

“Loh kenapa bu?” tanya siswa

“Karna habis ini ada acara ulang tahun untuk Anja”

“Loh kamu ulang tahun?” tanya siswi disebalahnya

“Hehe iyaa” balas Anja

“Selamat ulang tahun yaa”

Mahesa yang binggung sedari tadi, kok Anja nggak bilang padanya tau gitu dia akan membelikan kado untuknya

“Kamu kok nggak bilang lagi ulang tahun” bisiknya

“Biar surprise aja” balas Anja

Beberapa menit kemudian orang tua dari Anja mengantar makanan dan minuman untuk teman kelasnya. Selesai pemotongan kue Anja menyuapkan kepada orang tuanya terlebih dahulu. Lalu Anja memanggil Mahesa

“Esa sini…”

Mahesa yang binggung mengapa dia dipanggil, langsung berjalan ke depan

“Buka mulutnya aa…” ucap Anja dengan menyuapi sepotong kue

Mahesa membuka mulutnya dan menerima suapanya “Makasih Anja”

Anja balas dengan senyuman

Mahesa kembali ke tempat duduknya. Selesai dengan acara ulang tahun Anja, semua anak kelas makan kotak bekal yang tadi diberikan oleh orang tua Anja. Awalnya Mahesa binggung harus makan yang mana tapi dia memilih pemberian Anja dan akan memakan bekal dari bundanya saat pulang sekolah

“Sekali lagi makasih ya Nja” ucap Mahesa

“Iyaa sama – sama”

“Kalo kamu bilang sekarang ulang tahun pasti aku akan belikan kado untukmu”

“His Esa gaperlu repot – repot, liat Esa seneng aja Anja juga seneng kok”

Mendengar itu telinga Esa pun memerah.

Waktu sudah menunjukan pukul 12 siang semua siswa disini pun mulai membereskan barang – barangnya karna memang sekarang adalah waktu mereka untuk pulang. Setelah berberes bel pun berbunyi seluruh siswa berbondong – bondong untuk keluar kelas.

“Esa tungguin Anja dongg” ucap Anja

“Cepetan lama banget sih Anja, aku tinggal ya…”

“Ih Esa jahat sama Anja HUAAAAA” Anja pun mulai menangis

“Eh kok nangis Esa kan cuman bercanda”

“Hiks Esa jahat sama Anja hiks”

Mahesa mulai memeluk Anja “Cup cup kata bunda kalo ada orang nangis tuh dipeluk terus sama ditepuk – tepuk punggunya biar nggak nangis”

“Hiks Esa janji kan nggak bakal ninggalin Anja”

“Janji…. Esa nggak bakalan ninggalin Anja”

26 Mei 2021

  • “… Esa nggak bakalan ninggalin Anja” *

Kalimat itu selalu berputar – putar di kepala seorang Mahesa. Memang benar Mahesa tidak meninggalkannya malah sebaliknya Anja nya yang meninggalkannya.

Alasan mengapa Anja meninggalkannya karna orang tuanya ada bisnis di luar negri dan memaksakan Anja untuk ikut. Awalnya memang Anja menolak keras dan mengingankan untuk tinggal dirumah Mahesa, orang tua Mahesa pun mensetujuinya tapi orang tua Anja tidak, karna takut merepotkan.

Kebersamaan mereka ini terlalu singkat untuknya, disaat Mahesa ingin mengungkapkan perasaanya malah harus mendapatkan kabar dimana Anja akan pergi keluar negri. Awalnya memang Mahesa merasa sedih tapi mau bagaimana lagi kan dia harus menghibur pujaan hatinya ini supaya jangan terlalu bersedih yang ada Mahesa tidak ikhlas akan kepergiannya.

Dan sekarang Mahesa Mahardika adalah seorang pengusaha muda sukses di kotanya. Banyak sekali pengusaha – pengusaha yang ingin sekali bekerja sama dengannya.

Banyak sekali para teman bisnisnya yang selalu menjodohkannya dengan putrid mereka tapi selalu saja Mahesa menolak dengan alasan masih ingin sendiri. Banyak rumor yang beredar bila Mahesa adalah seorang penyuka sesame jenis, sampai para teman dekatnya ingin melaporkan masalah ini lagi dan lagi Mahesa selalu memberiakannya kata Mahesa “ biarkan mereka menilaiku seperti apa dan hanya aku dan tuhan yang tau apa yang sebenarnya terjadi”.

Jam menunjukan jam makan siang, Mahesa berdiri dari singgahsananya dan berjalan menuju kaca tembus pandang yang sangat besar di dalam ruangannya. Pemandangan dari sini terlihat gedung – gedung yang menjulang tinggi dan terlihat lalu lintas yang padat merambat untung saja cuaca hari ini sangat cerah setidaknya Mahesa bisa terhibur oleh indahnya cuaca hari ini.

Tiba – tiba telfonnya pun bordering

tring tring

“Selamat siang pak” ucap sekretarisnnya

“Siang ada apa?”

“Saya hanya bertanya, bapak mau makan siang di ruangan atau diluar?”

“Diruangan saja, tolong pesankan aku makanan”

“Baik pak akan segera saya pesankan”

“Terima kasih ya”

“Dengan senang hati pak”

tut

Setelah sesi telfon berakhir, Mahesa pun masih memandangi langit yang cerah ini

“Anja gimana kabar kamu disana? Semoga baik ya…

… udah 8 tahun kamu ninggalin aku, apakah kamu sudah melupakanku sampai kamu lupa caranya untuk pulang? Apakah kamu sudah menemukan kebahagian disana? Kamu tahu kata orang – orang disini aku sudah menjadi pengusaha yang sukses tapi menurutku aku masih belom sukses…

… bagi ku aku masih belom ada dikata sukses itu, menurutku sukses adalah aku bisa membangun keluarga kecil yang bahagia dan aku ingin kamu yang menjadi pendampingku huh sungguh setiap menit setiap jam setiap hari aku tidak pernah absen dari merindukanmu ini terdengar chessy bukan hahaha

sekarang tanggal 26 mei tapi mengapa kamu tidak kembali? Padahal kamu sudah berjanji denganku disaat kamu ulang tahun kamu akan kembali tapi lihat sekarang? Kamu masih belom kembali padaku”

Mahesa pun berjongkok dan tiba – tiba air matanya pun terjatuh

“Anja aku sungguh merindukanmu tolong kembalilah…”

“Happy birthday love... and plis comeback to me i really miss you”

i miss you

26 Mei 2013

“Bunda aku berangkat sekolah dulu ya” ucap bocah laki – laki berumur 7 tahun

“Esaa bekal kamu ketinggalan nih”

“Oh iyaa Esa lupa makasih bundaa” balasnya dengan mengecup pipi bundanya

“Hati – hati ya”

Mahesa hanya balas anggukan dan dia keluar dari rumahnya. Saat ingin menutup pagarnya tiba – tiba ada sosok bocah perempuan di depan rumahnya ternyata dia sudah menunggu sejak tadi.

“WAAA! kaget aku” ucap Mahesa

“Pagi Esa hehe” balasnya

“Anja ngapain didepan rumahku? Kamu nggak berangkat sekolah?”

“Lagi nungguin kamu buat berangkat bareng”

“Hmmm okedeh ayooo”

Anja langsung menggandeng tangannya dan berjalan bersama. Jarak dari rumah mereka dan sekolahnya terbilang sangat dekat jadi mereka terkadang suka berjalan daripada diantar oleh orang tua nya. Dan juga kawasan rumah mereka ramai jadi para bunda mereka tidak khawatir.

Saat sampai disekolahnya Esa melepaskan gandengannya.

“Loh ngapain Sa kok dilepas?” ucap Anja

“Malu Nja, kamu nggak malu apa?”

“Enggak” Anja menggandengnya lagi

Mahesa hanya bisa pasrah dengan temannya ini. Sebenarnya mereka ini baru saja mengenal satu sama lain karna Anja adalah tetangga barunya. Awalnya dia tidak peduli kalau mempunyai tetangga tapi dengan beraninya Anja kerumahnya dan mengajak berkenalan, mau tak mau dia harus menuruti perempuan satu ini.

Tapi saat dilihat – lihat Anja ini juga cantik meskipun agak keras kepala. Terkadang juga Mahesa tertangkap basa saat dia melihat Anja

“Esaa ngapain liatin aku mulu? Aku cantik ya?” ucap Anja

“H-ha? E-enggak”

“Terus ngapain liatin Anja kek gitu? Esa suka ya sama Anja?”

“ENGGAK!”

Anja terkejut karna berteriak didepannya

Bel istirahat pun berbunyi

“Anak – anak sekalian jangan keluar kelas dulu yaa”

“Loh kenapa bu?” tanya siswa

“Karna habis ini ada acara ulang tahun untuk Anja”

“Loh kamu ulang tahun?” tanya siswi disebalahnya

“Hehe iyaa” balas Anja

“Selamat ulang tahun yaa”

Mahesa yang binggung sedari tadi, kok Anja nggak bilang padanya tau gitu dia akan membelikan kado untuknya

“Kamu kok nggak bilang lagi ulang tahun” bisiknya

“Biar surprise aja” balas Anja

Beberapa menit kemudian orang tua dari Anja mengantar makanan dan minuman untuk teman kelasnya. Selesai pemotongan kue Anja menyuapkan kepada orang tuanya terlebih dahulu. Lalu Anja memanggil Mahesa

“Esa sini…”

Mahesa yang binggung mengapa dia dipanggil, langsung berjalan ke depan

“Buka mulutnya aa…” ucap Anja dengan menyuapi sepotong kue

Mahesa membuka mulutnya dan menerima suapanya “Makasih Anja”

Anja balas dengan senyuman

Mahesa kembali ke tempat duduknya. Selesai dengan acara ulang tahun Anja, semua anak kelas makan kotak bekal yang tadi diberikan oleh orang tua Anja. Awalnya Mahesa binggung harus makan yang mana tapi dia memilih pemberian Anja dan akan memakan bekal dari bundanya saat pulang sekolah

“Sekali lagi makasih ya Nja” ucap Mahesa

“Iyaa sama – sama”

“Kalo kamu bilang sekarang ulang tahun pasti aku akan belikan kado untukmu”

“His Esa gaperlu repot – repot, liat Esa seneng aja Anja juga seneng kok”

Mendengar itu telinga Esa pun memerah.

Waktu sudah menunjukan pukul 12 siang semua siswa disini pun mulai membereskan barang – barangnya karna memang sekarang adalah waktu mereka untuk pulang. Setelah berberes bel pun berbunyi seluruh siswa berbondong – bondong untuk keluar kelas.

“Esa tungguin Anja dongg” ucap Anja

“Cepetan lama banget sih Anja, aku tinggal ya…”

“Ih Esa jahat sama Anja HUAAAAA” Anja pun mulai menangis

“Eh kok nangis Esa kan cuman bercanda”

“Hiks Esa jahat sama Anja hiks”

Mahesa mulai memeluk Anja “Cup cup kata bunda kalo ada orang nangis tuh dipeluk terus sama ditepuk – tepuk punggunya biar nggak nangis”

“Hiks Esa janji kan nggak bakal ninggalin Anja”

“Janji…. Esa nggak bakalan ninggalin Anja”

26 Mei 2021

  • “… Esa nggak bakalan ninggalin Anja” *

Kalimat itu selalu berputar – putar di kepala seorang Mahesa. Memang benar Mahesa tidak meninggalkannya malah sebaliknya Anja nya yang meninggalkannya.

Alasan mengapa Anja meninggalkannya karna orang tuanya ada bisnis di luar negri dan memaksakan Anja untuk ikut. Awalnya memang Anja menolak keras dan mengingankan untuk tinggal dirumah Mahesa, orang tua Mahesa pun mensetujuinya tapi orang tua Anja tidak, karna takut merepotkan.

Kebersamaan mereka ini terlalu singkat untuknya, disaat Mahesa ingin mengungkapkan perasaanya malah harus mendapatkan kabar dimana Anja akan pergi keluar negri. Awalnya memang Mahesa merasa sedih tapi mau bagaimana lagi kan dia harus menghibur pujaan hatinya ini supaya jangan terlalu bersedih yang ada Mahesa tidak ikhlas akan kepergiannya.

Dan sekarang Mahesa Mahardika adalah seorang pengusaha muda sukses di kotanya. Banyak sekali pengusaha – pengusaha yang ingin sekali bekerja sama dengannya.

Banyak sekali para teman bisnisnya yang selalu menjodohkannya dengan putrid mereka tapi selalu saja Mahesa menolak dengan alasan masih ingin sendiri. Banyak rumor yang beredar bila Mahesa adalah seorang penyuka sesame jenis, sampai para teman dekatnya ingin melaporkan masalah ini lagi dan lagi Mahesa selalu memberiakannya kata Mahesa “ biarkan mereka menilaiku seperti apa dan hanya aku dan tuhan yang tau apa yang sebenarnya terjadi”.

Jam menunjukan jam makan siang, Mahesa berdiri dari singgahsananya dan berjalan menuju kaca tembus pandang yang sangat besar di dalam ruangannya. Pemandangan dari sini terlihat gedung – gedung yang menjulang tinggi dan terlihat lalu lintas yang padat merambat untung saja cuaca hari ini sangat cerah setidaknya Mahesa bisa terhibur oleh indahnya cuaca hari ini.

Tiba – tiba telfonnya pun bordering

tring tring

“Selamat siang pak” ucap sekretarisnnya

“Siang ada apa?”

“Saya hanya bertanya, bapak mau makan siang di ruangan atau diluar?”

“Diruangan saja, tolong pesankan aku makanan”

“Baik pak akan segera saya pesankan”

“Terima kasih ya”

“Dengan senang hati pak”

tut

Setelah sesi telfon berakhir, Mahesa pun masih memandangi langit yang cerah ini

“Anja gimana kabar kamu disana? Semoga baik ya…

… udah 8 tahun kamu ninggalin aku, apakah kamu sudah melupakanku sampai kamu lupa caranya untuk pulang? Apakah kamu sudah menemukan kebahagian disana? Kamu tahu kata orang – orang disini aku sudah menjadi pengusaha yang sukses tapi menurutku aku masih belom sukses…

… bagi ku aku masih belom ada dikata sukses itu, menurutku sukses adalah aku bisa membangun keluarga kecil yang bahagia dan aku ingin kamu yang menjadi pendampingku huh sungguh setiap menit setiap jam setiap hari aku tidak pernah absen dari merindukanmu ini terdengar chessy bukan hahaha

sekarang tanggal 26 mei tapi mengapa kamu tidak kembali? Padahal kamu sudah berjanji denganku disaat kamu ulang tahun kamu akan kembali tapi lihat sekarang? Kamu masih belom kembali padaku”

Mahesa pun berjongkok dan tiba – tiba air matanya pun terjatuh

“Anja aku sungguh merindukanmu tolong kembalilah…”

“Happy birthday love... and plis comeback to me i really miss you”

rumit — bab 3

Ryujin berjalan dengan riang karna akhirnya dia bisa makan mie ramyeon yang enak ini. Dan sepertinya dia akan mencoba resep dari Yangyang Wayv yang mie dicampur sama susu, awalnya dia merasa aneh dengan percampuran itu tapi setelah dia melihat testi moni di tiktok dan kata orang – orang enak ya apa salahnya dia mencoba kan?

Dengan tiba – tiba ada suara motor

bruk

“Arghh sakit banget” ucap Ryujin dengan luka di tangan dan kakinya untung saja tidak parah tapi ini sakit banget

Pria itu sempat membuka kaca helmnya dan Ryujin memang melihat sekilas ke arah pria itu

“Ha? Hyunjin??” batin Ryujin

Pria itu langsung meninggalkan Ryujin dengan keadaannya yang masih duduk dengan berbagai luka – luka

“Loh woyy balik lo enak aja gak tanggung jawab!!!!”

Pria bersepeda itu tidak berhenti malah melaju sepeda motornya dengan cepat.


Untung saja dia masih bisa berjalan meskipun pincang sebelah. Dan yang lebih untungnya lagi bahan makanan yang dia beli tidak remuk ya meskipun keadaan mienya setengah remuk tapi masih bisa dimakanlah.

Chaeryeong yang habis dari dapur utama langsung melihat keadaan temannya ini

“Eh Ryu lo abis ngapain kok bisa gini????”

“Gue tadi abis di serempet sama orang mana gamau tanggung jawab lagi”

“Ya Allah Ryu ada – ada aja lo sini gue obatin dulu” ucap Chaeryeong

“bahagia terus ya papa..”

Tw // family au, divorce

Di pagi hari yang indah dengan langit yang sangat mendukung apalagi udaranya bisa dibilang sangat sejuk ini. Sebenarnya Chaeryeong sudah bangun sejak subuh karna harus memasak sarapan untuk suami dan anak perempuannya. Tiba – tiba anak kecil yang berumur 7 tahun keluar dari kamarnya dan berjalan ke arah dapur, dia terbangun karna bau masakan mamanya ini.

“Mama…” ucap Aera dengan mengucek sebelah matanya

“Pagi anak cantik, tumben udah bangun? Biasanya harus mama dulu yang bangunin kamu”

“Aera bangun gara – gara masakan mama aku jadi laper deh hehe”

“Ahahaha yauda sekarang mama boleh minta tolong?” tanya Chaeryeong

“Boleh dongg”

“Tolong bangunin papa ya habis itu kamu langsung mandi oke?”

“Oke siap mama cantik”

“Makasih ya sayang” ucap Chaeryeong dengan mengusap lembut rambut putri kecilnya

Aera dengan riang berjalan ke arah kamar orang tuanya ini, saat membuka terlihat bahwa papanya ini masih tertidur pulas dengan buntelan selimut.

“Papa bangun…” ucap Aera dengan menggoyangkan pelan Jisung

“Uhmm… loh anak papa” ucap Jisung yang masih setengah terbangun

“Ayo papa bangun dongg mama udah masak sarapan nih, entar papa telat loh”

“I-iya sayang” Jisung bangun dan duduk dipinggiran tempat tidurnya

“Papa kalo masih ngantuk lucu deh” ucap Aera dengan menjiwit kedua pipi papanya

“Aw sakit dek… sini papa bales”

“Tangkep Aera!!! kalo papa bisa” Aera langsung lari ke arah dapur dan minta perlindungan mamanya ini dan Jisung langsung mengerjarnya

“Hei hei Aera ngapain kamu?” tanya Chaeryeong

“Maa tolongin Aera ada monster tidur itu” dengan menunjuk Jisung

“Sini kamu biar papa bales”

“Huaa takut ada monster…”

hap

“Papa tangkep tuan putrinya” Jisung langsung menggelitiki putrinya ini

“Papa!!! Geli ih AHAHAHA”

“Salahnya tadi kamu jiwit pipi papa tadi”

“AHAHAH IYAIYA AERA MINTA MAAF”

Chaeryeong yang melihat tingkah 2 manusia ini hanya bisa tersenyum manis. Bisa dibilang dia sangat beruntung bisa mengenal Jisung, lelaki tampan dan penuh kasih sayang ini dan juga bisa melahirkan Aera suatu berkah terindah dari tuhan untuk mereka.

Dan bisa dibilang Chaeryeong adalah orang yang sangat beruntung karna memiliki mereka dalam kehidupannya.

“Ih adek bau iler”

“Papa juga ih bauu” ucap Aera dengan menutup hidungnya

“Mau papa mandiin??”

“Uhmmm boleh ayo!!!”

“Minta tolong mandiin Aera ya mas..” ucap Chaeryeong yang masih sibuk memasak

“Iyaaa ini udah kewajiban aku buat bantuin kamu” balasnya

“Makasih ya mas” ucap Chaeryeong dan memberikan senyuman manis kepada suaminya ini

“Ya Allah nikmat mana yang kau dustakan, liat istri gue makin cantik aja huh..” batin Jisung

Ketika Jisung sedang sibuk memandikan putrinya, Chaeryeong pun selesai dengan sesi memasaknya. Dia langsung masuk ke dalam kamar anaknya dan menyiapkan seragam sekolahnya. Dan juga dia menyiapkan baju kerja untuk suaminya ini.

Setelah selesai memandikan putri kecilnya, Jisung melilitkan handuk berwarna soft pink ke badannya

“Humm udah wangi anak papa… sekarang ke mama yaa papa mau mandi”

Aera menjawab dengan anggukan Dia berjalan ke arah kamarnya dan mama cantiknya sudah menunggu kedatangannya

“Adek wangi banget nih… pakek sabun baru ya??”

“Iyaa ma, aku suka sama sabun yang mama beliin kemarin rasa stroberi tadi aku sempet nyoba tapi kok pahit ya?” tanya Aera

“Ahahaha kamu ada – ada aja kan sabun bukan dibuat untuk makan”

“Ya kan sapa tau rasanya sama kayak stroberi”

Chaeryeong hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah putrinya ini

“Udah ayo ganti baju entar kamu masuk angin lagi”

Aera langsung menurut dengan perkataan mama nya ini. Aera sangat beruntung mempunyai orang tua yang sangat mencintainya ini. Terkadang di sela – sela berdoa dia selalu mengucapkan “Semoga kedepannya keluarganya akan selalu bahagia”.

Saat selesai mendandani putrinya, Chaeryeong langsung mengecup dahinya

“Anak mama cantik banget..”

“Iya dong kan mama juga cantik terus papa juga ganteng hehe”

“Bisa aja kamu ini, udah sekarang kamu nunggu di meja makan ya..”

“Oke siap laksanakan bos” dengan posisi hormat

Chaeryeong tidak lupa mengusap lembut rambutnya putrid kecilnya, karna Aera sangan menyukai sentuhan lembut mamanya ini. Aera berjalan ke arah meja makan dan melihat lumayan banyak yang mamanya ini masak

“Wah.. ada ayam goreng wah ada mie goreng…. Ewh ada sayur Aera gak suka sayur” ucap Aera

Tiba – tiba Jisung dan Chaeryeong datang dan langsung duduk

“Anak papa cantik banget hari ini”

“Iyadong… kan papa juga ganteng”

“Bisa aja kamu ini”

“Udah yuk makan udah jam 6 lebih nih entar kalian pada telat loh”

“Ma Aera gamau sayur ya…”

“Loh kok gamau sayur itu sehat lo dek” ucap Chaeryeong

“Tapi rasanya nggak enak maaa”

“Kalo kamu nggak makan sayuran entar mau sakit – sakit an?”

Aera menggelengkan kepalanya

“Nah kalo gamau dimakan ya sayurnya nih mama kasih dikit aja”

“Uhmm okedeh”

Setelah pembicaraan tadi mereka langsung fokus makan, karna Jisung ngajarin mereka untuk gaboleh berbicara saat sedang makan. Setelah selesai makan Aera turun dari bangku dan mengambil tas yang ada di sofa ruang tamu

“Ce kamu gausa anter Aera ya biar aku aja, soalnya aku ada urusan yang searah sama sekolahnya”

“Okedeh hati – hati ya kalian berdua”

“Iya maa, Aera sayang sama mama” dengan memeluk Chaeryeong

Dan dibalas olehnya “Mama juga”

“Berangkat dulu ya”

“Iya mass hati – hati ya”

“Iyaaa I love you ma” dengan mengecup dahinya

“Love you too paa”


5 tahun kemudian..

Sudah berapa lama dia duduk di depan meja riasnya ini, Chaeryeong sedikit gugup karna hari ini adalah hari sidang perceraian dengan Jisung. Bukannya mereka baik baik saja mengapa harus bercerai? Sebenarnya rencana mereka untuk bercerai itu sudah lama sekali tapi Chaeryeong selalu saja mengulur percerain mereka karna takut putrinya tidak dapat kasih sayang seorang ayah.

Dan alasan mereka bercerai itu sebenarnya Jisung memiliki seorang kekasih dan kekasinya ini ingin segera Jisung menikahinya. Mereka menikah karna perjodohan orang tuanya supaya perusahaan orang tuanya ini bisa menjadi lebih besar. Lagi – lagi masalah bisnis, awalnya Jisung menolak karna dia sudah mempunyai kekasih tapi orang tuanya tidak merestui hubungan mereka, alhasil Jisung menikahi Chaeryeong dengan terpaksa.

Chaeryeong sempat bilang kalau Jisung tidak mau tinggal dengannya tidak apa – apa dia bisa sendiri tapi Jisung sebagai laki – laki yang masih punya rasa tanggung jawab kepada istrinya. Chaeryeong kira setelah lama menikah akhirnya Jisung mempunyai perasaan padanya ternyata dia salah besar, dia hanya berpura – pura terlihat harmonis di depan putri dan keluarga besarnya.

Setelah lama merenung tiba – tiba ada yang mengetuk pintunya

tok tok

Chaeryeong pun sadar dan menghapus sisa – sisa air matanya

“Masuk..”

“Uhmm mama udah siap? Ditunggu sama pak Jeohon” ucap Aera, pak Jeohon ini adalah sopir dari keluarganya Chaeryeong

“Udah kok mama udah siap, yuk berangkat” dia merangkul putrid kecilnya yang sudah tumbuh dengan baik

Selama diperjalanan Aera melihat mamanya yang sedikit gugup karna ini pertama kali bertemu dengan papanya, Jisung sudah 2 tahun tidak tinggal bersamanya dan memilih tinggal bersama kekasihnya

“Ma…” ucap Aera dengan menggenggam tangannya

“Mama gausa gugup ya Aera selalu di samping mama dan Aera janji bakal bikin mama bahagia terus”

Chaeryeong tersenyum dan mengusap tangan anaknya “Makasih ya sayang..”

Setelah sampai di pengadilan mereka berdua pun masuk ke dalam ruang sidang dan melihat ada orang tua mereka berdua dan untung saja Jisung tidak membawa kekasihnya, karna Chaeryeong mempunyai firasat sangat buruk kepadanya.

Aera duduk bersama dengan kakek neneknya dan Chaeyeong duduk dikursih penggugat. Aera sebenarnya sedih karna melihat orang tuanya harus berpisah tapi dia bisa apa? Karna perasaan cinta juga tidak bisa paksakan.

3 kali suara ketok palu pun berbunyi dan tanda bahwa mereka sudah resmi bercerai.

“Chaer aku boleh ketemu sama Aera?” tanya Jisung

“Boleh kok kak kan dia juga anakmu”

Jisung keluar dari ruang persidangan dan disusul oleh Chaeryeong

“Papa!!” Aera berlari dan langsung memeluk Jisung

Jisung pun membalas pelukannya

“Aera sayang maafin papa ya…”

“Papa ngapain minta maaf, papa nggak salah kok…

… dan juga aku sebenernya udah tau kalo kalian emang nggak saling cinta”

Jisung terkejut dan langsung melepaskan pelukannya

“Kalo kayak gitu… kamu benci sama papa?”

“Ngapain Aera benci sama papa? Aera sayang banget sama papa, ya mungkin agak kecewa tapi gapapa yang penting papa bahagia Aera juga bahagia kok”

“Makasih ya sayang udah ngertiin papa”

Aera membalas anggukan

“Papa bahagia terus ya sama tante cantik..”

“Kamu juga titip mama ya tolong jagain”

“Iyaaa siap paa”

“Yuk papa anter ke mama”

Jisung menggandeng tangan kecil putrinya

“Mama!!” Aera melambaikan tangannya

“Chaer makasih ya untuk 3 tahun kemarin”

“Iya sama – sama kak, bahagia terus ya kamu”

“Tolong jagain Aera ya”

Chaeryeong membalas dengan anggukan

“Kalo gitu papa pamit pulang dulu yaa, kalo papa ada waktu papa bakal kerumah ajak main Aera sama tante cantik ya..” dengan mengusap lembut rambut putrinya

“Iya pa hati – hati yaa”

“Aku pulang dulu Chaer”

“Iya kak hati – hati”

Jisung membalas anggukan dan meninggalkan mereka berdua, lama – lama punggung mantan suaminya pun hilang dari pandangannya

rumit — bab 2

“Oy Ryu...”

“Aduh.. gimana nih apa gue kabur aja ya..” batin Ryujin

“Woy lu mau kemana??” ucap Hyunjin dan menahan tangan Ryujin

“Mampus gue..” batin Ryujin lagi

“A-aa nggak kemana – kemana kok”

“Oh iya nih kenalin kembaran gue sam” ucap Hyunjin dan sedangkan Sam malah asik memakan baksonya

“Kenalin gue Ryujin” ucapnya dengan merentangkan tangannya tapi malah Sam menghiraukannya

“Cih sombong banget” ucapnya pelan

Jangan salah Sam mendengar dengan jelas omongan Ryujin dan sekali lagi dia menghiraukannya dan malah asik memakan baksonya

“Kok lo baru ngenalin kembaran lo ke gue??” tanya Ryujin

“Sebenernya sih ogah gue ngenalin ke lo, entar malah lo nya naksir lagi ke kembaran gue” balas Hyunjin

“Ih ogah banget naksir sama kulkas” batin Ryujin

Tiba – tiba dari pintu utama ada sesosok pasangan yang sedang jalan ke arah meja Ryujin

“Cih elaaa katanya sendirian tapi malah bawa gebetannya” ucap Ryujin

“Gak gitu Ryu tadi kak Ji dateng sendiri, ya kan kakk??” ucap Chaery

“Iyaaaa dongg kan aku lagi kangen banget sama kamu...” balas Jisung

“Dih bulol” ucap Hyunjin

Sam pun sudah menuntaskan sesi makan siangnya dan mau kembali ke kelas yang tadi dia tinggalkan

“Gue balik dulu” ucap Sam

“Lah??? buru – buru banget?” tanya Jisung

Sam hanya membalas anggukan dan langsung meninggalkan mereka

“Asli deh kembaran lo beda banget ya sama lo” ucap Ryujin

“Banget dia lebih mirip ke bokap gue” balas Hyunjin

rumit — bab 1

Ryujin berjalan dengan senang riang ke arah pria berambut blonde ini

“Oy Hyunjen” ucap Ryujin dengan menepuk keras punggungnya

Pria blonde ini terkejut dan menatap Ryujin marah

“Lo ngapain disini? tumben banget?”

“Lo sapa?” tanya Sam

“Lah lupa ingatan lo? gue Ryujin, padahal kek nya kita barusan berangkat bareng deh..”

Sam mengangkat sebelah alisnya

“Eh lo gapapa kan? lo abis kejedot apaan kok sampek amnesia gini??” ucap Ryujin dengan memegang kepalanya

“Gausa pegang – pegang” balasnya dengan menepis tangan Ryujin yang sedari tadi memegang kepalanya

“Orang aneh” ucap lirih Sam dan meninggalkan Ryujin sendirian

“Loh si Hyunjin napa ya?? eh tapi kek ada yang beda juga kan tadi dia rambutnya item kok jadi rambut jamet sih...”

“Jangan – jangan gue salah orang lagi HUAA MALUU” dengan menutup wajahnya

“Stttt diem ini perpustakaan” ucap mahasiswa yang disana

“Ehh iya maaf..” garuk kepalanya yang tidak gatal

Setelah kejadian tadi Ryujin langsung meninggalkan perpustakaan.

(rumit) bab 1

Ryujin berjalan dengan senang riang ke arah pria berambut blonde ini

“Oy Hyunjen” ucap Ryujin dengan menepuk keras punggungnya

Pria blonde ini terkejut dan menatap Ryujin marah

“Lo ngapain disini? tumben banget?”

“Lo sapa?” tanya Sam

“Lah lupa ingatan lo? gue Ryujin, padahal kek nya kita barusan berangkat bareng deh..”

Sam mengangkat sebelah alisnya

“Eh lo gapapa kan? lo abis kejedot apaan kok sampek amnesia gini??” ucap Ryujin dengan memegang kepalanya

“Gausa pegang – pegang” balasnya dengan menepis tangan Ryujin yang sedari tadi memegang kepalanya

“Orang aneh” ucap lirih Sam dan meninggalkan Ryujin sendirian

“Loh si Hyunjin napa ya?? eh tapi kek ada yang beda juga kan tadi dia rambutnya item kok jadi rambut jamet sih...”

“Jangan – jangan gue salah orang lagi HUAA MALUU” dengan menutup wajahnya

“Stttt diem ini perpustakaan” ucap mahasiswa yang disana

“Ehh iya maaf..” garuk kepalanya yang tidak gatal

Setelah kejadian tadi Ryujin langsung meninggalkan perpustakaan.

rumit bab 1

Ryujin berjalan dengan senang riang ke arah pria berambut blonde ini

“Oy Hyunjen” ucap Ryujin dengan menepuk keras punggungnya

Pria blonde ini terkejut dan menatap Ryujin marah

“Lo ngapain disini? tumben banget?”

“Lo sapa?” tanya Sam

“Lah lupa ingatan lo? gue Ryujin, padahal kek nya kita barusan berangkat bareng deh..”

Sam mengangkat sebelah alisnya

“Eh lo gapapa kan? lo abis kejedot apaan kok sampek amnesia gini??” ucap Ryujin dengan memegang kepalanya

“Gausa pegang – pegang” balasnya dengan menepis tangan Ryujin yang sedari tadi memegang kepalanya

“Orang aneh” ucap lirih Sam dan meninggalkan Ryujin sendirian

“Loh si Hyunjin napa ya?? eh tapi kek ada yang beda juga kan tadi dia rambutnya item kok jadi rambut jamet sih...”

“Jangan – jangan gue salah orang lagi HUAA MALUU” dengan menutup wajahnya

“Stttt diem ini perpustakaan” ucap mahasiswa yang disana

“Ehh iya maaf..” garuk kepalanya yang tidak gatal

Setelah kejadian tadi Ryujin langsung meninggalkan perpustakaan.

rumit — 1

Ryujin berjalan dengan senang riang ke arah pria berambut blonde ini

“Oy Hyunjen” ucap Ryujin dengan menepuk keras punggungnya

Pria blonde ini terkejut dan menatap Ryujin marah

“Lo ngapain disini? tumben banget?”

“Lo sapa?” tanya Sam

“Lah lupa ingatan lo? gue Ryujin, padahal kek nya kita barusan berangkat bareng deh..”

Sam mengangkat sebelah alisnya

“Eh lo gapapa kan? lo abis kejedot apaan kok sampek amnesia gini??” ucap Ryujin dengan memegang kepalanya

“Gausa pegang – pegang” balasnya dengan menepis tangan Ryujin yang sedari tadi memegang kepalanya

“Orang aneh” ucap lirih Sam dan meninggalkan Ryujin sendirian

“Loh si Hyunjin napa ya?? eh tapi kek ada yang beda juga kan tadi dia rambutnya item kok jadi rambut jamet sih...”

“Jangan – jangan gue salah orang lagi HUAA MALUU” dengan menutup wajahnya

“Stttt diem ini perpustakaan” ucap mahasiswa yang disana

“Ehh iya maaf..” garuk kepalanya yang tidak gatal

Setelah kejadian tadi Ryujin langsung meninggalkan perpustakaan.

something between us

Mungkin hari ini adalah hari yang melelahkan bagi pria yang bermarga Hwang ini, karna hari ini dia harus menemui banyak klien dari berbagai perusahaan. Setelah sampai di rumahnya yang megah ini tanpa membersihkan badanya langsung mengistirahatkan badannya di kasur berukuran king size. Dan beberapa menit kemudian kedua matanya mulai berat akhirnya dia tertidur yang masih menggunakan baju kantorannya ini.

Suara dering telfon pun berbunyi sangat keras sampai membangunkan pemuda tampan ini. Dengan keadaan masih setengah sadar dia mengangkat telfonnya

“Hmm??” ucap Hyunjin

“Lo dimana?” tanya Jisung

“Dirumah napa?”

“Lo lupa kalo sekarang ada makan malam sama karyawan ha??”

“Anjir sekarang jam berapa sih?”

“Jam 8 cepetan lo kesini soalnya udah ditunggu in nih”

“Okeoke abis ini gue kesana”

Panggilan pun tertutup, Hyunjin langsung bangun dari tempat tidurnya dan berjalan ke arah kamar mandi. Dia membuka semua pakainnya dan dilemparkan ke sembarang arah. Dia menyalakan shower dan tubuhnya mulai basah. Saat seluruh air dari shower mengalir tiba – tiba ada sesuatu yang sangat mengganggu pikirannya akhir – akhir ini.

Hal bodoh yang sudah pria Hwang lakukan. Bagaimana tidak bodoh dia baru saja menyatakan cintanya pada sekretaris cantiknya ini yang bernama Shin Ryujin. Awalnya temannya yang bernama Han Jisung memang menyarankan untuk mengungkapkan perasaanya, dia sempat menolak takut bila sekretarisnya ini malah melihatnya aneh tapi setelah dipikir – pikir boleh juga saran temannya ini.

Saat dia sudah siap menyatakan perasaanya ternyata sang sekretaris ini sudah mengetahui hal tersebut. Alhasil dia memang ditolak tapi Ryujin tidak memberikan alasan mengapa dia menolaknya. Itu yang membuat akhir – akhir ini Hyunjin melamun. Setelah selesai ritual mandi, pria Hwang langsung masuk ke ruangan yang berisikan pakain – pakain mahalnya. Dia memilih kaos putih dan celana bahan berwarna hitam dan jangan lupa untuk memakai jam tangan sebagai pemanis.

Ketika melihat dirinya di cermin, dia sedikit percaya diri karna hari ini dia sangat tampan tapi ada kendala satu lagi dia masih gugup untuk bertemu dengan sekretarisnya ini.

“It’s okay Hwang you can do it” dengan menarik nafas dalam – dalam dan buang

Sungguh gugup bukan main Hwang Hyunjin sekarang.

Dia mengambil kunci mobilnya dan berjalan menuju garasinya. Dan menampakan satu mobil kesayangannya ini, menekan tombol kunci dan masuk ke dalam mobil berwarna hitam ini. Setelah menyalakan mobil dia mencari handphone untuk mengabari temannya ini. Mobil pun mulai berjalan meninggalkan perkarangan rumah Hwang.

Saat ada di mobil masih sama yang dia pikirkan adalah sekretarisnya ini, dia benar – benar ingin tahu apa alasan yang membuat dia harus ditolak padahal dia ini sudah tampan mapan lagi apa yang kurang coba? Ah sungguh membingungkan memang perempuan satu ini.

Sampai di tujuan dia mulai memarkirkan mobilnya, setelah itu dia keluar dan mulai bercermin lagi di spion mobilnya

“Masih ganteng aja gue..” ucap Hyunjin dengan rasa percaya diri yang tinggi

Berjalan dan masuk ke dalam restoran daging yang cukup terkenal di kota ini. Saat dia berjalan ada banyak wanita yang terpukau oleh ketampanannya ini. Sampai di meja para karyawananya dia langsung disambut hangat oleh mereka dan juga sekretarisnya ini

“Selamat malam pak…” ucap Ryujin dengan membungkukan badannya

“U-um iya malam” balasnya dengan menggaruk tengkuk kepala yang tidak gatal

Di dalam hatinya mengapa sang wanita ini tidak ada tanda – tanda gugup saat bertemu dengannya dan sedangkan dia mati – mati an menutup semua kegugupannya. Hyunjin duduk berhadapan dengan Ryujin, dia menatap penuh arti kepada wanita yang bisa – bisanya mengambil hatinya ini.

“Woy ngelamun mulu lo” ucap Jisung

“Ha?? Oh sorry”

“Lo disini sebagai direktur harus professional, kasih kata sambutan kek biar gak garing nih acara”

Hyunjin hanya menganggukan kepalanya

Hyunjin berdiri “Selamat malam semua..”

“Malamm” ucap semua karyawan dengan berdiri

“Terima kasih untuk semua yang sudah mau hadir di acara makan malam perusahaan, karna saya nggak mau basa – basi jadi selamat makan semuanya cheers” ucap Hyunjin dengan mengangkat gelas yang berisikan bir

“Cheers!!!”

Setelah itu semua karyawan ada yang makan, memanggang daging, ada yang bercanda. Hyunjin sedari tadi melihat semuanya terasa bahagia karna kapan lagi dia dekat dengan seluruh karyawannya ini. Mungkin sedikit rusuh tapi untung saja masih bisa terkendalikan. Saat semua fokus kepada acara nya masing – masing pria Hwang ini malah fokus ke sekretarisnya melihatnya tertawa entah mengapa hatinya ikut bahagia.

Rasa ini mengajak bicara itu tinggi tapi rasa canggung jauh lebih tinggi daripada niatnya, ya jadi dia hanya bisa memandangnya dari jauh, tapi jangan salah wanita Shin ini juga suka mencuri kesempatan untuk melihat direkturnya ini. Setelah beberapa jam terlihat semua ada yang sudah mabuk, ada yang masih setengah sadar. Untung saja Hyunjin tipe yang kuat untuk minum tapi dia tidak minum banyak karna dia menyetir. Tapi daritadi dia terfokuskan oleh wanita yang sudah tertidur karna mabuk ini.

Hyunjin mulai bergerak dan duduk disebelahnya untung semua karyawannya ini tidak sadar atas perilakunya ini. Dia mulai menyamakan posisinya dengan Ryujin dan melihat tiap inci wajahnya yang cantik ini. Setelah bertahun – tahun tidak merasakan jatuh cinta dan tiba – tiba dia harus merasakan hal itu dengan sekretarisnya ini.

“Mengapa kamu sangat cantik saat tertidur?” dengan mengusap pelan rambutnya

“Aku gatau alasan mengapa kamu menolakku tapi ingat aku akan tetap berusaha untuk mendapatkanmu karna aku sudah benar – benar jatuh cinta denganmu” ucap Hyunjin

Setelah mengatakan itu dia langsung berdiri dan meninggalkan restoran ini, tanpa dia sadari wanita bermarga Shin ini membuka mata dan memandang punggung lelaki itu yang lama – lama menghilang dari pandangannya.