honeynight

something between us

Mungkin hari ini adalah hari yang melelahkan bagi pria yang bermarga Hwang ini, karna hari ini dia harus menemui banyak klien dari berbagai perusahaan. Setelah sampai di rumahnya yang megah ini tanpa membersihkan badanya langsung mengistirahatkan badannya di kasur berukuran king size. Dan beberapa menit kemudian kedua matanya mulai berat akhirnya dia tertidur yang masih menggunakan baju kantorannya ini.

Suara dering telfon pun berbunyi sangat keras sampai membangunkan pemuda tampan ini. Dengan keadaan masih setengah sadar dia mengangkat telfonnya

“Hmm??” ucap Hyunjin

“Lo dimana?” tanya Jisung

“Dirumah napa?”

“Lo lupa kalo sekarang ada makan malam sama karyawan ha??”

“Anjir sekarang jam berapa sih?”

“Jam 8 cepetan lo kesini soalnya udah ditunggu in nih”

“Okeoke abis ini gue kesana”

Panggilan pun tertutup, Hyunjin langsung bangun dari tempat tidurnya dan berjalan ke arah kamar mandi. Dia membuka semua pakainnya dan dilemparkan ke sembarang arah. Dia menyalakan shower dan tubuhnya mulai basah. Saat seluruh air dari shower mengalir tiba – tiba ada sesuatu yang sangat mengganggu pikirannya akhir – akhir ini.

Hal bodoh yang sudah pria Hwang lakukan. Bagaimana tidak bodoh dia baru saja menyatakan cintanya pada sekretaris cantiknya ini yang bernama Shin Ryujin. Awalnya temannya yang bernama Han Jisung memang menyarankan untuk mengungkapkan perasaanya, dia sempat menolak takut bila sekretarisnya ini malah melihatnya aneh tapi setelah dipikir – pikir boleh juga saran temannya ini.

Saat dia sudah siap menyatakan perasaanya ternyata sang sekretaris ini sudah mengetahui hal tersebut. Alhasil dia memang ditolak tapi Ryujin tidak memberikan alasan mengapa dia menolaknya. Itu yang membuat akhir – akhir ini Hyunjin melamun.

Setelah selesai ritual mandi, pria Hwang langsung masuk ke ruangan yang berisikan pakain – pakain mahalnya. Dia memilih kaos putih dan celana bahan berwarna hitam dan jangan lupa untuk memakai jam tangan sebagai pemanis.

Ketika melihat dirinya di cermin, dia sedikit percaya diri karna hari ini dia sangat tampan tapi ada kendala satu lagi dia masih gugup untuk bertemu dengan sekretarisnya ini.

“It’s okay Hwang you can do it” dengan menarik nafas dalam – dalam dan buang

Sungguh gugup bukan main Hwang Hyunjin sekarang.

Dia mengambil kunci mobilnya dan berjalan menuju garasinya. Dan menampakan satu mobil kesayangannya ini, menekan tombol kunci dan masuk ke dalam mobil berwarna hitam ini. Setelah menyalakan mobil dia mencari handphone untuk mengabari temannya ini. Mobil pun mulai berjalan meninggalkan perkarangan rumah Hwang.

Saat ada di mobil masih sama yang dia pikirkan adalah sekretarisnya ini, dia benar – benar ingin tahu apa alasan yang membuat dia harus ditolak padahal dia ini sudah tampan mapan lagi apa yang kurang coba? Ah sungguh membingungkan memang perempuan satu ini.

Sampai di tujuan dia mulai memarkirkan mobilnya, setelah itu dia keluar dan mulai bercermin lagi di spion mobilnya

“Masih ganteng aja gue..” ucap Hyunjin dengan rasa percaya diri yang tinggi

Berjalan dan masuk ke dalam restoran daging yang cukup terkenal di kota ini. Saat dia berjalan ada banyak wanita yang terpukau oleh ketampanannya ini. Sampai di meja para karyawananya dia langsung disambut hangat oleh mereka dan juga sekretarisnya ini

“Selamat malam pak…” ucap Ryujin dengan membungkukan badannya

“U-um iya malam” balasnya dengan menggaruk tengkuk kepala yang tidak gatal

Di dalam hatinya mengapa sang wanita ini tidak ada tanda – tanda gugup saat bertemu dengannya dan sedangkan dia mati – mati an menutup semua kegugupannya. Hyunjin duduk berhadapan dengan Ryujin, dia menatap penuh arti kepada wanita yang bisa – bisanya mengambil hatinya ini.

“Woy ngelamun mulu lo” ucap Jisung

“Ha?? Oh sorry”

“Lo disini sebagai direktur harus professional, kasih kata sambutan kek biar gak garing nih acara”

Hyunjin hanya menganggukan kepalanya

Hyunjin berdiri “Selamat malam semua..”

“Malamm” ucap semua karyawan dengan berdiri

“Terima kasih untuk semua yang sudah mau hadir di acara makan malam perusahaan, karna saya nggak mau basa – basi jadi selamat makan semuanya cheers” ucap Hyunjin dengan mengangkat gelas yang berisikan bir

“Cheers!!!”

Setelah itu semua karyawan ada yang makan, memanggang daging, ada yang bercanda. Hyunjin sedari tadi melihat semuanya terasa bahagia karna kapan lagi dia dekat dengan seluruh karyawannya ini. Mungkin sedikit rusuh tapi untung saja masih bisa terkendalikan. Saat semua fokus kepada acara nya masing – masing pria Hwang ini malah fokus ke sekretarisnya melihatnya tertawa entah mengapa hatinya ikut bahagia.

Rasa ini mengajak bicara itu tinggi tapi rasa canggung jauh lebih tinggi daripada niatnya, ya jadi dia hanya bisa memandangnya dari jauh, tapi jangan salah wanita Shin ini juga suka mencuri kesempatan untuk melihat direkturnya ini.

Setelah beberapa jam terlihat semua ada yang sudah mabuk, ada yang masih setengah sadar. Untung saja Hyunjin tipe yang kuat untuk minum tapi dia tidak minum banyak karna dia menyetir. Tapi daritadi dia terfokuskan oleh wanita yang sudah tertidur karna mabuk ini.

Hyunjin mulai bergerak dan duduk disebelahnya untung semua karyawannya ini tidak sadar atas perilakunya ini. Dia mulai menyamakan posisinya dengan Ryujin dan melihat tiap inci wajahnya yang cantik ini. Setelah bertahun – tahun tidak merasakan jatuh cinta dan tiba – tiba dia harus merasakan hal itu dengan sekretarisnya ini.

“Mengapa kamu sangat cantik saat tertidur?” dengan mengusap pelan rambutnya

“Aku gatau alasan mengapa kamu menolakku tapi ingat aku akan tetap berusaha untuk mendapatkanmu karna aku sudah benar – benar jatuh cinta denganmu” ucap Hyunjin

Setelah mengatakan itu dia langsung berdiri dan meninggalkan restoran ini, tanpa dia sadari wanita bermarga Shin ini membuka mata dan memandang punggung lelaki itu yang lama – lama menghilang dari pandangannya.

something between us

Mungkin hari ini adalah hari yang melelahkan bagi pria yang bermarga Hwang ini, karna hari ini dia harus menemui banyak klien dari berbagai perusahaan. Setelah sampai di rumahnya yang megah ini tanpa membersihkan badanya langsung mengistirahatkan badannya di kasur berukuran king size. Dan beberapa menit kemudian kedua matanya mulai berat akhirnya dia tertidur yang masih menggunakan baju kantorannya ini.

Suara dering telfon pun berbunyi sangat keras sampai membangunkan pemuda tampan ini. Dengan keadaan masih setengah sadar dia mengangkat telfonnya

“Hmm??” ucap Hyunjin

“Lo dimana?” tanya Jisung

“Dirumah napa?”

“Lo lupa kalo sekarang ada makan malam sama karyawan ha??”

“Anjir sekarang jam berapa sih?”

“Jam 8 cepetan lo kesini soalnya udah ditunggu in nih”

“Okeoke abis ini gue kesana”

Panggilan pun tertutup, Hyunjin langsung bangun dari tempat tidurnya dan berjalan ke arah kamar mandi. Dia membuka semua pakainnya dan dilemparkan ke sembarang arah. Dia menyalakan shower dan tubuhnya mulai basah. Saat seluruh air dari shower mengalir tiba – tiba ada sesuatu yang sangat mengganggu pikirannya akhir – akhir ini.

Hal bodoh yang sudah pria Hwang lakukan. Bagaimana tidak bodoh dia baru saja menyatakan cintanya pada sekretaris cantiknya ini yang bernama Shin Ryujin. Awalnya temannya yang bernama Han Jisung memang menyarankan untuk mengungkapkan perasaanya, dia sempat menolak takut bila sekretarisnya ini malah melihatnya aneh tapi setelah dipikir – pikir boleh juga saran temannya ini.

Saat dia sudah siap menyatakan perasaanya ternyata sang sekretaris ini sudah mengetahui hal tersebut. Alhasil dia memang ditolak tapi Ryujin tidak memberikan alasan mengapa dia menolaknya. Itu yang membuat akhir – akhir ini Hyunjin melamun.

Setelah selesai ritual mandi, pria Hwang langsung masuk ke ruangan yang berisikan pakain – pakain mahalnya. Dia memilih kaos putih dan celana bahan berwarna hitam dan jangan lupa untuk memakai jam tangan sebagai pemanis.

Ketika melihat dirinya di cermin, dia sedikit percaya diri karna hari ini dia sangat tampan tapi ada kendala satu lagi dia masih gugup untuk bertemu dengan sekretarisnya ini.

“It’s okay Hwang you can do it” dengan menarik nafas dalam – dalam dan buang

Sungguh gugup bukan main Hwang Hyunjin sekarang.

Dia mengambil kunci mobilnya dan berjalan menuju garasinya. Dan menampakan satu mobil kesayangannya ini, menekan tombol kunci dan masuk ke dalam mobil berwarna hitam ini. Setelah menyalakan mobil dia mencari handphone untuk mengabari temannya ini. Mobil pun mulai berjalan meninggalkan perkarangan rumah Hwang.

Saat ada di mobil masih sama yang dia pikirkan adalah sekretarisnya ini, dia benar – benar ingin tahu apa alasan yang membuat dia harus ditolak padahal dia ini sudah tampan mapan lagi apa yang kurang coba? Ah sungguh membingungkan memang perempuan satu ini.

Sampai di tujuan dia mulai memarkirkan mobilnya, setelah itu dia keluar dan mulai bercermin lagi di spion mobilnya

“Masih ganteng aja gue..” ucap Hyunjin dengan rasa percaya diri yang tinggi

Berjalan dan masuk ke dalam restoran daging yang cukup terkenal di kota ini. Saat dia berjalan ada banyak wanita yang terpukau oleh ketampanannya ini. Sampai di meja para karyawananya dia langsung disambut hangat oleh mereka dan juga sekretarisnya ini.

“Selamat malam pak…” ucap Ryujin dengan membungkukan badannya

“U-um iya malam” balasnya dengan menggaruk tengkuk kepala yang tidak gatal

Di dalam hatinya mengapa sang wanita ini tidak ada tanda – tanda gugup saat bertemu dengannya dan sedangkan dia mati – mati an menutup semua kegugupannya. Hyunjin duduk berhadapan dengan Ryujin, dia menatap penuh arti kepada wanita yang bisa – bisanya mengambil hatinya ini.

“Woy ngelamun mulu lo” ucap Jisung

“Ha?? Oh sorry”

“Lo disini sebagai direktur harus professional, kasih kata sambutan kek biar gak garing nih acara”

Hyunjin hanya menganggukan kepalanya

Hyunjin berdiri “Selamat malam semua..”

“Malamm” ucap semua karyawan dengan berdiri

“Terima kasih untuk semua yang sudah mau hadir di acara makan malam perusahaan, karna saya nggak mau basa – basi jadi selamat makan semuanya cheers” ucap Hyunjin dengan mengangkat gelas yang berisikan bir

“Cheers!!!”

Setelah itu semua karyawan ada yang makan, memanggang daging, ada yang bercanda. Hyunjin sedari tadi melihat semuanya terasa bahagia karna kapan lagi dia dekat dengan seluruh karyawannya ini. Mungkin sedikit rusuh tapi untung saja masih bisa terkendalikan. Saat semua fokus kepada acara nya masing – masing pria Hwang ini malah fokus ke sekretarisnya melihatnya tertawa entah mengapa hatinya ikut bahagia.

Rasa ini mengajak bicara itu tinggi tapi rasa canggung jauh lebih tinggi daripada niatnya, ya jadi dia hanya bisa memandangnya dari jauh, tapi jangan salah wanita Shin ini juga suka mencuri kesempatan untuk melihat direkturnya ini.

Setelah beberapa jam terlihat semua ada yang sudah mabuk, ada yang masih setengah sadar. Untung saja Hyunjin tipe yang kuat untuk minum tapi dia tidak minum banyak karna dia menyetir. Tapi daritadi dia terfokuskan oleh wanita yang sudah tertidur karna mabuk ini.

Hyunjin mulai bergerak dan duduk disebelahnya untung semua karyawannya ini tidak sadar atas perilakunya ini. Dia mulai menyamakan posisinya dengan Ryujin dan melihat tiap inci wajahnya yang cantik ini. Setelah bertahun – tahun tidak merasakan jatuh cinta dan tiba – tiba dia harus merasakan hal itu dengan sekretarisnya ini.

“Mengapa kamu sangat cantik saat tertidur?” dengan mengusap pelan rambutnya

“Aku gatau alasan mengapa kamu menolakku tapi ingat aku akan tetap berusaha untuk mendapatkanmu karna aku sudah benar – benar jatuh cinta denganmu” ucap Hyunjin

Setelah mengatakan itu dia langsung berdiri dan meninggalkan restoran ini, tanpa dia sadari wanita bermarga Shin ini membuka mata dan memandang punggung lelaki itu yang lama – lama menghilang dari pandangannya.

something between us

Mungkin hari ini adalah hari yang melelahkan bagi pria yang bermarga Hwang ini, karna hari ini dia harus menemui banyak klien dari berbagai perusahaan. Setelah sampai di rumahnya yang megah ini tanpa membersihkan badanya langsung mengistirahatkan badannya di kasur berukuran king size. Dan beberapa menit kemudian kedua matanya mulai berat akhirnya dia tertidur yang masih menggunakan baju kantorannya ini.

Suara dering telfon pun berbunyi sangat keras sampai membangunkan pemuda tampan ini. Dengan keadaan masih setengah sadar dia mengangkat telfonnya

“Hmm??” ucap Hyunjin

“Lo dimana?” tanya Jisung

“Dirumah napa?”

“Lo lupa kalo sekarang ada makan malam sama karyawan ha??”

“Anjir sekarang jam berapa sih?”

“Jam 8 cepetan lo kesini soalnya udah ditunggu in nih”

“Okeoke abis ini gue kesana”

Panggilan pun tertutup, Hyunjin langsung bangun dari tempat tidurnya dan berjalan ke arah kamar mandi. Dia membuka semua pakainnya dan dilemparkan ke sembarang arah. Dia menyalakan shower dan tubuhnya mulai basah. Saat seluruh air dari shower mengalir tiba – tiba ada sesuatu yang sangat mengganggu pikirannya akhir – akhir ini.

Hal bodoh yang sudah pria Hwang lakukan. Bagaimana tidak bodoh dia baru saja menyatakan cintanya pada sekretaris cantiknya ini yang bernama Shin Ryujin. Awalnya temannya yang bernama Han Jisung memang menyarankan untuk mengungkapkan perasaanya, dia sempat menolak takut bila sekretarisnya ini malah melihatnya aneh tapi setelah dipikir – pikir boleh juga saran temannya ini.

Saat dia sudah siap menyatakan perasaanya ternyata sang sekretaris ini sudah mengetahui hal tersebut. Alhasil dia memang ditolak tapi Ryujin tidak memberikan alasan mengapa dia menolaknya. Itu yang membuat akhir – akhir ini Hyunjin melamun. Setelah selesai ritual mandi, pria Hwang langsung masuk ke ruangan yang berisikan pakain – pakain mahalnya. Dia memilih kaos putih dan celana bahan berwarna hitam dan jangan lupa untuk memakai jam tangan sebagai pemanis.

Ketika melihat dirinya di cermin, dia sedikit percaya diri karna hari ini dia sangat tampan tapi ada kendala satu lagi dia masih gugup untuk bertemu dengan sekretarisnya ini.

“It’s okay Hwang you can do it” dengan menarik nafas dalam – dalam dan buang

Sungguh gugup bukan main Hwang Hyunjin sekarang.

Dia mengambil kunci mobilnya dan berjalan menuju garasinya. Dan menampakan satu mobil kesayangannya ini, menekan tombol kunci dan masuk ke dalam mobil berwarna hitam ini. Setelah menyalakan mobil dia mencari handphone untuk mengabari temannya ini. Mobil pun mulai berjalan meninggalkan perkarangan rumah Hwang.

Saat ada di mobil masih sama yang dia pikirkan adalah sekretarisnya ini, dia benar – benar ingin tahu apa alasan yang membuat dia harus ditolak padahal dia ini sudah tampan mapan lagi apa yang kurang coba? Ah sungguh membingungkan memang perempuan satu ini.

Sampai di tujuan dia mulai memarkirkan mobilnya, setelah itu dia keluar dan mulai bercermin lagi di spion mobilnya

“Masih ganteng aja gue..” ucap Hyunjin dengan rasa percaya diri yang tinggi

Berjalan dan masuk ke dalam restoran daging yang cukup terkenal di kota ini. Saat dia berjalan ada banyak wanita yang terpukau oleh ketampanannya ini. Sampai di meja para karyawananya dia langsung disambut hangat oleh mereka dan juga sekretarisnya ini

“Selamat malam pak…” ucap Ryujin dengan membungkukan badannya

“U-um iya malam” balasnya dengan menggaruk tengkuk kepala yang tidak gatal

Di dalam hatinya mengapa sang wanita ini tidak ada tanda – tanda gugup saat bertemu dengannya dan sedangkan dia mati – mati an menutup semua kegugupannya. Hyunjin duduk berhadapan dengan Ryujin, dia menatap penuh arti kepada wanita yang bisa – bisanya mengambil hatinya ini.

“Woy ngelamun mulu lo” ucap Jisung

“Ha?? Oh sorry”

“Lo disini sebagai direktur harus professional, kasih kata sambutan kek biar gak garing nih acara”

Hyunjin hanya menganggukan kepalanya

Hyunjin berdiri “Selamat malam semua..”

“Malamm” ucap semua karyawan dengan berdiri

“Terima kasih untuk semua yang sudah mau hadir di acara makan malam perusahaan, karna saya nggak mau basa – basi jadi selamat makan semuanya cheers” ucap Hyunjin dengan mengangkat gelas yang berisikan bir

“Cheers!!!”

Setelah itu semua karyawan ada yang makan, memanggang daging, ada yang bercanda. Hyunjin sedari tadi melihat semuanya terasa bahagia karna kapan lagi dia dekat dengan seluruh karyawannya ini. Mungkin sedikit rusuh tapi untung saja masih bisa terkendalikan. Saat semua fokus kepada acara nya masing – masing pria Hwang ini malah fokus ke sekretarisnya melihatnya tertawa entah mengapa hatinya ikut bahagia.

Rasa ini mengajak bicara itu tinggi tapi rasa canggung jauh lebih tinggi daripada niatnya, ya jadi dia hanya bisa memandangnya dari jauh, tapi jangan salah wanita Shin ini juga suka mencuri kesempatan untuk melihat direkturnya ini. Setelah beberapa jam terlihat semua ada yang sudah mabuk, ada yang masih setengah sadar. Untung saja Hyunjin tipe yang kuat untuk minum tapi dia tidak minum banyak karna dia menyetir. Tapi daritadi dia terfokuskan oleh wanita yang sudah tertidur karna mabuk ini.

Hyunjin mulai bergerak dan duduk disebelahnya untung semua karyawannya ini tidak sadar atas perilakunya ini. Dia mulai menyamakan posisinya dengan Ryujin dan melihat tiap inci wajahnya yang cantik ini. Setelah bertahun – tahun tidak merasakan jatuh cinta dan tiba – tiba dia harus merasakan hal itu dengan sekretarisnya ini.

“Mengapa kamu sangat cantik saat tertidur?” dengan mengusap pelan rambutnya

“Aku gatau alasan mengapa kamu menolakku tapi ingat aku akan tetap berusaha untuk mendapatkanmu karna aku sudah benar – benar jatuh cinta denganmu” ucap Hyunjin

Setelah mengatakan itu dia langsung berdiri dan meninggalkan restoran ini, tanpa dia sadari wanita bermarga Shin ini membuka mata dan memandang punggung lelaki itu yang lama – lama menghilang dari pandangannya.

long time no see

“Loh kak I-inseong??” ucap Seungmin

“Um hai..”

Sangking kagetnya Seungmin, dia benar – benar tidak bisa bicara sekata apapun. Karna pria didepannya ini dulunya calon suaminya tapi entah mengapa dia meninggalkannya tanpa kabar.

“Ini aku nggak boleh masuk ya?” ucap Inseong

“U-um boleh masuk aja”

Mereka berdua masuk dan duduk di sofa ruang tamu

“Kakak mau minum apa?”

“Terserah kamu”

“Oke bentar ya..”

Inseong hanya membalas dengan anggukan

Saat sampai di dapur, dia mulai mencari cangkir gelas dan seduhan untuk tehnya. Tapi mengapa pria ini datang ke rumahnya? Dia kira si pria ini sudah melupakannya, jangan – jangan dia datang ke sini untuk minta kembali padanya? Terus bagaimana dengan Chris? Ah sudah bimbang sekarang hati Seungmin.

“Ini kak teh nya” ucap Seungmin dengan menaruh cangkir yang berisi teh panas

“Makasih ya mo”

“Ha?! Mo? Kak Inseong tadi manggil mo??” tanya Seungmin

“Iya emang kenapa gaboleh ya??”

“U-um gapapa sih”

Suasana di ruang tamu kembali sunyi. Seungmin binggung, alasan pria ini datang mau ngapain? Apa dia harus tanya?

“Kak..”

“Mo” ucap mereka berbarengan

“Oh kakak dulu aja…”

“Maaf…” ucap Inseong

“Maaf buat?”

“Maaf udah ninggalin kamu, maaf mo…”

“Iya gapapa kak” ucap Seungmin dengan tersenyum

“Aku kesini cuman mau jelasin, waktu itu emang iya aku ninggalin kamu tapi sebenernya aku udah mau ke rumahmu buat pamit kalo aku mau kuliah lagi di luar negri tapi malah sama papa nggak dibolehin dan langsung ke bandara” ucap Inseong sambil menundukan kepala

“Tapi kan kakak bisa telfon aku”

“Nah itu aku yang bodoh, hp ku malah dicuri pas udah di sana waktu aku beli hp aku malah lupa no hp kamu”

“Maaf ya moo”

“Iya kak gapapa makasih udah mau jelasin”

Dengan tiba – tiba Inseong menggenggam kedua tangan Seungmin, yang dipegang pun terkejut

“Mo kalo semisal kita balik kayak dulu mau gak??”

“Kak aku…”

“SEUNGMINN! e-eh” teriak Jisung

Inseong pun melepaskan genggamannya “Oh ada tamu ya… aku balik dulu ya eh bentar aku boleh minta no kamu?”

Seungmin menjawab dengan anggukan dan Inseong memberikan hp nya ke Seungmin

“Ini ya kak…”

“Makasih ya mo, aku balik dulu ya” ucap Inseong dengan menepuk pelas kepalanya

Jisung yang melihat itu sedikit sinis ketika Inseong melewatinya

nemenin

Seungmin langsung turun dari kamarnya, dia berpikir siapa orang yang malam – malam gini datang kerumahnya? Kalo temennya kayaknya enggak mungkin juga. Saat dibuka tampak pria dengan kaos putih bertopi berwarna hitam dengan membawa martabak manis.

“Hai..” ucap Chris

“Lah ngapain lo kesini?” tanya Seungmin

“Disuruh mama nemenin kamu sama disuruh nginep”

“Eh gausa nginep entar lo malah ngapa – ngapain gue lagi”

Chris yang mendengar itu terkekeh pelan “Ahahaha min kamu tuh lucu banget sih”

Seungmin yang mendengar itu tiba – tiba mukanya memerah

“Jadi aku gaboleh masuk nih??”

“Boleh – boleh”

Chris masuk ke dalam rumah dan duduk di ruang tengah, dan Seungmin menghampirinya dengan membawa 2 cangkir teh hangat.

“Nih diminum..”

“Iya makasih, aku gatau mau bawa apa kesini jadi bawa martabak manis buat kamu”

“Gausah repot – repot sih tapi makasih”

Dan tiba – tiba suasananya agak sedikit canggung bagi mereka, bagaimana tidak canggung sekarang hanya ada mereka di rumah yang lumayan besar ini.

“Lah bukannya lo ada urusan ya?” tanya Seungmin

“Udah selesai kok”

Seungmin hanya membalas dengan anggukan. Secara enggak langsung raut wajah Seungmin berubah menjadi sedikit lesu, Chris yang melihatnya langsung bertanya

“Min kamu gapapa?”

“Hm? Gapapa kok” balas Seungmin dengan memainkan tangannya

Chris langsung menarik tangganya supaya duduk mereka sedikit berdekatan, Seungmin yang tau agak sedikit terkejut olehnya

“Hei kenapa? Ada yang dipikirin ya?”

Seungmin masih tidak menjawab dan malah asik memainkan tangannya

Chris lagi – lagi menarik tangan Seungmin dan sampai terduduk di pangkuannya

“Seungmin…” ucap Chris dengan menakup kedua pipinya

“C-chris gue boleh tanya??” tanya Seungmin nada gugup

“Boleh sayang tanya aja”

“Lo beneran serius sama perjodohan ini, I mean lo serius sama gue?”

“Kalo aku nggak serius sama kamu, ngapain aku kesini buat nemenin kamu?” balas Chris dengan mengusap lembut pipi Seungmin

“Gue takut… kalo lo tiba – tiba ninggalin gue”

“Hei liat aku… aku nggak bakalan ninggalin kamu dan juga aku berusaha buat kamu bahagia sama kamu jadi jangan khawatir ya..”

Seungmin yang mendengar pernyataan itu lagi – lagi mukanya memerah dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya

“Ahahaha ngapain di tutup”

“Malu…”

“Lucu banget kamu asli, mungkin ini bisa dibilang aneh tapi aku udah jatuh cinta pandangan pertama sama kamu”

“Ish gombal” balas Seungmin

“Loh beneran ini mana aku bohong sih, liat kamu tuh udah cantik gemesin lagi mana bisa aku nggak jatuh hati sama kamu”

“Ih udah Chris” ucap Seungmin dengan memukul pelan lengannya

“Kan gini aja aku malah makin gemes”

“Udahlah mending gue tidur daripada dengerin lo”

“Jadi kita tidur bareng nih??” tanya Chris

“Ngawur tuh disana ada kamar tamu jadi lo tidur disana, gue mau tidur bye” Seungmin langsung berdiri dan lari ke arah kamarnya

Chris yang melihat tingkah lakunya hanya terkekeh pelan “Min min gemes banget sih lo..”

first meet

Setelah Seungmin sampai di rumah, dia melihat ke sekeliling rumahnya tidak orang sama sekali

“Lah mama kemana coba? Nyuruh gue pulang tapi orangnya gaada dirumah” ucap Seungmin

Akhirnya dia berjalan melewati anak tangga dan membuka pintu kamarnya. Rasanya lega saat dia merebahkan badannya ini, meskipun café tidak terlalu ramai tapi rasanya badannya ini capek sekali apa ini efek umur ya?

Saat melihat jam menunjukan angka 3 dan mamanya ini masih belom pulang, entah kemana sang mama. Sebenarnya ini adalah perjodohan ke 5 Seungmin, sangat banyak bukan? Sang mama ini sangat khawatir terhadap anak semata wayangnya ini sudah berumur matang tapi masih belom mempunyai pasangan.

4 orang pria yang sudah dijodohkan oleh Seungmin semuanya itu bukan tipe nya tapi demi mamanya dia mau menjalaninya. Pria pertama tampan tapi sedikit matrek, masak Seungmin harus membayar setiap mereka keluar untuk mencari makan? Saat tau itu dia menolak perjodohan ini. Pria kedua manis sih.. tapi malas untuk mencari kerja dan hanya memafaatkan harta orang tuanya, Seugmin bukan tipe orang yang suka dengan kekayaan apa lagi bukan dari hasil kerja kerasnya

Pria ketiga baik perhatian tapi ternyata dia sudah mempunyai pacar dan akan membuat Seungmin sebagai simpanannya, Seungmin ya tahu tentang itu langsung menolak dengan keras. Pria ke empat, sebenarnya pria ini terlalu berkesan untuknya tapi malah ditinggal tanpa kabar lagi sungguh malang nasib pria yang mirip dengan puppy ini.

Sehabis mandi dia segera berganti baju santai tapi masih sopan. Dan tiba – tiba mama pulang dengan membawa 2 orang

“Umoo mama pulang sayang!!” ucap Nayeon dengan sedikit berteriak

“Maa gausa teriak ken– um itu sapa??” tanya Seungmin dengan berbisik

“Oh ini tante Suzy temen mama waktu sma dulu terus ini anaknya namanya Chris”

“Hai tante..” Seungmin memberikan tanganya malah dipeluk oleh Suzy

“Ya ampun min kamu udah besar ya… dulu pas tante kesini kamu masih kecil

tambah manis kamu ih gemess banget…” ucap Suzy dengan menjiwit pipinya

“Ma jangan gitu kasian entar pipi nya melar” ucap Chris

Sebenernya mereka berdua sedikit terkejut, pikir Seungmin yang akan dijodohkan dengannya jelek gendut atau duda anak satu tapi ternyata hm lumayan tampan sih… berbeda dengan Chris, ini yakin mau dijodohin sama dia tapi kok keliatan kayak anak tk sangking lucunya malah dikira pedofil lagi disebelah Seungmin.

“Udah ayo makan – makan dulu sambil nunggu papa – papa kalian” Setelah beberapa menit para suami akhirnya datang.

“Gimana? Mau langsung nikah atau lamaran dulu?” ucap Wonpil

Seungmin yang kaget langsung tersedak oleh makannya, Chris yang tau langsung menuangkan minum dan memberikannya

“Um makasih..” ucap Seungmin

“Nanti dulu aja om kita juga masih belom kenal satu sama lain” ucap Chris

“Jangan panggil om panggil papa aja”

“Eh iya pa..”

“Tapi mama mau kalian nikah secepatnya” ucap Suzy

“Gimana kalau nikahnya 3 bulan kedepan jadi kalian masih ada waktu untuk kenal satu sama lain” ucap Jinyoung

“Boleh juga tuh” balas Nayeon “Gimana mau gak??”

“Aku mau ngomong dulu sama Seungmin” balas Chris

“Yaudah min ajak Chris ke kamarmu” ucap Nayeon

Seungmin balas anggukan, akhirnya mereka berjalan menuju kamarnya

“Um maaf ya berantakan kamarku..” ucap Seungmin

“Ahahaha iya gapapa”

“Jadi gimana kamu setuju sama perjodohan ini?” tanya Chris

“Sebenernya aku tuh gaada hak buat nolak pilihan mama sih… jadi aku nerima – nerima aja tapi kalau kamu mau nolak juga gapapa” balasnya dengan menundukan kepalanya

“Enggak kok aku gak nolak” Seungmin langsung mendongakkan kepalanya

“Berati kamu kepaksa ya nerima perjodohan ini?” tanya Chris

Seungmin hanya mengangguk

”Yaudah gapapa nanti aku bikin kamu jadi jatuh cinta sama aku”

Sekali lagi Seungmin terkejut

ternyata


Setelah mengadakan selebrasi bersama tim, Arsa melihat – lihat apakah ada si doi muncul tapi kok belom keliatan.

“Kok belom ada yang kesini?” ucap Arsa

“Nyari sapa lo??” tanya Dava

“Jangan bilang nyari pengagum rahasia lo?” balas Raka

Arsa hanya membalas anggukan Seharusnya di hari ini dia merasa senang karna tim nya menang lomba entah mengapa ada yang kurang. Arsa duduk di pinggir lapangan dengan menundukan kepalanya sambil memainkan sisa – sisa pasir yang ada. Tiba – tiba di depannya ada seorang wanita langsung saja dia mendongakkan kepalanya

“Loh? Manda?” ucap Arsa sambil berdiri

Manda masih tidak menjawab malah menundukan kepalanya, dia benar – benar malu mungkin sekarang seluruh wajahnya memerah seperti kepiting rebus.

“Manda…” ucap Arsa lagi

“M-mm itu aku yang suka kirim kamu surat, maaf ya kalo bikin kamu risih..” ucap Manda yang masih menunduk

Arsa terkejut bukan main ternyata selama ini yang selalu mengirimi surat adalah kembaran temannya. Tapi Arsa merasa senang karna selama ini dia juga menyukai gadis berambut panjang ini.

“Ternyata kamu?? Ya ampun aku seneng banget..” Arsa langsung memeluk Manda, seketika dia lupa kalau mereka masih ada disekolah Manda yang mengetahuinya terkejut bukan main mungkin Arsa bisa merasakan detak jantungnya rasanya mau copot aja jantunya Manda

Dava yang melihat adegan ini langsung melerai nya

“Masih disekolah diliat guru – guru baru tau rasa lo” ucap Dava Arsa tersenyum kikuk dengan menggaruk tengkuk kepalanya yang tidak gatal

“Hei daritadi nunduk mulu apa nggak capek??” Arsa langsung menakup wajahnya

“Malu…”

“Ngapain malu? Gapapa kok nda aku juga suka sama kamu”

“Hm? Apa??”

“Iya aku juga sama kamu udah dari lama malahan”

“Beneran??”

“Iya manda cantik”

“Jangan gitu aku tambah malu” ucap Manda dengan memukul pelan lengannya

“Ahahah iya – iya, jadi gimana nih??” tanya Arsa

“Gimana apanya?”

“Mau gak jadi pacarku?”

Seketika jantung Manda mau berhenti aja, ini cowok kalau ngomong kok gaada rem nya kan kasian jantungnya Manda

“Gimana? Mau gak?”

Sangking malunya Manda hanya membalas dengan anggukan

“HOREE MANDA UDAH JADI PACARNYA ARSAAA” teriak Arsa

“Hus diem!!! Malu diliatin banyak orang”

“Biarin, biar semua tau kalo kamu udah jadi pacarku”

Manda hanya bisa tersenyum manis melihat tingkah pacar barunya ini.

Bangun dari tempat tidur dan melihat jam dan menunjukan pukul 5 pagi, bagi Chris ini adalah rekor karna jarang sekali dia bangun jam segini. Dan sekarang dia sedang mencari – cari pacarnya dimana dia apa sudah pulang tapi kok tidak pamit dengannya. Dia pun berjalan ke arah balkonnya dan tampak seorang wanita yang tengah menyeduh tehnya sambil melihat pemandangan luar. Chris langsung memeluknya dari belakang Sharon sedikit kaget karna tiba – tiba ada seorang yang memeluknya dari belakang

“Good morning” ucap Chris dengan mengecup pipinya

“Morning too, tumben kamu udah bangun?” tanya Sharon

“Aku juga gatau tiba – tiba aja bangun terus liat kamu kok gaada, kirain kamu udah pulang”

“Belom kok, mau sarapan sekarang??”

“Entaran ya lagi pengen peluk kamu..” ucap Chris sambil mengeratkan pelukannya dan menaruh dagunya di pundak pacarnya ini

Chris merasa sangat nyaman dan hangat saat dia bersama dengan pacarnya ini. Hubungan mereka bisa dibilang sudah sangat lama tapi mengapa mereka tidak menikah saja?, itu yang dipikirkan oleh nyoya Bang atau ibunya Chris. Sama – sama mapan tapi mengapa tidak menikah?, dan ternyata mereka berdua mempunyai alasan Chris yang menunggu Sharon untuk siap menikah dengannya dan Sharon belum siap untuk menikah dia sedikit trauma dengan keadaan orang tuanya yang cerai.

Dan untung saja Chris setia menunggu, kadang Sharon ingin mengakhiri hubungannya dan menyuruh Chris untuk segera mencari pasangan yang siap untuk menikah dengannya tapi lagi – lagi Chris menolak itu. Lebih baik Chris menunggu daripada mencari yang baru karna mencari yang seperti Sharon ini sangat susah.

Bagi Chris, Sharon adalah segalanya, dunianya, dan juga semestanya. Tapi kadang Chris berpikir apakah Sharon menganggap Chris seperti dia?. Sering dia sekali mendapatkan teguran oleh tuan Bang untuk segera menikah dan mempunyai keturunan, supaya saat nanti cucunya ini akan menggantikan posisi Chris sebagai direktur diperusahaanya. Tapi Chris selalu bilang “Pa anakmu ini masih muda jadi jangan terlalu cemas memikirkan keturunan” namanya juga orang tua selalu cemas memikirkan anaknya bukan??.

Sekarang mereka sedang ada di dapur, Chris melihat Sharon yang sedang memasak. Dia menatap punggung pacarnya dengan tersenyum. Pikirannya sudah mulai menjelajar

“Rasanya aku ingin menikahinya sekarang juga”

“Kalau aku sudah menikah dengannya, dia akan sering memasak untukku bukan??”

“Saat kita mempunyai anak dia akan menggendongnya sambil memasak”

Semua itu adalah hasil dari pikiran Chris saat melihat Sharon memasak, padahal hanya memasak tapi pikirannya sudah begitu bagaimana kalau Sharon melakukan hal lain

“Dimakan..” ucap Sharon dengan menaruh piring yang berisi nasi goreng

“Harum.. pasti ini enak”

“Apa sih Chris udah ayo makan”

Akhirnya mereka berdua pun makan bersama. Tiba – tiba ada yang menggangu pikiran Sharon

“Chris..”

“Hum iya sayang kenapa??”

“Aku boleh tanya?”

“Boleh… tinggal tanya aja tumben minta ijin dulu, ada apa sayang??”

Sharon masih belom menjawabnya

“Hei kok malah diem, ada yang ganggu pikiran kamu ya? Bilang aja sayang gapapa kok…” ucap Chris dan mengusap tangannya

“Kalo semisal aku gamau nikah kamu bakalan ninggalin aku nggak?”

Chris yang mendengar pertanyaan “itu” lagi terkekeh pelan

“Sharon sayang aku udah bilang ini berapa kali sih sama kamu…

aku nggak bakalan ninggalin kamu dan aku setia nungguin kamu untuk siap menikah sama aku”

“Tapi kan orang tua kam..”

“Udah kamu gausa mikirin apa kata mereka ya… aku bakalan tetep nungguin kamu kok”

“Chris maaf yaa” ucap Sharon sambil menundukan kepalanya

“Iya gapapa sayang” Chris menghampiri Sharon dan memeluknya

Chris mengusap – usap punggunya “Gausa dipikirin lagi ya”

Sharon hanya membalas anggukan

“I love you Chris..”

“I love you too my princess”


3 tahun kemudian…

Chris yang sedari melihat ke cermin, apakah tuxedo ini cocok dengannya? Atau haruskah dia ganti dengan yang lain

“Chris apa nggak capek berdiri di depan cermin kayak gitu?” tanya Sana

“Aku gugup…”

Sana pun mengahampiri Chris

“Ngapain kamu gugup? Cocok kok kamu pakai tuxedo itu terlihat tampan?” ucap Sana

“Benarkah?”

Sana membalas dengan anggukan

“Udah ayo keluar semua pada nungguin kamu”

Akhirnya mereka berdua keluar dan duduk di tempat yang sudah disediakan. Tibalah pengantin wanita dan pria datang berjalan menuju altar

“Sharon sungguh cantik ya Chris?” tanya Sana

“Iyaa tapi kamu lebih cantik…”

“Apa sih bisa aja kamu itu” Sana menepuk pelan pergelangan tanganya

Sekarang mereka berdua datang ke pernikahan Sharon dengan Mark teman Chris di masa kuliahnya. Chris melihat mereka berdua terlihat bahagia dan tentu saja itu membuat hatinya ikut senang. Chris melihat ke arah Sana dan secara tiba – tiba Chris memegang tangannya Sana pun membalas nya dengan menggandeng tangan Chris

“Melihatmu bahagia di hari bahagiamu ini membuat hatiku ini ikut senang meskipun itu bukan aku yang ada disebelahmu…” ucap Chris di dalam hatinya sambil menatap ke arah Sharon

… kamu tidak perlu menghawatirkanku disini karna aku sudah bahagia bersamanya” dan beralih menatap Sana

“Wanita disebelahku ini adalah penggantimu meskipun tidak sama denganmu tapi saat aku bersamanya aku merasa bahagia dengan caranya yang unik membuatku ingin masuk didunianya”

“Dan juga Thank you for being in my life Sharon…” Chris tersenyum menatap ke arah Sharon sambil mengusap tangan Sana

Di malam hari yang dingin, Chaeyoung sedang berjalan menuju cafe yang dekat dengan appartementnya. Dia melihat – lihat apa sang pacar sudah datang atau belom tapi ternyata belom jadi dia memutuskan untuk memesan minuman terlebih dahulu. Setelah selesai memesan dia langsung mencari tempat duduk yang setidaknya nyaman untuk mereka berdua. Entah mengapa sudah lewat satu jam dia menunggu tapi sang pacar masih saja belom datang, dia tau kalau pacarnya ini orang yang super sibuk.

Jadi dia menunggu dengan sabar, tiba – tiba ada suara pintu café terbuka dan ya akhirnya pacarnya sudah datang

“Cha maaf ya lama nunggu..” kata Changbin

“Iya gapapa, kamu mau pesen apa?biar aku pesenin”

“Ice latte aja deh”

“Oke tunggu bentar ya..”

Changbin membalas dengan anggukan

Setelah memesan, Chaeyong kembali dengan membawa ice latte pesanan Changbin

“Makasih ya sayang”

“Iya sama – sama”

“Eh kamu tumben banget ngajak aku kesini? Emang project kamu udah selesai ya?” tanya Chaeyong

“Sebenernya sih belom selesai tapi aku lagi kangen aja sama kamu” balas Changbin dengan mengelus pipinya

“Ih gombal banget”

“Loh beneran aku kangen kamu pakek banget, jangan – jangan kamu nggak kangen aku ya..” kata Changbin dengan sedih

“Ya kangen lah!! Tapi kamu sibuk pakek banget jadi mau gimana sih..”

“Maaf ya kalo akhir – akhir ini aku sibuk banget”

Chaeyong langsung memegang kedua tangannya dan berkata “Gapapa aku tau kok”

Rasanya suasana di sekitar mereka menjadi sedikit aneh, apa ini hanya perasaan Chaeyong saja?

“By..”

“Iya kenapa??” balas Chaeyoung

“Aku mau bilang sesuatu..”

Sudah diduga tidak mungkin pacarnya ini tiba – tiba mengajaknya ke sini tanpa alasan tapi perasaannya menjadi lebih tidak enak semoga saja ini hanya perasaanya saja

“Ih tinggal bilang aja sih kamu tuh”

“Kamu mau nggak kalo semisal kita LDR an?”

Ternyata perasaan tidak enaknya ini menjadi kenyataan, hal yang paling ditakuti oleh Chaeyong. Sebenarnya dia tidak apa – apa dengan kesibukannya karna si pacar ini adalah seorang produser music terkenal dikotanya tapi, kalau masalah LDR rasanya dia tidak bisa melakukannya

“Emangnya kamu mau kemana kok tiba – tiba banget?” tanya Chaeyoung

“Aku sama yang lain mau ke amerika kita ada project baru disana”

“Sampe kapan disana?”

“Mungkin 2 bulanan disana”

Chaeyoung yang tadi terlihat senang akhirnya bisa melihat pacarnya lagi mendadak sedih karna harus ditinggal karna pekerjaannya lagi. Apakah dia boleh egois? Dia sebenarnya sudah capek ada dihubungan ini tapi bodohnya tidak mau melepaskan orang ini karna dia masih mencintainya.

“Gimana kamu mau nggak??”

“Iya aku mau kok” dengan senyumannya yang penuh dengan kesakitan

“Yaudah aku pergi dulu ya.. daritadi si Chan udah ngomel – ngomel aja di grup” Changbin berdiri dan mencium pucuk rambutnya

Chaeyong hanya bisa melihat punggung pacarnya yang lama – lama menghilang dari pandangannya. Dan juga sudah dia duga kalau pacarnya lupa hari ini adalah hari ulang tahunnya, dia kira bakalan ada hadiah atau surprise mungkin? Tapi malah dia mendapatkan surpise yang tidak menyenangkan.

Terkadang dia ingin mengakhiri hubungan ini hanya saja hatinya selalu menolak untuk mengatakan itu. Chaeyoung berdiri dan segera meninggalkan tempat ini, dia berjalan dan melihat di sekelilingnya orang – orang terlihat bahagia bersama sang kekasihnya tapi mengapa Chaeyoung berbeda? Apa dia boleh merasa iri dengan orang lain? Dia juga ingin sekali se umur hidup bisa merasakan bahagia dan seluruh dunia iri dengannya.

Dia berjalan kaki menuju appartementnya dengan lesu seperti orang yang tidak mempunyai nyawa. Setelah memasuki lift di menekan angka 8 dan pintu lift tersebut tertutup. Hari dia lahir ke dunia harusnya hari yang bahagia karna ini hanya terjadi satu tahun sekali tapi hari ini mengapa terasa lebih sendu saat sampai kamar appartnya dia hanya ingin merebahkan badannya dan meratapi nasib yang malang ini.

Setelah pintu lift terbuka dia berjalan menuju appartnya, saat menekan nomor angka ini serasa berat baginya benar – benar perasaanya sekarang campur aduk. Pintu kamar pun terbuka tapi mengapa suasana appartnya sangat gelap sepertinya dia tidak meninggalkan dengan begini.

Dia pun mencari saklar lampu dan menghidupkannya. Dia sangat terkejut kenapa dirumahnya banyak sekali balon – balon, apa dirumahnya ada pencuri? Tapi ngapain pencuri bermain balon dirumahnya. Chaeyoung berjalan menuju dapur dan mengambil sebuah Teflon mungkin saja ada pencuri dia akan langsung memukulnya.

Saat dia mengendap – endap ke arah ruang tamu Teflon yang tadi dia pegang pun terjatuh dan seorang pria didepannya langsung mengambilnya

“Ngapain kamu bawa Teflon segala? Mau mukul aku??” tanya Changbin dengan menunjukan senyuman hangat

“Selamat ulang tahun sayang” Changbin merentangkan ke dua tangannya

Chaeyoung yang melihat itu langsung berlari dan memeluk pacarnya ini

“Hiks.. kirain kamu lupa..”Chaeyoung mulai meneteskan air matanya

“Mana mungkin aku lupa sama ulang tahun pacarku yang lucu ini..” Changbin mengelus – elus rambutnya dan menjatuhkan seribu ciuman dia pucuk kepalanya ini

“Kamu jahat hiks…”

“Iya aku jahat, maafin aku ya”

Chaeyoung tidak menjawab tapi suara tangisannya semakin keras

“Eh kok makin keras udah cup cup jangan nangis dong.. nanti baju aku basah”

“Hiks.. biarin hiks kamu jahat masak mau ninggalin aku hiks”

“Aku nggak kemana – mana kok”

“Katanya kamu ke amerika? Hiks”

“AHAHAHA enggak yang aku cuman prank kamu”

“Beneran??” Chaeyoung menatap Changbin

“Iya sayang”

“HUAAAA MAMA ABIN JAHAT SAMA CHACAAA” Chaeyoung memukul dada bidang Changbin

“AW AW SAKIT YANGG”

“IH BIARIN KAMU JAHAT BANGET SAMA AKU HIKS”

“Iya iya maaf maaf nggak ngulangin lagi udah ih pukulnya sakit semua badanku”

Chaeyoung menyudahi sesi memukul Changbin dan memuluknya kembali

“Abin jahat banget”

“Iya aku jahat banget sama kamu maafin ya sayangku cintaku”

Chaeyoung yang sedari tadi bersembunyi di dada bidang sang pacar hanya membalas dengan anggukan.

“Kamu ngerencanain ini semua?”

“Enggak dibantu sama anak – anak”

“Lah terus anak – anak kemana?”

“Keluar beliin kamu kue eh tapi kamu nya udah pulang duluan”

“Aaa gitu..”

Changbin melepaskan pelukannya dan dia mulai berlutut di depan Chaeyoung, dia binggung pacarnya ini mau ngapain

Changbin mengeluarkan sesuatu di saku celananya ternyata itu adalah sebuah kotak dan dibuka, Chaeyoung dibikin terkejut lagi

“Cha aku tau aku gabisa romantis tapi kamu mau nggak nikah sama aku?”

Gila rasanya Chaeyoung mau melebur aja ini pacarnya pinter banget bikin perasaannya kayak roller coster awalnya turun sekarang naik.

Sangking tidak bisa berkata – kata lagi Chaeyoung hanya membalas anggukan, Changbin yang tau bila pacarnya ini mengiyakan ajakannya dia langsung berdiri dan memasangkan sebuah cincin ke tangan cantiknya

“Cocok banget sama kamu..”

“Makasih ya sayang udah mau nerima aku, aku nggak janji tapi aku berusaha buat bikin kamu bahagia sama aku”

Changbin langsung memeluknya

“I love you beb more than u know”

“No i know u love me but i love u more...”

Di malam hari yang dingin, Chaeyoung sedang berjalan menuju cafe yang dekat dengan appartementnya. Dia melihat – lihat apa sang pacar sudah datang atau belom tapi ternyata belom jadi dia memutuskan untuk memesan minuman terlebih dahulu. Setelah selesai memesan dia langsung mencari tempat duduk yang setidaknya nyaman untuk mereka berdua. Entah mengapa sudah lewat satu jam dia menunggu tapi sang pacar masih saja belom datang, dia tau kalau pacarnya ini orang yang super sibuk.

Jadi dia menunggu dengan sabar, tiba – tiba ada suara pintu café terbuka dan ya akhirnya pacarnya sudah datang

“Cha maaf ya lama nunggu..” kata Changbin

“Iya gapapa, kamu mau pesen apa?biar aku pesenin”

“Ice latte aja deh”

“Oke tunggu bentar ya..”

Changbin membalas dengan anggukan

Setelah memesan, Chaeyong kembali dengan membawa ice latte pesanan Changbin

“Makasih ya sayang”

“Iya sama – sama”

“Eh kamu tumben banget ngajak aku kesini? Emang project kamu udah selesai ya?” tanya Chaeyong

“Sebenernya sih belom selesai tapi aku lagi kangen aja sama kamu” balas Changbin dengan mengelus pipinya

“Ih gombal banget”

“Loh beneran aku kangen kamu pakek banget, jangan – jangan kamu nggak kangen aku ya..” kata Changbin dengan sedih

“Ya kangen lah!! Tapi kamu sibuk pakek banget jadi mau gimana sih..”

“Maaf ya kalo akhir – akhir ini aku sibuk banget”

Chaeyong langsung memegang kedua tangannya dan berkata “Gapapa aku tau kok”

Rasanya suasana di sekitar mereka menjadi sedikit aneh, apa ini hanya perasaan Chaeyong saja?

“By..”

“Iya kenapa??” balas Chaeyoung

“Aku mau bilang sesuatu..”

Sudah diduga tidak mungkin pacarnya ini tiba – tiba mengajaknya ke sini tanpa alasan tapi perasaannya menjadi lebih tidak enak semoga saja ini hanya perasaanya saja

“Ih tinggal bilang aja sih kamu tuh”

“Kamu mau nggak kalo semisal kita LDR an?”

Ternyata perasaan tidak enaknya ini menjadi kenyataan, hal yang paling ditakuti oleh Chaeyong. Sebenarnya dia tidak apa – apa dengan kesibukannya karna si pacar ini adalah seorang produser music terkenal dikotanya tapi, kalau masalah LDR rasanya dia tidak bisa melakukannya

“Emangnya kamu mau kemana kok tiba – tiba banget?” tanya Chaeyoung

“Aku sama yang lain mau ke amerika kita ada project baru disana”

“Sampe kapan disana?”

“Mungkin 2 bulanan disana”

Chaeyoung yang tadi terlihat senang akhirnya bisa melihat pacarnya lagi mendadak sedih karna harus ditinggal karna pekerjaannya lagi. Apakah dia boleh egois? Dia sebenarnya sudah capek ada dihubungan ini tapi bodohnya tidak mau melepaskan orang ini karna dia masih mencintainya.

“Gimana kamu mau nggak??”

“Iya aku mau kok” dengan senyumannya yang penuh dengan kesakitan

“Yaudah aku pergi dulu ya.. daritadi si Chan udah ngomel – ngomel aja di grup” Changbin berdiri dan mencium pucuk rambutnya

Chaeyong hanya bisa melihat punggung pacarnya yang lama – lama menghilang dari pandangannya. Dan juga sudah dia duga kalau pacarnya lupa hari ini adalah hari ulang tahunnya, dia kira bakalan ada hadiah atau surprise mungkin? Tapi malah dia mendapatkan surpise yang tidak menyenangkan.

Terkadang dia ingin mengakhiri hubungan ini hanya saja hatinya selalu menolak untuk mengatakan itu. Chaeyoung berdiri dan segera meninggalkan tempat ini, dia berjalan dan melihat di sekelilingnya orang – orang terlihat bahagia bersama sang kekasihnya tapi mengapa Chaeyoung berbeda? Apa dia boleh merasa iri dengan orang lain? Dia juga ingin sekali se umur hidup bisa merasakan bahagia dan seluruh dunia iri dengannya.

Dia berjalan kaki menuju appartementnya dengan lesu seperti orang yang tidak mempunyai nyawa. Setelah memasuki lift di menekan angka 8 dan pintu lift tersebut tertutup. Hari dia lahir ke dunia harusnya hari yang bahagia karna ini hanya terjadi satu tahun sekali tapi hari ini mengapa terasa lebih sendu saat sampai kamar appartnya dia hanya ingin merebahkan badannya dan meratapi nasib yang malang ini.

Setelah pintu lift terbuka dia berjalan menuju appartnya, saat menekan nomor angka ini serasa berat baginya benar – benar perasaanya sekarang campur aduk. Pintu kamar pun terbuka tapi mengapa suasana appartnya sangat gelap sepertinya dia tidak meninggalkan dengan begini.

Dia pun mencari saklar lampu dan menghidupkannya. Dia sangat terkejut kenapa dirumahnya banyak sekali balon – balon, apa dirumahnya ada pencuri? Tapi ngapain pencuri bermain balon dirumahnya. Chaeyoung berjalan menuju dapur dan mengambil sebuah Teflon mungkin saja ada pencuri dia akan langsung memukulnya.

Saat dia mengendap – endap ke arah ruang tamu Teflon yang tadi dia pegang pun terjatuh dan seorang pria didepannya langsung mengambilnya

“Ngapain kamu bawa Teflon segala? Mau mukul aku??” tanya Changbin dengan menunjukan senyuman hangat

“Selamat ulang tahun sayang” Changbin merentangkan ke dua tangannya

Chaeyoung yang melihat itu langsung berlari dan memeluk pacarnya ini

“Hiks.. kirain kamu lupa..”Chaeyoung mulai meneteskan air matanya

“Mana mungkin aku lupa sama ulang tahun pacarku yang lucu ini..” Changbin mengelus – elus rambutnya dan menjatuhkan seribu ciuman dia pucuk kepalanya ini

“Kamu jahat hiks…”

“Iya aku jahat, maafin aku ya”

Chaeyoung tidak menjawab tapi suara tangisannya semakin keras

“Eh kok makin keras udah cup cup jangan nangis dong.. nanti baju aku basah”

“Hiks.. biarin hiks kamu jahat masak mau ninggalin aku hiks”

“Aku nggak kemana – mana kok”

“Katanya kamu ke amerika? Hiks”

“AHAHAHA enggak yang aku cuman prank kamu”

“Beneran??” Chaeyoung menatap Changbin

“Iya sayang”

“HUAAAA MAMA ABIN JAHAT SAMA CHACAAA” Chaeyoung memukul dada bidang Changbin

“AW AW SAKIT YANGG”

“IH BIARIN KAMU JAHAT BANGET SAMA AKU HIKS”

“Iya iya maaf maaf nggak ngulangin lagi udah ih pukulnya sakit semua badanku”

Chaeyoung menyudahi sesi memukul Changbin dan memuluknya kembali

“Abin jahat banget”

“Iya aku jahat banget sama kamu maafin ya sayangku cintaku”

Chaeyoung yang sedari tadi bersembunyi di dada bidang sang pacar hanya membalas dengan anggukan.

“Kamu ngerencanain ini semua?”

“Enggak dibantu sama anak – anak”

“Lah yang lain kemana?”

“Masih otw ke sini”

“Aaa gitu..”

Changbin melepaskan pelukannya dan dia mulai berlutut di depan Chaeyoung, dia binggung pacarnya ini mau ngapain

Changbin mengeluarkan sesuatu di saku celananya ternyata itu adalah sebuah kotak dan dibuka, Chaeyoung dibikin terkejut lagi

“Cha aku tau aku gabisa romantis tapi kamu mau nggak nikah sama aku?”

Gila rasanya Chaeyoung mau melebur aja ini pacarnya pinter banget bikin perasaannya kayak roller coster awalnya turun sekarang naik.

Sangking tidak bisa berkata – kata lagi Chaeyoung hanya membalas anggukan, Changbin yang tau bila pacarnya ini mengiyakan ajakannya dia langsung berdiri dan memasangkan sebuah cincin ke tangan cantiknya

“Cocok banget sama kamu..”

“Makasih ya sayang udah mau nerima aku, aku nggak janji tapi aku berusaha buat bikin kamu bahagia sama aku”

Changbin langsung memeluknya

“I love you beb more than u know”

“No i know u love me but i love u more...”